Masjid Al-Mustofa
Masjid Al-Mustofa (bahasa Arab: مسجد المصطفى) adalah sebuah masjid tua bersejarah yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini dibangun pada tahun 1728,[2][3] sekaligus menjadi saksi masuknya Islam di Kota Bogor.[4]
Masjid Al-Mustofa مسجد المصطفى | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam Sunni |
Provinsi | Jawa Barat |
Kepemimpinan | Mukti Natsir (Ketua DKM Masjid)[1] |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Ciremei Ujung Kaum No.2, Bantarjati, Bogor Utara, Bogor, Indonesia |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Tradisional |
Didirikan | 1728 |
Sejarah
suntingKeberadaan masjid ini tidak bisa dipisahkan dari dua tokoh penyebar agama Islam yang disegani saat itu, yaitu Tubagus Mustofa Bakri yang berasal dari Banten, dan Raden Dita Manggala yang berasal dari Cirebon.[5] Tubagus Mustofa Bakri adalah seorang keturunan dari Sunan Gunung Jati. Ia beserta tiga sahabatnya, Raden Dita Manggala, Khaidir, Khair ditugaskan dari Cirebon dan Banten untuk menyebarkan Islam di daerah ini.[2][6] Mereka membuat kampung yang saat itu dinamakan "Kampung Baru", lalu mendirikan masjid ini.
Masjid yang didirikan pada tahun 1728[2] ini telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai cagar budaya[7] pada tahun 2011. Masjid yang berada di wilayah Kampung Bantarjati Kaum, Bogor Utara ini, mempunyai peninggalan benda bersejarah berupa naskah Al-Qur'an kuno.[8] Al-Qur'an ini ditulis tangan oleh Hasan Arya (anak pertama Tubagus Mustofa Bakri)[2] pada lembaran-lembaran kulit.[9]
Arsitektur
suntingSejak didirikan hingga saat ini, masjid Al-Mustofa tidak banyak mengalami perubahan bentuk, kalaupun ada renovasi hanyalah perbaikan pada bagian atas dan tiang saja yang dulunya terbuat dari kayu jati diubah menjadi tiang beton.[6] Di dalam masjid yang berusia hampir 300 tahun ini, terdapat tiang-tiang kokoh yang dulunya terbuat dari kayu jati dengan sembilan goresan di bagian depan dekat mimbar melambangkan jumlah Walisongo.[10]
Di Masjid Al Mustofa, terdapat tradisi membersihkan selasar dan kitab Al-Quran kuno.[11][12] Kegiatan tersebut dilakukan setiap satu kali dalam seminggu. Al-Quran berusia ratusan tahun itu berbahan kulit dan seluruh huruf ayatnya juga merupakan tulisan tangan yang dibuat pada abad ke-13.[9]
Referensi
sunting- ^ Lingga Arvian Nugroho; Yudhi Maulana Aditama (29 Mei 2017). "Kisah Pendiri Masjid Tertua Di Kota Bogor, Sebarkan Agama Islam Di Kampung Baru". bogor.tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Desember 2022.
- ^ a b c d Fitra, Sandra Dwiliana (2020) "Sejarah perkembangan Masjid Al Mustofa sebagai Cagar Budaya di Bogor". UIN Sunan Gunung Djati
- ^ Kelurahan Bantarjati: Dulu Kampung Baru, Sekarang Bantarjati, diakses pada 13/06/2022.
- ^ "Masjid Al Mustofa, Masjid Tertua di Kota Bogor". amp.kompas.com.
- ^ "Jejak Sejarah Penyebaran Islam di Masjid Al Mustofa, Bogor Utara". kalam.sindonews.com.
- ^ a b "Menelisik Sejarah Masjid Tua di Kota Bogor, Masjid Al-Mustofa". m.ayobogor.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-06. Diakses tanggal 2021-05-06.
- ^ "Melihat Jejak Penyebaran Islam di Masjid Al Mustofa Bogor" tvonenews.com
- ^ "Masjid Al Mustofa, Masjid Tertua di Kota Bogor". www.republika.co.id.
- ^ a b "Melihat Jejak Penyebaran Islam Di Masjid Al-Mustofa Bogor". www.tvonenews.com.
- ^ "Melihat Kembali Keberadaan Masjid Al Mustofa Tertua di Kota Bogor". muslim.okezone.com.
- ^ "Al-Quran Tulisan Tangan Di Masjid Tertua Kota Bogor". amp.antarafoto.com.
- ^ "Di Masjid Al Mustofa Bogor Ada Alquran Berusia 700 Tahun". bogor-today.com.