Perdamaian Kecil Gereja

Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, "Perdamaian Kecil Gereja" adalah periode 40 tahun pada akhir abad ke-2 ketika Kekristenan berkembang tanpa tekanan resmi dari pemerintah pusat. Peristiwa tersebut biasanya dikaitkan dengan masa pemerintahan Gallienus (253–268),[1] yang mengeluarkan deklarasi toleransi resmi pertama terhadap umat Kristen.[2] Serangkaian maklumat kekaisaran telah menghindarkan tindakan penganiayaan terhadap umat Kristen, salah satunya dialamatkan kepada uskup-uskup Mesir yang selamat,[3] mencahkan tempat ibadah dan upacara-upacara sebagai properti gerejani dan mengembalikan hak kepemilikannya kepada umat Kristen.[2] Gereja untuk pertama kalinya membujuk kaisar Romawi untuk menyelesaikan persengketaan dalam negeri.

Gallienus (253–60 AD, Museum Altes)

Perdamaian "kecil" Gereja, yang utamanya dideskripsikan oleh Eusebius, merupakan permulaan dari "perdamaian Gereja" akhir yang terjadi setelah Konstantinus I masuk Kristen.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Françoise Monfrin, entry on "Milan," p. 986, and Charles Piétri, entry on "Persecutions," p. 1156, in The Papacy: An Encyclopedia, edited by Philippe Levillain (Routlege, 2002, originally published in French 1994), vol. 2.
  2. ^ a b Piétri, "Persecutions," in The Papacy, p. 1156.
  3. ^ W.H.C. Frend, "Persecutions: Genesis and Legacy," in Cambridge History of Christianity: Origins to Constantine (Cambridge University Press, 2006), vol. 1, p. 516.