Pandangan Kristen pada Abad Pertengahan terhadap Muhammad

Pada Abad Pertengahan, dunia Kristen banyak memandang Islam sebagai bidah Kristen dan Muhammad sebagai nabi palsu.[1][2][3][4][5] Berbagai pemikir Kristen Barat dan Bizantium[2][3][4][6] menganggap Muhammad sebagai orang yang menyimpang,[2][4] tercela,[2][4] nabi palsu,[2][3][4][5] dan bahkan Antikristus,[2][3] karena ia sering dipandang di dunia Kristen sebagai bidah atau dirasuki oleh para iblis.[1][2][3][4][5] Beberapa di antara mereka, seperti Thomas Aquinas, mengkritik janji-janji kesenangan jasmani Muhammad dalam kehidupan setelah kematian.[4]

Pengetahuan Kristen terawal yang didomentasikan mengenai Muhammad timbul dari sumber-sumber Bizantium, yang ditulis tak lama setelah kematian Muhammad pada 632 M. Dengan Perang Salib pada Abad Pertengahan Tinggi, dan peperangan melawan Kekaisaran Utsmaniyah pada Abad Pertengahan Akhir, pandangan Kristen terhadap Muhammad makin menjadi polemik, yang beralih dari klasifikasi sebagai bidah ke penggambaran Muhammad sebagai pelayan Setan atau Antikristus, yang mengalami penyiksaan abadi di Neraka.[5] Pada Abad Pertengahan Akhir, Islam secara lebih mencolok dikelompokan dengan Paganisme, dan Muhammad dipandang sebagai penyembah berhala yang terinspirasi oleh Iblis.[5] Sebuah pandangan yang lebih longgar atau halus terhadap islam baru berkembang pada zaman modern, setelah kekaisaran-kekaisaran Islam menghentikan ancaman militer akut ke Eropa (lihat Orientalisme).

Referensi sunting

Kutipan sunting

  1. ^ a b Buhl, F.; Ehlert, Trude; Noth, A.; Schimmel, Annemarie; Welch, A. T. (2012) [1993]. "Muḥammad". Dalam Bearman, P. J.; Bianquis, Th.; Bosworth, C. E.; van Donzel, E. J.; Heinrichs, W. P. Encyclopaedia of Islam, Second Edition. 7. Leiden: Brill Publishers. hlm. 360–376. doi:10.1163/1573-3912_islam_COM_0780. ISBN 978-90-04-16121-4. 
  2. ^ a b c d e f g Quinn, Frederick (2008). "The Prophet as Antichrist and Arab Lucifer (Early Times to 1600)". The Sum of All Heresies: The Image of Islam in Western Thought. New York: Oxford University Press. hlm. 17–54. ISBN 978-0195325638. 
  3. ^ a b c d e Goddard, Hugh (2000). "The First Age of Christian-Muslim Interaction (c. 830/215)". A History of Christian-Muslim Relations. Edinburgh: Edinburgh University Press. hlm. 34–49. ISBN 978-1-56663-340-6. 
  4. ^ a b c d e f g
  5. ^ a b c d e Hartmann, Heiko (2013). "Wolfram's Islam: The Beliefs of the Muslim Pagans in Parzival and Willehalm". Dalam Classen, Albrecht. East Meets West in the Middle Ages and Early Modern Times: Transcultural Experiences in the Premodern World. Fundamentals of Medieval and Early Modern Culture. 14. Berlin and Boston: De Gruyter. hlm. 427–442. doi:10.1515/9783110321517.427. ISBN 9783110328783. ISSN 1864-3396. 
  6. ^ Yohanes dari Damaskus, De Haeresibus. See Migne, Patrologia Graeca, Vol. 94, 1864, cols 763–73. An English translation by the Reverend John W. Voorhis appeared in The Moslem World, October 1954, pp. 392–98.

Sumber sunting

Ensiklopedia

  • F. Buhl; A.T. Welch; Annemarie Schimmel; A. Noth; Trude Ehlert (ed.). "Various articles". Encyclopedia of Islam Online. Brill Academic Publishers. ISSN 1573-3912. 
  • The New Encyclopædia Britannica (edisi ke-Rev). Encyclopædia Britannica, Incorporated. 2005. ISBN 978-1-59339-236-9.