PSN-6 atau kini disebut sebagai Nusantara Satu merupakan satelit komunikasi geostasioner milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), sebuah perusahaan telekomunikasi satelit di Indonesia.[2] Nusantara Satu menjadi Satelit Berkapasitas Tinggi atau High Throughput Satellite (HTS) pertama yang dimiliki Indonesia.[3]

PSN-6
Jenis misiSatelit komunikasi
OperatorPT Pasifik Satelit Nusantara
COSPAR ID2019-009A
SATCAT no.44048Sunting di Wikidata
Situs webhttps://psn.co.id/nsatu/
Durasi misi15 tahun
Properti wahana
BusSSL-1300 140[1]
ProdusenSpace Systems/Loral (SSL)
Massa luncur4.735 kg (10.439 pon)[1]
Daya9.985 Watt[1]
Awal misi
Tanggal luncur22 Februari 2019
Roket peluncurSpaceX Falcon 9 v1.2
Tempat peluncuranCape Canaveral, Florida
KontraktorSpaceX
Mulai beroperasi2019
Parameter orbit
Sistem rujukanGeosentris
Sistem orbitGeostasioner
Bujur orbit146° timur
Transponder
Pitapita C, Ext C Band, pita Ku
Lebar pita15 Gbps [1]
Kapasitas26 C-band, 12 Ext C-band, 8 Ku-band spot beams
CakupanAsia Tenggara (C Band), Indonesia (Ku Band)[1]
 

Nusantara Satu memiliki 52 transporter pita C, ext C dan pita Ku, dengan total bandwidth 15Gbps. Satelit ini akan mencakup seluruh wilayah Asia Tenggara untuk pita C dan seluruh wilayah Indonesia untuk pita Ku-Band.[2] Satelit ini diluncurkan pada 21 Februari 2019 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, menggunakan roket Falcon 9 dari perusahaan Space-X.[4]

Deskripsi Satelit

sunting

Satelit Nusantara Satu didesain dan dibuat oleh perusahaan kendaraan antariksa Amerika, Space Systems/Loral (SSL). Satelit ini menggunakan platform SSL-1300 140 dengan usia desain selama 15 tahun, namun diklaim bisa bertahan hingga 20 tahun.[4] Satelit ini menggunakan Electric Propulsion sehingga menjadi lebih efisien dan berbobot lebih ringan. Bobot satelit pada saat peluncuran sebesar 4.735 Kilogram dan memiliki Spacecraft Power (EOL) sebesar 9.985 Watt.[1] Satelit ini akan menempati posisi di garis orbit 146 derajat Bujur Timur.[2]

Nusantara Satu memiliki kapasitas 26 C-band, 12 Ext C-band serta 8 Ku-band spot beams. Cakupan transponder C/Ext-C Band satelit Nusantara Satu meliputi wilayah Asia Tenggara, sementara Ku-Band meliputi seluruh wilayah Indonesia yang terdiri dari 8 spot beam pada sistem HTS. Total kapasitas bandwidth yang dimiliki Nusantara Satu mencapai 15 Gigabit per detik (Gbps). Teknologi HTS yang dimiliki satelit ini membagi area cakupan menjadi menjadi beberapa spot beam. Dengan begitu penggunaan frekuensi dapat lebih efisien karena frekuensi dapat digunakan kembali (frequency re-use) serta menjadikan kapasitas bandwidth menjadi jauh lebih besar dibandingkan dengan satelit konvensional untuk alokasi spektrum yang sama.[5]

Satelit Nusantara Satu dijadwalkan akan meluncur pada Februari 2019 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 dari perusahaan Space-X.[6] Satelit ini dirakit di Palo Alto, Amerika Serikat dan dipindahkan dengan transportasi darat menuju tempat peluncuran di Cape Canaveral, Florida. Satelit ini akan berbagi muatan pada roket Falcon 9 dengan penjelajah bulan milik SpaceIL, lembaga antariksa dari Israel[7] serta muatan lain yang belum diketahui.

