Pasar Terapung Lok Baintan

pusat perbelanjaan di Indonesia

Pasar Terapung Lok Baintan atau Pasar Terapung Sungai Martapura adalah sebuah pasar terapung tradisional yang berlokasi di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), kecamatan Sungai Tabuk, Banjar.[1] Secara umum, Pasar Terapung Lok Baintan tak beda dengan Pasar Terapung di muara Sungai Kuin/Sungai Barito. Keduanya sama-sama pasar tradisional di atas perahu atau dalam bahasa Banjar disebut jukung yang menjual beragam dagangan, seperti hasil produksi pertanian/perkebunan dan berlangsung tidak terlalu lama, paling lama sekitar tiga hingga empat jam.[2] Pasar terapung ini sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.[3]

Pasar Terapung Lok Baintan
Pemandangan dari atas

Di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura, terlihat konvoi perahu menuju lokasi pasar terapung. Perahu ini milik pedagang dan petani dari berbagai anak Sungai Martapura, seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, Sungai Saka Bunut, Sungai Madang, Sungai Tanifah, dan Sungai Lok Baintan, dimana mereka akan memasarkan hasil kebun mereka di sana.[4]

Untuk menuju pasar terapung Lok Baintan dari pusat kota bisa ditempuh dengan dua cara. Carapertama menyusuri sungai Martapura dengan menggunakan kelotok, sejenis sampan bermesin. Dengan kelotok, perjalanan dari pusat kota bisa membutuhkan waktu 30 menit. Cara kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil yang membutuhkan waktu lebih panjang yakni satu jam untuk mencapai pasar terapung, mengingat medan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.[5]

Aktivitas perdagangan dimulai pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 09.30 WITA.[6] Pedagangnya didominasi perempuan dengan memakai tutup kepala (tanggui). Mereka menjual berbagai dagangan, seperti sayur-mayur, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan lain-lain. Di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter, dan uang bukan merupakan alat transaksi utama di pasar terapung ini.

Umumnya, dagangan yang akan dibarter adalah hasil bumi berupa sayur mayur dan buah-buahan. Besaran dan keberimbangan jumlah hasil barter tergantung kesepakatan antarkedua belah pihak. Jika sepakat, maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pribadi di rumah.[7]

Galeri

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sehari Dikunjungi Puluhan Turis Asing. Radar Banjarmasin, 14 Agustus 2010. Diakses pada 6 September 2010
  2. ^ Wisata Pasar Terapung Lok Baintan. www.antaranews.com. Diakses pada 6 September 2010
  3. ^ Historis Pasar Terapung Lok Baintan. Radar Banjarmasin, 27 Juli 2012. Diakses pada 28 Juli 2012
  4. ^ Ragam: Pasar Terapung Sungai Martapura[pranala nonaktif permanen]. www.indosiar.com. Diakses pada 6 September 2010
  5. ^ Akses Lok Baintan Kritis. Radar Banjarmasin, 13 Agustus 2010. Diakses pada 6 September 2010
  6. ^ Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Banjar (2013-4-3). "Eksotika Pasar Terapung Lok Baintan". Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kab Banjar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-06. Diakses tanggal 2013-05-14. 
  7. ^ Pasar Terapung Lok Baintan: Uang Bukan Segalanya. www.republika.co.id. Diakses pada 6 September 2010

Pranala luar

sunting

  Media tentang Pasar Terapung Lok Baintan di Wikimedia Commons