Matahari Indonesia

Matahari Indonesia merupakan sebuah surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit di Medan, Sumatera Utara. Surat kabar ini mengeluarkan terbitan perdananya pada 20 Juli 1928 dengan mengusung motto "Pertjajalah pada Kekoeatan Sendiri".[1]

Surat kabar ini beralamat di Wilhelminastraat 44, Medan. Pada awal penerbitannya, redaksi surat kabar ini dipimpin oleh Koesoema Soemantri sebagai Hoofdredacteur dan Kemudian pada akhir 1928 ke tangan J. Monoppo. Pemimpin redaksi surat kabar ini adalah Iwa Koesoema Soemantri. Sejak berdiri, surat kabar ini memiliki seorang koresponden di Eropa bernama Ramelan.[1]

Surat kabar ini terbit setiap hari dengan biaya berlangga f4,50 untuk empat bulan, dan f1,6 untuk satu bulan bagi pembaca yang berada di Indonesia. Bagi para pembaca yang berada di luar Indonesia, harga berlangganan dipatok f6,30 selama empat bulan.[1]

Redaksi surat kabar ini juga menyediakan space iklan bagi para pembacanya dengan tarif f0,35 perbaris dengan minimal pesanan 10 baris.[1]

Menurut buku Seabad Pers Kebangsaan, 1907-2007, Matahari Indonesia merupakan sebuah surat kabar pergerakan yang ada di Medan. Melalui tulisan-tulisannya, surat kabar ini dengan keras menentang penjajahan dan menginginkan kemerdekaan yang sempurna. Akibatnya, surat kabar ini menjadi salah satu incaran oleh pemerintah saat itu.[1]

Iwa Koesoema Soemantri karena tulisannya yang dimuat di surat kabar ini merasakan bagaimana pahitnya dibuang dan diasingkan oleh pemerintah Belanda.[1]

Surat kabar ini telah lama ditutup. Namun tidak diketahui kapan dan penyebab persisinya surat kabar ini ditutup.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g Seabad Pers kebangsaan, 1907–2007 (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: I:Boekoe. 2007. hlm. 334–337. ISBN 978-979-1436-02-1. OCLC 289071007.