Nielsen Holdings

perusahaan asal Amerika Serikat

Nielsen adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang informasi global serta media dan berfokus pada suatu penelitian dan melakukan suatu riset dalam memberikan suatu informasi tentang pemasaran dan konsumen, televisi, serta melakukan riset terhadap media yang lainnya, seperti riset terhadap bisnis publikasi, trade show dan riset terhadap dunia online.[1] Perusahaan Nielsen pun sering kita jumpai dalam melakukan riset terhadap media, terlebih masyarakat Indonesia cenderung mengakses internet dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nielsen pun merupakan suatu perusahaan yang selalu dikaitkan dan bergerak di bidang Ilmu komunikasi, seperti dunia pemasaran dan periklanan, komunikasi media, jurnalistik hingga hubungan masyarakat (Public Relations). Nielsen pun memberikan suatu riset tentang gambaran konsistensi konsumen, sehingga produsen dapat memahami psikologis, sosiologis dan selera konsumen. Seiring berkembangnya Nielsen, Nielsen pun terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Nielsen Consumer Research (NCR), Nielsen Media Research(NMR)dan Nielsen Retail Measurement Service (NRMS).

Nielsen Holdings N.V.
Public (NYSE: NLSN)
IndustriMedia
Didirikan1923
Kantor pusatNew York, Amerika Serikat
Tokoh kunci
David L. Calhoun, CEO
Susan D. Whiting, Vice Chair
Mitchell Habib, COO
ProdukMarketing research
Advertising research
Pendapatan$5.1 billion (2010)
Karyawan
32,000 (2011)
Situs webwww.nielsen.com
Salah satu logo lama Nielsen

Sejarah

sunting

Nielsen adalah perusahaan yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1923. Perusahaan Nielsen didirikan oleh Arthur C. Nielsen, yang merupakan salah satu pencetus industri riset yang bergerak di bidang pemasaran modern. Ketika pertama kali mendirikan perusahan Nielsen ini, Arthur C. Nielsen membuat suatu inovasi dalam melakukan penelitian terhadap dunia pemasaran. Dan selama menjalankan tugasnya, Nielsen pun dinilai mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan dinilai mampu menguntungkan bagi produsen dalam memahami selera konsumen berdasarkan riset yang dilakukan. Hal ini disebabkan Tn. Nielsen menciptakan teknik pengukuran ritel unik yang memberikan klien informasi yang obyektif pertama tepercaya tentang kinerja kompetitif dan dampak dari program pemasaran dan penjualan mereka pada pendapatan dan keuntungan . Seiring berjalannya waktu, Nielsen pun berkembang menjadi perusahaan yang besar dan mendapatkan banyak klien. Hal ini membuat Tn. Nielsen untuk membuat kantor cabang lintas negara. Akhirnya, pada tahun 1939 Nielsen membuat kantor Internasionalnya di Negara Inggris. Pengembangan cabang yang dilakukan Nielsen pun berbuah manis. Pasca Perang Dunia II, perusahaan Nielsen pun beroperasi di kawasan Eropa Barat, Australia, dan Jepang. Nielsen pun menjelma menjadi perusahaan Internasional yang memiliki klien lintas negara yang cukup banyak. Nielson pun membentuk Nielson Media Research yang bertujuan melakukan kajian dan riset terhadap media. Perkembangan Nielsen tak berhenti sampai di sini. Pada tahun 1990 Nielson masuk di kawasan Afrika. Dan pada tahun 1994, Nielsen mengembangkan perusahaannya di Asia Pasifik dan timur tengah. Pada tahun 2001, Nielson masuk ke dalam VNU, yakni suatu badan pemimpin dunia dalam melakukan peninjauan lapangan tentang pemasaran dan periklanan, media bisnis dan media informasi yang merupakan dunia dari Ilmu Komunikasi. Pada tahun 2003 VNU menambah struktur organisasinya menjadi VNU informasi Pemasaran yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan klien dan memperlancar pemasaran yang dilakukan oleh klien itu sendiri. Pada tahun 2005, VNU menambah bisnisnya ke bidang informasi kesehatan dan dunia farmasi dengan nama IMS Health yang bertujuan memberikan beberapa riset terkini dunia kesehatan dan memberikan informasi seputar kesehatan. Pada tahun 2006, VNU diakuisisi oleh enam perusahaan swasta. Dan pada akhirnya pada tahun 2007, VNU berubah nama menjadi The Nielsen Company. Nama tersebut diambil dari nama pendiri Nielsen itu sendiri. dan Nielsen pun berkembang hingga masuk ke Indonesia. Nielsen Audience Measurement Indonesia telah menyediakan informasi dan pelayanan untuk TV/Koran/Majalah/Radio ke para pemilik media dan industri periklanan sejak 1976 dan pelayanan TAM ( Technology acceptance model ) sejak tahun 1991.[2]

Bagian

sunting

1. Nielsen Consumer Research (NCR)

sunting

Bagian yang memiliki fungsi melakukan riset terhadap konsumen, dengan tujuan mengetahui konsistensi dan pola pikir masyarakat dalam memandang suatu hal. Seorang produsen pasti menginginkan masyarakat menggunakan produknya. Di samping itu produsen pun harus mengetahui selera konsumen, sehingga produknya pun laku di pasaran. Nielsen Consumer research pun juga memberikan suatu inovasi dalam hal pemasaran dan periklanan. Dalam dunia perdagangan, pemasaran merupakan suatu hal penting bagi produsen. Fakta membuktikan banyak konsumen yang berminat membeli suatu barang karena teknik pemasaran dan iklan berkesan di benak masyarakat. Nielsen pun mencoba memberi suatu kajian dalam hal bagaimana kita melakukan teknik pemasaran yang berkesan dan tepat sasaran.

