Museum Kota Bandung

museum di Indonesia

Museum Kota Bandung (Aksara Sunda Baku: ᮙᮥᮞᮤᮉᮙ᮪ ᮊᮧᮒ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ, Musieum Kota Bandung) adalah museum yang terletak di Jalan Aceh No.47 Kota Bandung, tepat berada di sebrang Gedung Bandung Planning Galerry ini baru saja diresmikan oleh wali kota Bandung Oded M. Danial pada tanggal 31 Oktober 2018.[1][2] Bangunan yang baru dibangun ini tidak hanya menjadi destinasi baru bagi masyarakat, tetapi juga sarana edukasi mengenai sejarah berdirinya Kota Bandung dan Kabupaten Bandung serta perkembangan seni dan budaya teknologi.[1]

Gedung Museum Kota Bandung

Sejarah

sunting
 
Terletak di Jalan Aceh No. 47

Museum ini terdiri dari 2 bangunan, yang pertama yaitu bangunan tua yang dulunya merupakan Frabelschool (taman kanak-kanak) didirikan oleh kelompok Freemasonry (Vrimerselarij) Bandung yang memiliki tempat perkumpulan bernama Loge Sint Jan.[2] Kedua, gedung baru yang lokasinya tepat berada di belakang gedung tua.[1] Sebenarnya museum ini sudah digagas sejak tahun 2015, namun baru bisa diresmikan pada akhir tahun 2018, itupun masih belum rampung penyelesaiannya, karena terkendala oleh pengumpulan materi.[1][2][3] Namun dengan begitu warga masyarakat sudah bisa melihat dan menikmati keindahan museum, walaupun masih terbatas hanya terdiri 2 ruangan saja yang sudah bisa dipakai untuk umum.[2]

Arsitektur

sunting

Museum yang bergaya arsitektur tempo dulu ini baru memiliki 2 ruangan yang bisa digunakan untuk umum, yang keduanya berada di bangunan tua. Di ruangan pertama yang letaknya ada di pintu masuk ini akan disuguhi dengan gambar dari berbagai tokoh penting di Kota Bandung seperti gambar wali kota dari masa ke masa, sejarawan yang ada di Kota Bandung, dan juga sejarah berdirinya Kota dan Kabupaten Bandung.[2] Sedangkan di ruangan kedua ini berisi tulisan mengenai perkembangan kota dan kabupaten Bandung yang dimulai dari tahun 1841 saat Kabupaten Bandung didirikan sampai saat Gedung Societeit Concordia (Gedung Merdeka sekarang) didirikan pada tahun 1895.[2]

Koleksi

sunting
 
Kutipan Ir. Soekarna

Saat pertama kali memasuki area museum ini, pengunjung disambut dengan kutipan dari Ir. Soekarno, yaitu "Jangan Sekali Kali Meninggalkan Sejarah”. Setelah itu, pengunjung akan melihat berbagai foto menarik dan informasi mengenai kronologi sejarah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung dari masa ke masa. Terdapat juga deretan foto tokoh-tokoh yang pernah memimpin wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, mulai dari era kolonial Belanda hingga saat ini. Selain itu, ada berbagai dokumen penting yang terkait dengan sejarah Kota Bandung yang diarsipkan di museum ini.[4]

Museum Kota Bandung adalah museum budaya yang memamerkan berbagai produk budaya masyarakat Bandung. Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan ide-ide dari tokoh-tokoh terdahulu, sistem sosial dan politik yang berlaku sepanjang masa, serta beberapa artefak atau karya yang ditampilkan dalam bentuk duplikat. Museum ini berfungsi sebagai rekaman tertulis tentang pertumbuhan Kota Bandung, karya masyarakatnya, dan sejarah kebangsaannya.[5]

Ruang pertama

sunting

Di ruangan pertama yang terletak dekat pintu masuk, pengunjung akan disuguhi berbagai tokoh penting di Kota Bandung melalui gambar. Ada lini masa wajah wali kota Bandung dari masa ke masa, para sejarawan Kota Bandung, serta sejarah terbentuknya Kota dan Kabupaten Bandung.

Ruang kedua

sunting

Ruangan kedua menampilkan teks tentang perkembangan Kabupaten dan Kota Bandung. Perjalanan sejarah ini dimulai pada tahun 1841, saat Kabupaten Bandung dibentuk, dan berlanjut hingga pembangunan Bangunan Societeit Concordia (sekarang Gedung Merdeka) pada tahun 1895.

Informasi kunjungan

sunting

Museum Kota Bandung terbuka untuk masyarakat umum dan bisa dikunjungi kapan saja, kecuali pada hari libur nasional. Jam operasionalnya adalah pukul 8.00-16.00 pada hari Senin hingga Jumat, dan pukul 9.00-17.00 pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu. Kunjungan terakhir diterima 30 menit sebelum jam tutup, sehingga pengunjung harus datang setidaknya 30 menit sebelumnya untuk menikmati museum sepenuhnya. Masuk ke Museum Kota Bandung tidak dikenakan biaya, sehingga pengunjung dapat masuk tanpa perlu membayar tiket.[4]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d Barat, Pemerintah Provinsi Jawa. "Museum Kota Bandung Destinasi Wisata Baru". www.jabarprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-03. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  2. ^ a b c d e f "Museum Kota Bandung: Saksi Bisu Jejak Freemason". tirto.id. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  3. ^ Ispranoto, Tri. "Mengenal Sejarah 'Paris van Java' di Museum Kota Bandung". detiknews. Diakses tanggal 2019-02-03. 
  4. ^ a b "Museum Kota Bandung: Sejarah, Koleksi, Jam Buka, hingga Harga Tiket". kumparan. Diakses tanggal 2024-05-18. 
  5. ^ Putri, Sativa Alifia. "Menyelami Sejarah di Museum Kota Bandung". detikjabar. Diakses tanggal 2024-05-19.