Neuroglia atau sel glia adalah sel-sel yang paling banyak ditemukan dalam sistem saraf. Sel-sel tersebut tidak berperan secara langsung dalam pengolahan informasi dan transmisi dan berfungsi untuk menyokong kebutuhan dari sel neuron.

Neuroglia pada otak ditunjukkan dengan metode Golgi.
Astrosit, tidak seperti glia matang, dapat diidentifikasi pada kultur karena mereka mengekspresikan glial fibrillary acidic protein.

Secara umum terdapat tiga macam Neuoroglia yakni:[1]

  1. Astroglia/astrosit yang terbagi menjadi dua yaitu astrosit protoplasma dan astrosit fibrosa. Keduanya berperan dalam memelihara homeostasis internal pembuluh darah otak melalui pembentukan sawar darah otak . Ketika sistem saraf pusat mengalami cedera, astrosit bertanggung jawab untuk pembentukan jaringan parut gliosis.
  2. Oligodendroglia/oligodendrosit berperan sebagai pembentuk selubung mielin dari neuron di sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat, pembentukan selubung mielin oleh oligodendrosit yang merupakan salah satu sel yang terdiferensiasi secara khusus dan hanya dapat ditemukan di otak dan medula spinalis. Oligodendrosit bisa dikatakan memiliki fungsi serupa dengan sel Schwann yang bisa ditemukan di sistem saraf tepi. Akan tetapi oligodendrosit tidak memiliki neurolema, yaitu membran plasma dari sel Schwann layaknya "sel Schwann" dan tidak memiliki kemampuan untuk regenerasi, sehingga kerusakan pada sistem saraf pusat sering kali menyebabkan kecacatan permanen.[2]
  3. Mikroglia merupakan bentuk diferensiasi dari makrofag di sistem saraf pusat dan berperan dalam proses fagositosis di otak. Mikroglia akan aktif disaat terjadi proses inflamasi ataupun proses degeneratif yang mempengaruhi sistem saraf pusat.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b (Inggris) M Baehr and M Frotscher (2005). Duus' Topical Diagnosis in Neurology. Thieme. ISBN 1-58890-215-3. 
  2. ^ (Inggris) Valerie C. Scanlon, PhD (2007). Essential of anatomy and physiologu. F. A. Davis Company. ISBN 978-0-8036-1546-5.