Muhammad dari Siak
Pahlawan Revolusi Kemerdekaan
Yang Dipertuan Besar Muhammad Syah atau Sultan Muhammad Abdul Jalil Syah dari Siak Sri Inderapura, merupakan putra dari Raja Kecil, Yang Dipertuan Besar Siak.
Muhamad | |||||
---|---|---|---|---|---|
Sultan Siak Sri Inderapura | |||||
Berkuasa | 1746 – 1760 | ||||
Pendahulu | Raja Kecil | ||||
Penerus | Sultan Ismail | ||||
Pemakaman | Mempura | ||||
|
Dalam Syair Perang Siak, sepeninggal Raja Kecil, kedudukannya digantikan oleh Raja Muhammad untuk menjadi penguasa Siak selanjutnya.[1] Peralihan kekuasaan ini diperkirakan sekitar tahun 1746, Raja Mahmud kemudian memerintah sampai tahun 1761.
Rujukan Sunting
- ^ Cave, J., Nicholl, R., Thomas, P. L., Effendy, T., (1989), Syair Perang Siak: a court poem presenting the state policy of a Minangkabau Malay royal family in exile, MBRAS. A. Flicher, Les Etats princiers des Indes néerlandaises, Dreux 2009
Daftar Kepustakaan Sunting
- Donald James Goudie, Phillip Lee Thomas, Tenas Effendy, (1989), Syair Perang Siak: a court poem presenting the state policy of a Minangkabau Malay royal family in exile, MBRAS.
- Christine E. Dobbin, (1983), Islamic revivalism in a changing peasant economy: central Sumatra, 1784-1847, Curzon Press, ISBN 0-7007-0155-9.
- Journal of Southeast Asian studies, Volume 17, McGraw-Hill Far Eastern Publishers, 1986.
Didahului oleh: Raja Kecil |
Sultan Siak Sri Inderapura 1746 - 1761 |
Diteruskan oleh: Sultan Ismail |