Orang Guyana

warga negara atau penduduk Guyana

Orang Guyana berasal dari beragam latar belakang dan budaya antara lain penduduk asli aborigin, dan dari Afrika, serta minoritas orang-orang keturunan Tionghoa dan Eropa. Demografi tahun 2012 adalah Afro-Guyana 39,8%, Indo-Guyana 30,1%, ras campuran (sebagian besar Dougla) 19,9%, Amerindia 10,5%, lainnya 1,5% (termasuk Tionghoa dan Eropa, seperti Portugis). Sehingga, orang Guyana tidak menyetarakan kebangsaan mereka dengan ras atau etnisitas, melainkan dengan kewarganegaraan. Meskipun warga negara membentuk mayoritas orang Guyana, terdapat sejumlah besar ekspatriat, warga negara ganda dan keturunan Guyana yang tinggal di seluruh dunia, khususnya di tempat-tempat berbahasa Inggris (Anglosphere).

Orang Guyana
Jumlah populasi
ca 1.250.000
Daerah dengan populasi signifikan
 Guyana       771.000
 Amerika Serikat323.052[1]
 Kanada84.275[2]
 Inggris40.872[1]
 Belanda14.560[1]
 Suriname11.530[1]
 Venezuela7.401[1]
 Antigua dan Barbuda6.038[3]
 Barbados6.657[1]
 Trinidad dan Tobago4.647[1]
 Spanyol5.197[1]
 Brasil2.549[1]
 Belanda2.427[1]
 Saint Lucia2.111[1]
 Guyana Prancis4.000[4]
 Sint Maarten2.000[4]
Bahasa
Inggris, Kreol Guyana, Hindustan Guyana, Tamil, Tionghoa, Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, bahasa-bahasa pribumi
Agama
Kekristenan (Katolik Roma dan Protestanisme), Hinduisme, Islam, Rastafari, Baháʼí, Buddhisme, agama Afro-Amerika, agama tradisional Afrika, agama rakyat Tiongkok (Taoisme dan Konfusianisme), kepercayaan rakyat Amerindia

Terletak di pesisir utara Amerika Selatan, Guyana merupakan bagian dari Karibia daratan yang dahulunya bagian dari Hindia Barat Britania. Negara ini budayanya mirip dengan Suriname dan negara pulau terdekat seperti Trinidad dan Tobago, dan secara budaya merupakan negara Karibia meskipun negara ini bukan sebuah negara pulau yang terletak di Laut Karibia.[5]

Lagu kebangsaan Guyana, Dear Land of Guyana, of Rivers and Plains, merujuk kepada Guyana sebagai "Land of six peoples"[6] yang dalam sejarahnya terdiri dari orang Afrika, India, Tionghoa, Portugis, Eropa, dan Amerindia.[7]

Demografi

sunting

Meskipun dirujuk secara kolektif sebagai Amerindia, penduduk asli di Guyana terdiri dari berbagai suku dan bangsa yang berbeda . Warao, Arawak, Caribs, dan Wapishana semuanya terwakilkan di Guyana.[8]

Orang Eropa tiba di Guiana untuk mencari emas di Dunia Baru, pada akhirnya bermukim dan menjajah Guyana dan benua Amerika. Dimulai dengan bangsa Belanda, kemudian Inggris, kehadiran kebudayaan Eropa telah menjadi kekuatan besar di negara ini meskipun populasinya selalu minoritas. Bangsa Prancis dan Spanyol juga memiliki kehadiran di wilayah ini.[9]

Iklim Guyana dianggap cocok untuk menanam tebu, memicu permintaan tenaga kerja yang tidak dapat dipenuhi oleh orang Eropa sendiri atau orang Amerindian setempat, sehingga didatangkan budak-budak dari Afrika ke negara ini. Tingginya tingkat kematian dan rendahnya kelahiran pada budak-budak di perkebunan membuat didatangkan lebih banyak budak hingga perdagangan budak dihapuskan pada 1838.[10] Kontrak kerja dibuat untuk orang Portugis dan Tionghoa,[11] tetapi jumlah terbesar datang dari India.

