Parisianisme adalah istilah peyoratif untuk menunjuk sikap yang lebih mementingkan apa yang terjadi di Paris atau lebih luasnya Île-de-France daripada apa yang terjadi di daerah Perancis lainnya. Sikap ini dianggap sebagai bentuk pelokalan dari etnosentrisme.

Gejala parisianisme memiliki kemiripan dengan Jakartasentrisme di Indonesia. Parisianisme terjadi karena urbanisasi. Sebanyak 12 juta warga Perancis tinggal di metropolitan Paris, atau sebanyak 20% dari total populasi warganya. Parisianisme membuat sebagian kalangan di Paris memandang rendah warga negara Perancis dari daerah-daerah lainnya.[1]

Istilah parisianisme pertama kali digunakan pada tahun 1578. Balzac menggunakan istilah ini untuk menunjuk pada serangkaian kode dan pola sosial unik warga Paris yang memuja diri mereka sendiri. Parisianisme lekat dengan kesan modis, terpelajar, elegan dan cerdas. Warga Paris bahkan menciptakan aksen mereka sendiri yang dianggap terdengar mengganggu bagi warga luar Paris.[2]

Lihat juga sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Jaya, Brillianto K. (2017-02-06). Backpacker KW - Ngider ke 7 kota di Prancis-Jerman. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9786020336572. 
  2. ^ Hussey, Andrew (2014-02-03). Paris: Sejarah yang Tersembunyi. Pustaka Alvabet. ISBN 9786029193428.