Palung Manila adalah sebuah palung laut di Samudra Pasifik, terletak di sebelah barat Pulau Luzon dan Mindoro di Filipina. Palung laut ini mencapai kedalaman sekitar 5.400 meter (17.700 ft),[8] berbeda dengan kedalaman rata-rata Laut China Selatan yang sekitar 1.500 meter (4.900 ft). Palung ini terbentuk karena subduksi, di mana Lempeng Sunda (bagian dari Lempeng Eurasia) menunjam ke bawah Sabuk Bergerak Filipina, menghasilkan palung yang hampir cenderung arah Utara-Selatan ini. Batas konvergennya berakhir di sebelah utara oleh zona tumbukan Taiwan, dan di sebelah selatan oleh terrane Mindoro (blok Sulu-Palawan bertumbukan dengan Luzon Barat Daya). Palung ini merupakan area yang dilalui oleh anomali gravitasi negatif.[9]

Large earthquakes near the Manila Trench
1972
1972
1956
1956
1934
1934
1924
1924
1972
1972
1942
1942
Episentrum gempa besar ≥ 6,4 Mw sepanjang Palung Manila, dari tahun 1924,[1] 1934,[2] 1942,[3] 1956,[4] 1972,[5][6] dan 1999.[7]
Palung Manila dekat Luzon dan Mindoro barat, Palung Filipina di Timur, dan Sabuk Bergerak Filipina.

Palung Manila dikaitkan dengan gempa yang sering terjadi, dan zona subduksi bertanggung jawab atas sabuk gunung berapi di sisi barat Pulau Luzon Filipina, yang meliputi Gunung Pinatubo.

Konvergensi antara Sabuk Bergerak Filipina dan Lempeng Sunda telah diperkirakan menggunakan pengukuran GPS, dan nilai ini berkisar dari ~ 50+ mm/thn di Taiwan, to 100 mm/thn dekat Luzon Utara, dan ~ 50 mm/tahun dekat Zambales, dan ~20+mm/thn dekat Pulau Mindoro.[10] Penyatuan lempeng antara Lempeng Sunda dan Luzon sekitar 1% bergandengan, hampir tidak menyatu seperti yang ditentukan melalui model blok elastis, yang menunjukkan bahwa palung menyerap konvergensi Sabuk Bergerak Filipina-Lempeng Eurasia.[11]

Struktur Palung Manila

sunting

Palung Manila terbentuk melalui subduksi Lempeng Eurasia di sebelah bawah Lempeng Laut Filipina, yang dimulai selama Miosen Pertengahan (22-25 juta tahun silam). Ciri khas batas lempeng ini adalah perubahan bertahap dari subduksi normal (di tepi bagian selatan) menjadi sebuah rezim tumbukan (di tepi bagian utara) yang menghasilkan orogeni Taiwan. Sudut kemiringan lempeng yang melakukan penunjaman juga meningkat dari selatan ke utara di bagian utara palung ini.[12]

Struktur Palung Manila bagian utara telah dipelajari secara ekstensif. Daerah ini ditandai dengan rendahnya anomali gravitasi bebas udara, depresi batimetrik, dan perubahan dari cembung ke geometri sumbu palung cekung (yang merupakan ciri khas lokasi ini). Anomali gravitasi menunjukkan bahwa kerak bumi yang tertunjam memiliki kerapatan 2,92 gr/cm3, sementara kerak bumi di sekitar Laut China Selatan memiliki kerapatan yang lebih rendah pada 2,88 gr/cm3.[13]

Catatan

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting

14°42′N 119°00′E / 14.700°N 119.000°E / 14.700; 119.000