Keberagaman negara ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan; konflik berdasarkan ras telah menjadi sumber dari ketegangan sosial yang besar. Rasisme di Guyana berakar pada kontrol atas tenaga kerja, sehingga pemilik perkebunan dapat mempertahankan masyarakat yang terstratifikasi dan terdiri dari para pekerja yang patuh dan membatasi persaingan untuk mendapatkan kelas sosial tertinggi. Banyak segmen dalam masyarakat dibagi berdasarkan ras, seperti agama, politik, bahkan industri.[10]

Bahasa

sunting
WIKITONGUES- Sandra menuturkan bahasa Inggris dan Kreol Guyana

Budaya Guyana mencerminkan sejarah bangsa Eropa karena dahulunya dijajah oleh bangsa Belanda dan Prancis sebelum menjadi jajahan Inggris. Guyana (dikenal sebagai Guiana Inggris di bawah kekuasaan kolonial Inggris), memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1966 dan kemudian menjadi republik pada 1970. Sebagai akibat dari sejarah 170 tahun sebagai jajahan Inggris, Guyana menjadi bagian dari dunia Anglophone dan bagian dari Karibia Anglophone – sebuah subwilayah di Karibia yang terdiri dari negara-negara merdeka berbahasa Inggris yang pernah menjadi jajahan Inggris (juga dikenal sebagai Karibia Persemakmuran). Bahkan sebagai satu-satunya negara berbahasa Inggris di Amerika Selatan, mayoritas orang di Guyana menuturkan Kreol Guyana dalam ranah informal. Bahasa Inggris Standar, yaitu ejaan dan pelafalan Inggris British, digunakan untuk semua bisnis dan pendidikan dan biasanya dituturkan oleh anggota kelas atas dan menengah ke atas.[12]

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k "Guyana – Emigrantes totales 2019" (dalam bahasa Spanish). 
  2. ^ Government of Canada, Statistics Canada (8 February 2017). "Census Profile, 2016 Census – Canada [Country] and Canada [Country]". www12.statcan.gc.ca. 
  3. ^ "Antigua and Barbuda::Statistics Division/Redatam Webserver | Statistical Process and Dissemination Tool". 
  4. ^ a b "Immigrant and Emigrant Populations by Country of Origin and Destination". 
  5. ^ "Guyana – The World Factbook". www.cia.gov. Diakses tanggal 2021-02-09. 
  6. ^ Loza, Léna (2007-05-01). "Le Guyana: "Land of Six Peoples" ou "One People, One Nation" ?". Caliban. French Journal of English Studies (dalam bahasa Prancis) (21): 81–89. doi:10.4000/caliban.1872 . ISSN 2425-6250. 
  7. ^ Agriculture, United States Congress House Committee on (1965). Amend and Extend the Sugar Act of 1948: Hearings Before the Committee on Agriculture, House of Representatives, Eighty-ninth Congress, First Session, on H.R. 10496 (dalam bahasa Inggris). U.S. Government Printing Office. 
  8. ^ Menezes, Mary Noel (1979). The Amerindians in Guyana, 1803–73: A Documentary History (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. ISBN 978-0-7146-4030-3. 
  9. ^ "Guyana – BRITISH TAKE OVER". countrystudies.us. Diakses tanggal 2021-02-09. 
  10. ^ a b "Guyana – Ethnic Groups". countrystudies.us. Diakses tanggal 2021-02-09. 
  11. ^ "Hailing contributions of Chinese, President says new arrivals welcome". Stabroek News (dalam bahasa Inggris). 2018-01-13. Diakses tanggal 2021-02-09. 
  12. ^ "Of Creole language, dialect and literature". Stabroek News (dalam bahasa Inggris). 2018-05-13. Diakses tanggal 2021-02-09. 

Pranala luar

sunting