Sejarah

sunting

Awalnya proyek pembuatan satelit Nusantara Satu dimenangkan oleh Boeing Satellite System pada tahun 2013 dengan menggunakan model satelit elektrik 702SP.[8] PSN mensyaratkan agar Boeing dapat menemukan klien lain untuk berbagi muatan dan biaya dalam waktu 12 bulan. Namun, karena Boeing tidak dapat memenuhi target ini, akhirnya proyek untuk satelit ini berpindah ke SSL.[8]

Proyek satelit ini menelan biaya hingga 230 juta dollar dengan sumber pendanaan berasal dari modal internal PSN dan lembaga kredit ekspor Kanada (Export Development Canada/EDC). PSN berhasil memperoleh pendanaan sebesar 154 juta dollar dari EDC pada Oktober 2017.[9][10] Menurut Direktur PT PSN Adi Rahman Adiwoso, total biaya 230 juta dollar itu sudah mencakup biaya perakitan, transportasi hingga peluncuran.[11]

Penggunaan dan Pengoperasian

sunting

Satelit Nusantara Satu akan dikendalikan dari pusat pengendali satelit (Satellite Control Center) milik Indosat di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.[12] Sedangkan untuk monitoring juga akan dilakukan pada fasilitas pusat kendali jaringan (Network Monitoring Center) milik PSN di Cikarang, Bekasi.

Satelit Nusantara Satu ini diperkirakan dapat mulai digunakan pada April 2019 [7] dengan kecepatan bisa setara dengan 5G. Tarif layanan internet dari satelit ini sekitar Rp100.000 per gigabyte.[7] Satelit ini juga akan digunakan dalam program BAKTI milik Pemerintah Indonesia untuk menyediakan akses internet bagi daerah-daerah yang tidak terjangkau kabel optik.[13]

PSN juga menggandeng PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) yang akan memberikan perlindungan sepenuhnya atas risiko peluncuran dan operasional ketika satelit sudah mengorbit.[14]

Siaran

sunting

Berikut ini adalah siaran televisi/radio yang mengudara di satelit Nusantara Satu.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Fikrie, Muhammad. "Satelit Nusantara Satu PSN Meluncur Februari 2019, Dibawa oleh SpaceX". Kumparan. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  2. ^ a b c (Inggris) Gunter’s Space. "Space 6: Profile". 
  3. ^ (Indonesia)Prima, Erwin (2019-01-24). "Satelit Nusantara Satu Meluncur Februari, Layani Internet Cepat". Tempo.co. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  4. ^ a b (Indonesia)"Satelit Nusantara Satu Siap Meluncur 18 Februari 2019". beritasatu.com. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  5. ^ (Indonesia)"Nusantara Satu". Pasifik Satelit Nusantara (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-30. 
  6. ^ (Indonesia)Post, The Jakarta. "Telecom firm PSN to launch satellite to provide 25m customers with 4G". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-30. 
  7. ^ a b c (Indonesia)Reily, Michael (2019-01-23). "Satelit Nusantara Satu Diluncurkan dengan Roket Falcon 9 Milik SpaceX". Katadata. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  8. ^ a b (Inggris) Space News. "Indonesia PSN Switches to SSL after Boeing Unable to Pair Up All". 
  9. ^ (Inggris) "Pasifik Satelit Nusantara - PSN VI project". JLS Capital Strategies, LLC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-01-30. 
  10. ^ (Indonesia)Arifin, Choirul (2017-12-05). Arifin, Choirul, ed. "Raih Pembiyaan 154 Juta Dolar AS, Satelit PSN VI Siap Mengorbit Akhir 2018". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  11. ^ (Indonesia)Movanita, Ambaranie Nadia Kemala (2019-01-23). Djumena, Erlangga, ed. "Butuh 230 Juta Dollar AS, Satelit Nusantara Satu Dapat Suntikan dari Kanada". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  12. ^ (Indonesia)Haryanto, Agus Tri. "Satelit Internet 'Nusantara Satu' Mengangkasa Bulan Depan". detikcom. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  13. ^ (Indonesia)Andarningtyas, Natisha. Nurcahyani, Ida, ed. "Satelit Nusantara Satu buatan Indonesia segera mengudara". ANTARA News. Diakses tanggal 2019-01-30. 
  14. ^ (Indonesia)tMovanita, Ambaranie Nadia Kemala (2019-01-23). Djumena, Erlangga, ed. "Luncurkan Satelit, PSN Incar 25 Juta Masyarakat yang Belum Terjangkau 4G". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-01-30. 

Pranala luar

sunting