2. Nielsen Media Research (NMR)

sunting

Nielsen media Research merupakan bagian dari Nielsen yang melakukan kajian dan riset terhadap media. Dalam industri media diperlukan pula suatu riset tentang penilaian terhadap suatu media oleh masyarakat luas. Kita sering menemukan suatu ketidakpuasan masyarakat terhadap media. Hal ini membuat Nielsen membuat riset terhadap media, sehingga media pun dapat mengikuti selera masyarakat.Nielson pun juga melakukan riset terhadap dampak sosial yang disebabkan oleh pengaruh media.lembaga survei dunia Nielsen ini pun pernah mengatakan peran televisi sebagai "pengasuh elektronik" itu telah tergantikan oleh komputer tablet[3]

3. Nielsen Retail Measurement Services (NRMS)

sunting

Merupakan bagian dari Nielsen yang melakukan pelayanan terhadap ukuran riset yang dikeluarkan. Dalam hal ini Nielsen memberikan suatu masukan berupa inovasi terhadap klien. Klien bekerja dengan layanan kami untuk: 1. Mengukur kinerja pasar mereka 2. Menganalisis dinamika pasar 3. Mendiagnosis dan memecahkan masalah pemasaran dan penjualan, dan 4. Mengidentifikasi dan menangkap peluang pertumbuhan

Produk

sunting

Nielsen pasar banyak produk informasi, bersama dengan layanan dan alat-alat yang membantu klien menggunakan informasi dengan benar untuk mengatasi masalah-masalah bisnis yang spesifik.

Pengukuran ritel

sunting

Layanan Pengukuran Ritel dalam Nielsen (RMS) menyediakan pengamatan terus menerus dari suatu penjualan produk kepada konsumen atau masyarakat. Informasi RMS ini tersedia di lebih dari 80 negara. Sangatlah berguna dalam mengamati pasar dunia.

Konsumen panel

sunting

dalam hal ini, Nielsen memberikan suatu gambaran tentang perilaku konsumen dan selera konsumen secara berkala, sehingga klien tahu apa yang dibutuhkan masyarakat luas.

Niesen bekerja dengan pengecer dan produsen di seluruh dunia untuk memberikan dorongan untuk berbisnis, mudah menerapkan solusi untuk menumbuhkan kembali investasi mereka yang terukur dalam mengelola berbagai kegiatan ekonomi seperti yang terdapat pada toko dan di pasar. Nielsen membantu klien dengan membuat keputusan kunci dalam isu-isu seperti pertumbuhan ekonomi dan persaingan pasar global

Penelitian konsumen

sunting

layanan riset konsumen yang dilakukan Nielsen membantu klien memperoleh langkah-langkah kualitatif dan kuantitatif dari sikap konsumen dan perilaku pembelian, kepuasan pelanggan, kesadaran merek dan ekuitas, efektivitas periklanan dan masalah pemasaran lainnya.Nielsen pun seing melakukan riset tersebut. seperti Hasil pengukuran penjualan retail dan perilaku pembelian rumah tangga the Nielsen Company Indonesia menunjukkan bahwa peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita ke angka US$3.015 pada 2010 telah berdampak nyata terhadap peningkatan belanja konsumen.[4]

Pengecer

sunting

Di mana klien berhak meminta suatu pelayanan yang sifatnya eceran terhadap Nielsen

Pemodelan

sunting

Nielsen membantu menangani masalah internal klien dalam melakukan pemasaran, dari harga barang hingga modal yang harus dikeluarkan,sehingga para klien kami dapat menganalisis dan memahami peta persaingan pemasaran publik. selain itu Nielsen seperti melakukan suatu simulasi atau model untuk menggambarkan sesuatu.contohnya, Nielsen pernah melakukan suatu penelitian berupa simulasi atau prediksi selama bulan puasa dan lebaran masyarakat cenderung menghabiskan waktunya dengan belanja di pasar modern seperti supermarket, hypermarket dan minimarket.[5]

Pendukung keputusan

sunting

Nielsen memfasilitasi klien dengan beraneka macam software dan metode pemublikasian yang dirancang untuk menempatkan informasi yang sesuai dengan keadaan dan mencoba membuat keputusan ketika klien membutuhkannya. Nielson menggunakan suatu teknologi yang canggih dalam analisis dan data manajemen sistem untuk produsen untuk membuat suatu laporan yang akurat dalam hal memberi informasi yang dapat menjadi rujukan dalam membuat keputusan.

Layanan global

sunting

Nielsen memberikan suatu pelayanan antar negara dan terdapat dibeberapa titik penjuru dunia, hal ini disebabkan adanya globalisasi yang menumbuhkan hasrat kerja sama antar perusahaan. Terlebih pada era globalisasi ini masyarakat dunia cenderung memiliki hasrat bekerja sama tanpa ada batas teritorial.Kepercayaan konsumen telah mendorong reli pasar dunia, mengangkat keuntungan perusahaan, menggulingkan rezim politik, bank yang ditutup dan protes berbahan bakar. Sekarang, Konsumen dunia membentuk kembali ekonomi global, memindahkan pusat gravitasi konsumen lebih ke timur ke arah selatan menuju Asia dan Amerika Latin.[6]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-15. Diakses tanggal 2012-04-07. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-15. Diakses tanggal 2012-04-07. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-20. Diakses tanggal 2012-04-07. 
  4. ^ http://m.mediaindonesia.com/index.php/read/2011/04/19/219316/4/2/Nielsen_Pendapatan_per_Kapita_Naik_Perilaku_Konsumen_Berubah/
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-14. Diakses tanggal 2021-06-17. 
  6. ^ http://www.nielsen.com/us/en/insights/reports-downloads/2012/emerging-markets-emerging-opportunities/[pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

sunting