Masalah monyet dan pisang


Masalah monyet dan pisang adalah sebuah masalah mainan terkenal dalam kecerdasan buatan, terutama dalam pemprograman logika dan perencanaan.

"Figur 32.—Julius meraih pisang dengan memakai tongkat untuk memanjat dan meraihnya. Figur 33.—Memakai tongkat untuk mengibaskan sehingga pisang dapat diraih. Figur 34.—Memakai tongkat untuk menggambarkan wortel." Dari The mental life of monkeys and apes; a study of ideational behavior, karya Robert Mearns Yerkes, 1916

Perumusan masalah

sunting

Seekor monyet berada di sebuah ruangan. Sekumpulan pisang berada di langit-langit, di luar jangkauan monyet. Namun, di ruangan tersebut terdapat juga kursi dan tongkat. Langit-langit itu sangat tinggi sehingga monyet berdiri di kursi agar dapat menekan pisang tersebut ke bawah dengan tongkat. Monyet tersebut mengetahu cara bergerak di sekitarnya, membawa hal lain di sekitarnya, untuk mendapatkan pisang tersebut, dan mengibaskan tongkat di udara. Apa cara terbaik untuk monyet tersebut?

Tujuan masalah

sunting

Tingkat kemampuan semacam itu dengan disertai insting atau pemahaman adalah bahan perdebatan. Menurut artikel dalam Psychology Today,[1] masalah monyet dan pisang terinspirasi oleh eksperimen serupa dengan monyet rhesus.[2] Pada 1984, seekor merpati diamati memiliki kemampuan untuk memecahkan sebuah masalah.[3][4]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ What Monkeys Can Teach Us About Human Behavior: From Facts to Fiction
  2. ^ Stephenson, G. R. (1967). Cultural acquisition of a specific learned response among rhesus monkeys. In: Starek, D., Schneider, R., and Kuhn, H. J. (eds.), Progress in Primatology, Stuttgart: Fischer, pp. 279-288
  3. ^ Epstein, R., Kirshnit, C. E., & Lanza, R. P. (81). Rubins. LC (1984).“Insight” in the pigeon: Antecedents and determinants of an intelligent performance. Nature, 308, 61-62.
  4. ^ "A Pigeon Solves the Classic Box-and-Banana Problem". YouTube. 2007-12-24. Diakses tanggal 2009-11-03.