Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani
Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani atau Museum Ahmad Yani adalah salah satu museum pahlawan nasional yang terletak di jalan Lembang No. 58, Menteng, Jakarta Pusat.[2] dan jalan Laruharhari No. 65, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Museum ini terletak tak jauh dari Vihara Buddha Metta Arama, dan Gereja Santo Ignatius Loyola.
![]() | |
![]() | |
Lokasi | Jalan Lembang No. 58, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia[1] |
---|---|
Jenis | Museum Pahlawan Nasional |
Kunjungan
suntingMuseum ini terbuka untuk umum dari hari Selasa hingga hari Minggu, dari pukul 08:00 hingga pukul 16:00 WIB.[3] Setiap hari Senin, museum ini ditutup untuk umum.[4]
Aturan berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Sebelum datang ke lokasi, simak aturan berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi berikut :[5]
- Wajib buka alas kaki
- Tidak boleh menyentuh barang pajangan
- Tidak boleh memotret pajangan menggunakan flash
- Tidak boleh mendokumentasikan isi kamar Jendral Ahmad Yani
- Berbakain sopan
- Kirim surat jika datang dalam bentuk rombongan
Sejarah
suntingMuseum ini dibangun sekitar tahun 1930–1940an pada saat pengembangan wilayah Menteng dan Gondangdia, semula gedung ini dipergunakan sebagai rumah tinggal pejabat maskapai swasta Belanda/Eropa.[6] Pada tahun 1950-an dikelola oleh Dinas Perumahan Tentara, kemudian dihuni oleh Letjen Ahmad Yani sebagai perwira tinggi TNI AD dengan jabatan terakhir Menteri/Panglima Angkatan Darat RI.[7] Rumah ini menjadi tempat bersejarah karena Letjen A. Yani dibunuh dan diculik oleh gerombolan Partai Komunis Indonesia pada tanggal 30 September, 1965, yang kemudian dikenal dengan peristiwa pemberont[8]akan Gerakan Satu Oktober, sebelum akhirnya sekarang dijadikan museum.[9] Museum ini memajang foto di bagian belakang rumah, di antaranya adalah rekonstruksi penembakan dan penculikan oleh Pasukan Cakrabirawa terhadap Letjen Ahmad Yani, serta koleksi foto-foto pengangkatan jenazah para Pahlawan Revolusi oleh KKO (Marinir) pada 4 Oktober 1965, upacara pemakaman pada 5 Oktober 1965, foto-foto keluarga, penyerahan Kota Magelang pada 1949 dari Belanda diwakili Letkol van Santen kepada Letkol Ahmad Yani, dan foto-foto karier militer Ahmad Yani lainnya.[10] Di dalam kamar tidur Letjen A. Yani tersimpan pula memorabilia, senjata otomatis Thompson Cakrabirawa yang menewaskannya, lengkap dengan sisa pelurunya, senjata LE Cal 7,62 buatan Cekoslovakia yang dipakai untuk membunuh Letjen TNI Anumerta S. Parman, dan senjata Owengun yang digunakan untuk menembak DN Aidit dan tokoh PKI lainnya, serta replika pakaian tidur lengan pendek yang digunakan Ibu A. Yani untuk membersihkan lantai dari lumuran darah suaminya, gaji terakhir bulan Obtober 1965 sebesar Rp. 120.000, cincin, kaca mata, keris, dan tongkat komando.[10]
Sumber Berita
sunting- ^ "DAFTAR MUSEUM KEBUDAYAAN PER KEC. MENTENG". Pusdatin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Diakses tanggal 29 Mei 2025. ;
- ^ Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta kls 3. Ganeca Exact. ISBN 978-979-571-323-4.
- ^ "Instagram". Instagram Ahmad Yani Museum. Diakses tanggal 2025-06-02.
- ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 282. ISBN 978-979-8250-66-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Chaniago, Suci Wulandari Putri (02/04/2023). "5 Aturan Berkunjung Ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi". Kompas.com. Diakses tanggal 8 Juli 2025.
- ^ Museum Sasmita Loka Ahmad Yani di situs Jakarta go id[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mengenal Sejarah Museum Sasmita Loka Ahmad Yani secara Lengkap". kumparan. Diakses tanggal 2025-06-02.
- ^ "Museum Sasmita Loka Ahmad Yani". museum.co.id (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-08.
- ^ "JakartaTourism". jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2025-06-02.
- ^ a b "Museum Sasmita Loka Ahmad Yani". museum.co.id (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-08.
Lihat juga
sunting- Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani
- Museum Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution
- Daftar museum di Jakarta