Penanggalan relatif dalam geologi

Penanggalan relatif dalam geologi:

Konsep-Konsep Penanggalan Relatif (Relative Dating) sunting

Penanggalan relatif (relative dating) merupakan salah satu pendekatan untuk menentukan waktu geologi dengan cara menempatkan berbagai proses geologi dalam urutan kronologis tertentu. Sebelum berkembangnya teknik penanggalan radiometrik, para ahli geologi menggunakan metode ini untuk memperkirakan urutan umur batuan karena tidak memiliki cara untuk menentukan umur mutlak batuan . Kelebihan dari metode ini adalah memberikan informasi atau gambaran secara umum tentang urutan umur batuan. Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat mengetahui secara tepat kapan dan berapa lama suatu proses geologi terjadi di masa lampau.

Terdapat 7 prinsip yang dipergunakan dalam penanggalan relatif:

  1. Prinsip superposition: dalam suatu urutan batuan sedimen yang belum terganggu, batuan yang paling tua diendapkan paling bawah sedangkan batuan yang paling muda diendapkan paling atas.[1]
  2. Prinsip Uniformitarianisme
  3. Prinsip original horizontality: dalam proses sedimentasi, sedimen diendapkan sebagai lapisan horisontal.[1]
  4. Prinsip lateral continuity: sedimen melampar secara horisontal ke segala arah hingga menipis dan berakhir di tepi cekungan pengendapan.[1]
  5. Prinsip cross-cutting relationship: intrusi batuan beku atau patahan harus lebih muda daripada batuan yang diintrusi atau yang terpatahkan.[1]
  6. Prinsip inclusion: suatu inklusi (fragmen suatu batuan di dalam tubuh batuan lain) harus lebih tua daripada batuan yang mengandungnya tersebut.
  7. Prinsip faunal succession fosil yang ada di lapisan paling bawah lebih tua daripada fosil pada lapisan paling atas.[2]

Ketidakselarasan sunting

Pada tahun 1788 Siccar Point, Berwickeshire, Skotlandia tenggara.Disinilah James Hutton, James Hall dan John Playfair menemukan prinsip ketidakselarasan. Ketidakselarasan merupakan suatu konsep dalam stratigarafi yang membahas tentang hubungan yang tidak normal antara lapisan batuan satu dengan yang lain. Ketidakselarasan ini umumnya terjadi karena adanya deformasi. Selaras dalam stratigrafi memiliki arti teratur, berurutan dan menerus. Lapisan dikatakan selaras apabila lapisan tersebut diendapkan secara teratur, belum mengalami deformasi, mengikuit hukum superposisi.

Terdapat 3 jenis ketidakselarasan:

  1. Nonconformity merupakan ketidakselarasan antara batuan kristalin dan batuan sedimen.
  2. Disconformity merupakan ketidakselarasan antara 2 unit batuan sedimen yang paralel.
  3. Angular unconformity merupakan ketidakselarasan antara 2 unit batuan sedimen yang menyudut.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Olsen, Paul E. (2001). "Steno's Principles of Stratigraphy".Dinosaurs and the History of Life. Columbia University. Retrieved2009-03-14.
  2. ^ Simon Winchester, The Map that Changed the World (New York: HarperCollins, 2001), pp. 59–91.


Pekerjaan Lain yang dikutip sunting

  • Ensiklopedia Geografi: Lentera Abadi, 2007