Paus Martinus I
Paus Martinus I (lahir di dekat Todi, Italia, sekitar tahun 590 – meninggal di Chersonesus, Krimea, 16 September 655) adalah seorang Paus Gereja Katolik Roma yang memimpin sejak 21 Juli 649 hingga 17 Juni 653. Ia dihormati sebagai seorang martir oleh Gereja Katolik dan Ortodoks Timur karena kesetiaannya pada ajaran iman meskipun mengalami penderitaan besar selama masa pengasingan. Paus Martinus I adalah paus terakhir yang diakui sebagai martir dalam sejarah Gereja.
Paus Martinus I | |
---|---|
Awal masa kepausan | Juni/Juli 649 |
Akhir masa kepausan | 655 |
Pendahulu | Teodorus I |
Penerus | Eugenius I |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | tidak diketahui |
Lahir | tanggal tidak diketahui Todi, Umbria |
Meninggal | 1 September 655 Cherson, Krimea |
Paus lainnya yang bernama Martinus |
Kehidupan Awal
suntingMartinus lahir di dekat kota Todi di wilayah Umbria, Italia. Tidak banyak yang diketahui tentang masa mudanya, tetapi ia dikenal sebagai seorang pria yang sangat terdidik dan berkomitmen kepada Gereja. Sebelum menjadi Paus, Martinus adalah seorang diplomat yang dikirim oleh Paus Teodorus I ke Konstantinopel. Dalam perannya ini, ia menghadapi banyak tantangan dari kaum Monotelit, sebuah aliran teologi yang mengajarkan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak ilahi.
Kepausan
suntingPengangkatan
suntingSetelah wafatnya Paus Teodorus I, Martinus I diangkat sebagai Paus pada 21 Juli 649 tanpa persetujuan Kaisar Bizantium, Konstans II, yang pada waktu itu memiliki pengaruh besar atas Roma. Penolakannya untuk mendapatkan persetujuan kekaisaran menunjukkan keberaniannya dalam mempertahankan kemandirian Gereja.
Konsili Lateran 649
suntingPada Oktober 649, Paus Martinus I mengadakan Konsili Lateran di Roma. Konsili ini bertujuan untuk mengutuk ajaran Monotelitisme yang dianggap sesat. Dalam konsili tersebut, 105 uskup dari seluruh dunia berkumpul dan menyatakan bahwa Kristus memiliki dua kehendak, yaitu kehendak ilahi dan kehendak manusiawi, sesuai dengan ajaran ortodoks Gereja.
Konflik dengan Kaisar
suntingKonstans II, Kaisar Bizantium, adalah pendukung Monotelitisme. Ia menganggap konsili tersebut sebagai tindakan pemberontakan terhadap otoritas kekaisaran. Kaisar memerintahkan penangkapan Paus Martinus I dan mengirim seorang pejabat bernama Olympius untuk melaksanakan tugas tersebut. Namun, Olympius gagal karena dukungan kuat kepada Paus di Italia.
Pengasingan dan Penderitaan
suntingPada Juni 653, Paus Martinus I akhirnya ditangkap oleh tentara Bizantium dan dibawa ke Konstantinopel. Di sana, ia diadili dengan tuduhan palsu bersekongkol melawan kekaisaran. Ia dihukum mati, tetapi hukuman itu kemudian diubah menjadi pengasingan. Paus Martinus I dibawa ke Chersonesus (sekarang Krimea), di mana ia mengalami penderitaan besar akibat kondisi yang keras, kekurangan makanan, dan perlakuan tidak manusiawi.
Dalam surat-suratnya selama pengasingan, Martinus menulis tentang rasa sakit dan penderitaannya, tetapi juga menunjukkan ketabahan dan iman yang luar biasa. Ia tetap mempertahankan ajaran Gereja hingga akhir hidupnya.
Kematian
suntingMartinus wafat pada 16 September 655 di Chersonesus. Kematian ini dianggap sebagai pengorbanan terakhirnya demi mempertahankan iman. Tubuhnya dimakamkan di sana, tetapi beberapa tradisi menyebutkan bahwa jenazahnya kemudian dipindahkan ke Roma.
Kanonisasi dan Warisan
suntingPaus Martinus I dihormati sebagai martir oleh Gereja Katolik dan Ortodoks Timur. Ia diakui sebagai santo dan harinya diperingati setiap 13 April oleh Gereja Katolik dan 14 April oleh Gereja Ortodoks.
Martinus I dikenang sebagai paus yang berani dan tegas dalam menghadapi tantangan besar. Keteguhannya dalam mempertahankan ajaran iman, meskipun harus membayar harga yang sangat mahal, menjadi teladan bagi umat Kristen sepanjang masa.
Didahului oleh: Teodorus I |
Paus 649 – 653 |
Diteruskan oleh: Eugenius I |
Referensi
sunting- Bury, John B. The Later Roman Empire. London: Macmillan, 1923.
- Kelly, J.N.D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press, 1986.
- Walsh, Michael. A New Dictionary of Saints. Harper & Row, 1985.