Minuman keras di Jazirah Arab

Minuman keras di Jazirah Arab lazim diminum dan diperjualbelikan pada masa Arab Jahiliah. Pelarangan meminum minuman keras di Jazirah Arab kemudian dilakukan secara bertahap selama masa kenabian Nabi Muhammad.  

Masa Arab Jahiliah sunting

Pada masa Arab Jahiliah, minuman keras merupakan barang mewah.[1] Hanya orang kaya di kalangan bangsa Arab yang mampu membeli minuman keras untuk mabuk.[2] Mereka mabuk-mabukan dengan minuman keras hanya untuk memamerkan kekayaannya.[3]

Masa Kenabian sunting

Pelarangan minuman keras baru diterapkan dalam syariat Islam secara total pada tahun ke-8 Hijriah.[4]

Referensi sunting

  1. ^ Achiriah dan Rohani, L. (Maret 2018). Sejarah Peradaban Islam (PDF). Medan: Perdana Publishing. hlm. 28. ISBN 978-602-6970-81-7. 
  2. ^ Wargadinata, W., dan Fitriani, L. (2018). Hamid, M. Abdul, ed. Sastra Arab: Masa Jahiliyah dan Islam (PDF). Malang: UIN-Maliki Press. hlm. 57–58. ISBN 978-602-1190-93-7. 
  3. ^ Nasution, Syamruddin (2013). Sejarah Peradaban Islam (PDF). Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau. hlm. 15. 
  4. ^ Wahyuni, Fitri (2018). Azmi, M Rizqi, ed. Hukum Pidana Islam: Aktualisasi Nilai-Nilai Hukum Pidana Islam Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia (PDF). Tangerang Selatan: PT Nusantara Persada Utama. hlm. 19. ISBN 978-602-50419-6-9.