Paulus van Caerden

Paulus van Caerden (lahir sekitar tahun 1569Manila, Oktober 1615 atau 1616) adalah seorang laksamana Belanda yang melayani Perusahaan Hindia Timur Belanda. Ia merupakan gubernur Kepulauan Maluku selama satu bulan.

Kapal tempur Amsterdam bertiang empat 'De Hollandse Tuyn' dan kapal lainnya di bawah komando Paulus van Caerden kembali dari Brasil, oleh Hendrick Cornelisz Vroom

Biografi sunting

Paul Willemsz van Caerden merupakan putra pasangan Machtelt Pieters dan Hans Simonsz. Masa mudanya, latar belakang dan pendidikannya tidak begitu diketahui.

Pada tahun 1595 Van Caerden bertugas sebagai kadet pada ekspedisi pertama ke Hindia Timur di bawah komando Cornelis de Houtman. Ketika ekspedisi tersebut kembali ke Amsterdam, hanya 89 sampai 94 dari 248 awak kapal yang masih hidup. Delapan awak kapal lainnya meninggal begitu mendarat. Ekspedisi tersebut dianggap belum sukses secara komersial. Compagnie van Verre hampir tidak dapat menutupi biaya yang harus ditanggung, tetapi tujuan ekspedisi tersebut tercapai; terbukti bahwa adalah mungkin untuk mencapai Asia dengan melewati Tanjung Harapan tanpa terhalang oleh Portugis.

Pada tanggal 21 Desember 1599, Pieter Both, bersama Van Caerden sebagai wakil laksamana, memimpin sebuah ekspedisi yang ditugaskan oleh Brabantsche Compagnie, yang didirikan oleh Isaac le Maire, ke Hindia Timur. Pada tahun 1600 keempat kapal tersebut tiba di Kepulauan Indonesia. Pieter berlayar ke Bantam, sementara Van Caerden tidak berhasil melakukan hubungan dagang dengan Aceh, di bagian utara Sumatra.

Pada tanggal 8 Juli 1601 Van Caerden menemukan Teluk Mossel di Afrika Selatan. Kerang yang ditemukan disana menjadi makanan tambahan bagi para kru. Kapal 'Verendigde Landen' dan 'Hof van Holland' kembali ke Belanda pada bulan November 1601. Dari 1603 sampai 1605 Van Caerden melakukan perjalanan ke Brasil dengan enam kapal.

Penyerangan Portugis (1606-1607) sunting

 
Pulau Mozambik dengan benteng oleh Pieter van der Keere (1598)

Pada tanggal 20 April 1606 laksamana Van Caerden berangkat dengan ekspedisi dari Texel. Begitu berada di sekitar Tanjung Harapan, dia menyerang Portugis yang terletak di benteng San Sebastian di Mozambik dengan tujuh, delapan atau sebelas kapal.[1] Pada tanggal 29 Maret 1607 kapal tersebut berlabuh di pelabuhan Mozambik dengan menyertakan sejumlah kapal bersenjata dan sebuah pasukan berkapasitas 1060 atau 1500 orang.[2] Serangannya mampu dikalahkan, bagaimanapun, dan setelah menderita 25 korban jiwa dan 70 sampai 80 terluka, Van Caerden mengajukan sebuah gencatan senjata.[3] Pada tanggal 7 Mei 1607 Van Caerden mengirim surat kepada Dom Estêvão dimana ia mengancam akan menjarah seluruh wilayah, kecuali dengan membayar sejumlah besar uang. Dom Estêvão menolak usulan tersebut, yang kemudian Belanda melakukan ancaman mereka, membakar kota dan menebang semua pohon sebelum mengangkat pengepungan tersebut, yang telah berlangsung selama dua bulan. Van Caerden, yang melihat tiga perbekalan orang Portugis yang dekat dengan benteng pada tanggal 4 Agustus, menolak untuk mengambil tindakan dan meninggalkan kawasan tersebut pada tanggal 26 Agustus.[4] Setelah itu Van Caerden mengunjungi Goa, Calicut dan Pantai Koromandel.

Penyerangan Spanyol (1609-1610) sunting

 
Pulau Rempah-Rempah oleh Blaeu

Pada tanggal 5 atau 8 Januari 1608 ia bertemu di Bantam dan bertemu Jacques l'Hermite dan Matelieff, yang meneruskannya ke Ambon.[6] Pada bulan Maret dia sampai di sana. Di Ternate ia berhasil memperluas armada dengan empat kapal.

 
Halmahera menghadap gunung berapi Tarakan

Dua dari enam kapal dalam armada Van Caerden, China dan Walcheren, hilang akibat gempa laut yang disebabkan oleh letusan gunung berapi Tafasoho. Pada tanggal 18 Juli Van Caerden menunjuk kapten Apollonius Scotte sebagai komandan benteng di Tafasoho. Van Caerden kemudian pergi ke Moro, di bagian utara Halmahera dengan sebuah kapal kecil, dan menaklukkan sebuah pulau bernama Siauw, yang kemungkinan besar merupakan Morotai dan dipertahankan oleh sepuluh tentara Spanyol. Ketika laksamana Paulus van Caerden kembali dari usaha yang tidak berhasil ini, kapalnya tertangkap oleh dua kapal Spanyol di Teluk Leleda. Van Caerden menyerah kepada kapal musuh dan dibawa ke sebuah tahanan di Gamalama, Ternate.[4]

Komandan Spanyol pada awalnya menuntut pembebasan semua tahanan Spanyol, menyerahkan Fort Malajoe, 6,000 dukat emas dan berjanji bahwa Van Caerden tidak akan pernah kembali. Pada akhirnya Van Caerden dan sepuluh awak Belanda lainnya dibebaskan dengan pembayaran 6.000 dukat, yang diberikan Van Caerden secara pribadi. Setelah Van Caerden dibebaskan oleh orang-orang Spanyol, ia mengambil alih komando armada, tetapi karena kecerobohannya sendiri, ia ditangkap lagi pada awal bulan Juli di kapalnya Goede Hope. Pada tanggal 9 Juli, orang Spanyol mengirim Van Caerden ke Manila, di mana ia dipaksa bekerja sebagai pekerja pembangunan benteng.[4]

Salah satu tujuan kunjungan Joris van Spilbergen ke Manila, mungkin atas arahan Dewan Negara Belanda, adalah untuk melepas laksamana Paulus van Caerden. Namun van Spilbergen terlambat, karena Van Caerden telah meninggal dunia.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Verslag aanval op de VOC-site [1]
  2. ^ The Cambridge history of the British Empire, Volume 7, Part 1 By Eric Anderson Walker [2]
  3. ^ Nederlandsche reizen, tot bevordering van den koophandel, na de ..., Volumes 5-6, p. 164- [3]
  4. ^ a b c http://www.colonialvoyage.com/geschiedenis_portugal_overzee/deel16/hoofdstuk_1.3.html
  5. ^ http://www.colonialvoyage.com/geschiedenis_portugal_overzee/deel16/hoofdstuk_1.4.html
  6. ^ Maritieme kalender Scheepvaartmuseum[4]

Bibliografi sunting

  • Booy, A. de (1968) De derde reis van de VOC naar Oost-Indië onder het beleid van admiraal Paulus van Caerden uitgezeild in 1606, deel 1, Martinus Nijhoff, 's-Gravenhage
  • Aa, A.J. van der (1858) Paulus van Caerden Biografisch Woordenboek der Nederlanden, J.J. van Brederode, Haarlem Via Digitale Bibliotheek voor de Nederlandse Letteren