Oksigen difluorida

senyawa kimia

Oksigen difluorida adalah senyawa kimia dengan rumus OF2. Seperti yang diprediksikan oleh teori VSEPR, molekul ini memiliki geometri molekuler "bengkok" yang mirip dengan air, tetapi memiliki properti yang sangat berbeda karena senyawa ini merupakan oksidator yang kuat. Senyawa ini juga merupakan salah satu contoh senyawa dengan bilangan oksidasi positif untuk oksigen.

Oksigen difluorida
Struktur
Model
Nama
Nama lain
oksigen fluorida
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1S/F2O/c1-3-2 YaY
    Key: UJMWVICAENGCRF-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/F2O/c1-3-2
    Key: UJMWVICAENGCRF-UHFFFAOYAI
  • FOF
Sifat
OF2
Massa molar 53.9962 g/mol
Penampilan gas tidak berwarna, cairan kuning pucat jika dikondensasi
Bau aneh, busuk
Densitas 1.90 g/cm3 (-224° C, cair),
1.719 g/cm3 (-183° C, cair), 1.521 g/cm3 (cair pada suhu −145 °C), 1.88 g/l (gas pada suhu ruangan)
Titik lebur −2.238 °C (−3.996 °F; −1.965 K)
Titik didih −14.475 °C (−26.023 °F; −14.202 K)
berhidrolisis[1]
Tekanan uap 48.9 atm (pada suhu −580 °C or −1.012,0 °F or −306,9 K)
Termokimia
Kapasitas kalor (C) 43.3 J/mol K
Entropi molar standar (So) 246.98 J/mol K
Entalpi pembentukan standarfHo) 24.5 kJ mol−1
Energi bebas GibbsfG) 42.5 kJ/mol
Bahaya
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
2.6 ppm (tikus besar, 1 jam)
1.5 ppm (tikus kecil, 1 jam)
26 ppm (anjing, 1 hr)
16 monyet(monkey, 1 hr)[3]
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH):
PEL (yang diperbolehkan)
TWA 0.05 ppm (0.1 mg/m3)[2]
REL (yang direkomendasikan)
C 0.05 ppm (0.1 mg/m3)[2]
IDLH (langsung berbahaya)
0.5 ppm[2]
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Preparasi sunting

Keberadaan oksigen difluorida pertama kali dilaporkan pada tahun 1929 dan dipreparasikan dari elektrolisis kalium fluorida cair dengan asam fluorida yang mengandung sedikit air.[4][5] Pada masa modern, oksigen fluorida dipreparasikan dengan mereaksikan fluor dengan larutan natrium hidroksida yang encer. Dari reaksi ini juga akan diperoleh natrium fluorida sebagai produk sampingan:

2 F2 + 2 NaOH → OF2 + 2 NaF + H2O

Reaksi sunting

Senyawa ini merupakan oksidator yang kuat seperti yang ditunjukkan oleh bilangan oksidasinya, +2 (sementara atom oksigen biasanya memiliki bilangan oksidasi −2). Di atas suhu 200 °C, OF2 berdekomposisi menjadi oksigen dan fluor lewat mekanisme radikal.

OF2 dapat bereaksi dengan banyak logam untuk menghasilkan oksida dan fluorida. Senyawa ini juga bereaksi dengan unsur non-logam: reaksi dengan fosfor akan menghasilkan PF5 dan POF3; reaksi dengan sulfur akan menghasilkan SO2 dan SF4; senyawa ini bahkan dapat bereaksi dengan gas mulia xenon pada suhu yang tinggi dan akan menghasilkan XeF4 dan xenon oksifluorida.

Oksigen difluorida bereaksi sangat lambat dengan air dan akan membentuk asam fluorida:

OF2 (aq) + H2O (l) → 2 HF (aq) + O2 (g)

Jika bereaksi dengan sulfur dioksida, hasilnya adalah:

OF2 + SO2 → SO3 + F2

Namun, jika terdapat radiasi ultraviolet, hasil reaksi ini adalah sulfuril fluorida SO2F2 dan pirosulfuril fluorida S2O5F2:

OF2 + 2 SO2S2O5F2

Catatan kaki sunting

  1. ^ http://www.chemyq.com/En/xz/xz1/2818mqnrv.htm
  2. ^ a b c "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0475". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). 
  3. ^ "Oxygen difluoride". Immediately Dangerous to Life and Health. National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). 
  4. ^ Lebeau, P.; Damiens, A. (1929). "Sur un nouveau mode de préparation du fluorure d'oxygène" [A new method of preparation of oxygen fluoride]. Comptes rendus hebdomadaires des séances de l’Académie des sciences (dalam bahasa French). 188: 1253–1255. Diakses tanggal February 21, 2013. 
  5. ^ Lebeau, P.; Damiens, A. (1927). "Sur l'existence d'un composé oxygéné du fluor" [The existence of an oxygen compound of fluorine]. Comptes rendus hebdomadaires des séances de l’Académie des sciences (dalam bahasa French). 185: 652–654. Diakses tanggal February 21, 2013. 

Pranala luar sunting