Pancar Merah adalah jimat dalam kepercayaan masyarakat Islam Banjar di Kalimantan Selatan.[1] Jimat ini dipercaya dapat mendatangkan keselamatan dan kekebalan bagi pemiliknya ketika berhadapan dengan kalangan atas seperti ketua adat atau raja.[2]

Pancar merah dari bahan tembaga bertahun 1920 -1940, oleh Kyai Suntul dai desa Dalam Pagar.

Rancangan

sunting

Pancar merah memiliki bentuk bundar dengan diameter sekitar 50–70 mm. Jimat ini dibuat menggunakan bahan perak, tembaga, atau kuningan. Tulisan-tulisan beraksara Arab diukirkan di kedua sisi pancar merah. Umumnya, pada sisi depan pancar merah dituliskan Asmaul Husna atau 99 Nama Allah dan di sisi belakangan dituliskan harapan atau keinginan pembawanya, seperti kekayaan, wibawa, keamanan atau pengasihan.

Pancar merah dirancang oleh orang dengan kemampuan spiritual tinggi, biasanya oleh kiai atau ulama setempat, dan hanya digarap ketika waktu-waktu tertentu seperti sebelum atau setelah salat atau puasa.

Pancar merah paling berharga dibuat di desa Dalam Pagar, dekat Martapura, Kalimantan Selatan, sebelum Perang Dunia II.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Urang Banjar dan kebudayaannya Author: M Suriansyah Ideham, Pemerintah ISBN 9786022583387, p.51
  2. ^ M. Nur, Maksum and Fahmy, Al Amruzi and Nor, Ipansyah: Jimat Dalam Konsep Magis Masyarakat Banjar, p.38

Pranala luar

sunting