Pangari adalah istilah dari tradisi gotong royong dalam bidang pertanian pada masyarakat Suku Dayak, khususnya yang berada di Kecamatan Simpang Hulu, kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Tradisi Pangari dilakukan dengan cara saling bertukar jasa dalam bentuk tenaga pada saat kegiatan bertanam atau memanen.

Contoh: Keluarga "A" akan memanen hasil pertaniannya, maka keluarga "B" dengan jumlah misalnya sepuluh orang akan membantu keluarga "A" tanpa diberikan imbalan. Nantinya, ketika giliran keluarga "B" akan memanen, keluarga "A" wajib membantu memanen keluarga "B" dengan jumlah yang harus sama dengan pada saat keluarga "A" membantu keluarga "B" tersebut.

Tradisi gotong royong ini memiliki penyebutan yang berbeda antar wilayah, meskipun kegiatannya sama.

  • Belale oleh masyarakat Dayak Kanayatn di Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak [1]
  • Handep oleh masyarakat Dayak Kenyah di Kalimantan Tengah
  • Berandep oleh masyarakat Melayu (Bugis) di bagian pesisir barat-selatan Kalimantan Barat [2]
  • Keleleng oleh masyarakat di wilayah pantai barat di sekitar kecamatan Sungai Kakap hingga ke utara Pontianak di sekitar Mempawah [2]

Referensi

sunting
  1. ^ K, Melalusa (2021-04-13). "Belale': Arisan Gotong Royong Menggarap Ladang ala Masyarakat Sambas". revolusimental.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-22. Diakses tanggal 2022-08-22. 
  2. ^ a b RRI 2022, LPP. "Mengenal Berandep, Tradisi Gotong-royong Masyarakat Pesisir Kalbar". rri.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-22. Diakses tanggal 2022-08-22.