Mitung Mbengeni (berasal dari Bahasa Jawa: pitu: tujuh; bengi: malam) adalah sebuah prosesi yang dilakukan pada bayi pada malam ketujuh sejak kelahirannya. Mekanismenya hampir sama dengan prosesi tasyakuran biasa. Hanya pada menu makanannya ditambahin menu ngethingi.

Mitung mbengeni juga sebagai pertanda puput puset pada bayi. Untuk orang zaman dulu, puput puser dilakukan oleh seorang dukun bayi, dia sekaligus yang menolong proses persalinan sampai dengan perawatan selama sang ibu atau keluarga belum bisa memperlakukan bayi sebagaimana mestinya.