Muhammad Syahbuddin Shahab

Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Muhammad Syahbuddin Shahab (lahir di Padang, Sumatera Barat) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pengusaha Indonesia. Ia aktif berjuang pada masa revolusi kemerdekaan. Kini ia berprofesi sebagai pengusaha dan bermukim di kota Koln, Jerman. Syahbuddin merupakan salah seorang pelopor pendirian Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman yang sekarang sudah mempunyai banyak cabang dan anggota yang berjumlah ribuan orang. Disamping itu ia juga merupakan Ketua Yayasan Gebu Minang Eropa.[1][2]

Muhammad Syahbuddin Shahab
Berkas:Muhammad Syahbuddin Shahab.jpg
LahirBelanda Padang, Hindia Belanda
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterUniversitas Albertus Magnus, Koln, Jerman
PekerjaanPejuang, pengusaha
Suami/istriMarie Therese

Riwayat ringkas sunting

Syahbuddin lahir di Padang, Sumatera Barat. Ia sempat bersekolah di Perguruan Adabiyah Padang, tetapi terputus karena terjadinya revolusi, dan ia harus mengungsi ke Padangpanjang dan Solok. Selanjutnya ia ikut berjuang dengan berangkat ke Singapura untuk mencari senjata dan bahan kertas untuk Oeang Republik Indonesia (ORI), untuk diselundupkan ke Indonesia sebagai bekal melawan penjajah. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Syahbuddin yang berada di Singapura tidak bisa pulang dan terpaksa bertahan di sana sambil bekerja di sebuah rumah makan sampai tahun 1947. Setelah mendapat bantuan akhirnya ia bisa kembali ke tanah air. Namun ia tidak pulang ke Padang tapi ke tempat kakaknya di Malang, Jawa Timur. Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II ia ikut berjuang dengan menjadi gerilyawan pembawa obat-obatan untuk tentara di Jawa Timur.[3]

Referensi sunting

  1. ^ "Syahbuddin, Sahabat Sejatinya B.J. Habibie" Antara, 25 September 2012. Diakses 03 Agustus 2015.
  2. ^ "Sahabat Sejati Habibie, Fasih Berbahasa Minang" Mimi Schlueter, Padang Ekspres, 25 September 2012. Diakses 5 Desember 2013.
  3. ^ "Temui Sahabat Sejati yang Dirawat di Ortoporc Klinik Köln" TRIBUNnews, 24 September 2012. Diakses 5 Desember 2013.

Pranala luar sunting