Pemberontakan Katolik terhadap Jerman Nazi

Pemberontakan Katolik terhadap Nazisme adalah sebuah komponen dari pemberontakan Jerman terhadap Nazisme dan Pemberontakan pada Perang Dunia II. Gereja di Jerman melawan Kenaikan Nazisme, namun berupaya berkompromi saat Hitler memenangkan kekuasaan. Dari pencanangan kekuasaan Nazi pada 1933, isu-isu yang memuatkan Gereja berkonflik dengan rezim tersebut dan penindasan Gereja membuat Paus Pius XI mengecam kebijakan-kebijakan Pemerintah Nazi dalam ensiklik kepausan tahun 1937 Mit brennender Sorge. Penerusnya Pius XII menghadapi tahun-tahun perang dan menyediakan bantuan kepada Sekutu. Meskipun umat Katolik bertarung di kedua belah pihak dan baik gereja-gereja Katolik maupun Protestan sebagai lembaga dipersiapkan untuk secara terbuka melawan Negara Nazi, gereja-gereja tersebut menyediakan pusat-pusat terawal dan paling mendorong perlawanan sistematis terhadpa kebijakan-kebijakan Nazi, dan moralitas Kristen dan kebijakan-kebijakan anti-Gereja Nazi memotivasi beberapa pemberontak Jerman dan menyediakan penanaman moral bagi orang-orang dalam upaya mereka untuk melengserkan Hitler.

Pemberontakan Katolik terhadap Nazisme
Para pemberontak Katolik (arah jarum jam dari kiri ke kanan): Erich Klausener; Beato August von Galen; Alfred Delp SJ; Claus von Stauffenberg; Uskup Konrad von Preysing; Santa Edith Stein; Jules-Géraud Saliège; Irena Sendlerowa dari Zegota; Paus Pius XI; Hugh O'Flaherty

Referensi

sunting

Further reading

sunting

Pranala luar

sunting