Marocchinate (diucapkan [marokkiˈnate], bahasa Italia untuk "wanita yang diperkosa oleh orang Maroko") adalah sebuah istilah yang ditujukan untuk wanita yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan massal saat Perang Dunia II setelah Pertempuran Monte Cassino di Italia. Peristiwa tersebut secara umum dilakukan oleh Goumier Maroko, pasukan kolonial dari Korps Ekspedisioner Prancis (KEP),[1] yang dikomandani oleh Jenderal Alphonse Juin.

Monumen "Mamma Ciociara" didirikan untuk mengenang wanita Marocchinate, yang sebagian besar dibunuh pada saat "pembebasan".

Latar belakang sunting

Goumier adalah pasukan kolonial ireguler yang membentuk "Goums Marocains", yang merupakan unit seukuran sekitar perusahaan yang dikelompokkan dalam "Tabor" (batalion) dan Grup (resimen). Tiga unit diantaranya (Groupements de Tabors ke-1, ke-3, ke-4) bertugas dalam KEP bersama dengan empat divisi reguler: Divisi Prancis Merdeka ke-1, Divisi Infanteri Maroko ke-2, dan Divisi Infanteri Algeria ke-3 dan Divisi Pegunungan Maroko ke-4. Prancis: Goums Marocains dikomandani oleh Jenderal Augustin Guillaume.

Pemerkosaan massal sunting

Monte Cassino ditaklukan oleh Sekutu pada 18 Mei 1944. Pada malam berikutnya, ribuan Goumiers dan tentara kolonial lainnya menyerbu perbukitan di sekitar kota dan desa Ciociaria (di Selatan Latium). Lebih dari 60,000 wanita, yang berusia antara 11 sampai 86 tahun, mengalami tindak kekerasan, ketika ketika desa-desa tersebut secara satu per satu dikuasai Goumiers. Para warga sipil yang berjenis kelamin laki-laki yang berusaha untuk melindungi istri-istri dan putri-putri mereka dibunuh. Jumlah pria yang dibunuh berjumlah sekitar 800 orang.[2]

Wali kota Esperia, sebuah komune di Provinsi Frosinone, mengabarkan bahwa di kotanya, 700 wanita dari 2,500 penduduk diperkosa yang mengakibatkan beberapa diantaranya tewas. Menurut beberapa sumber, lebih dari 7,000 warga sipil, termasuk anak-anak, diperkosa oleh Goumiers.[3]

Penggambaran kebudayaan sunting

Di Castro dei Volsci, sebuah monumen yang dinamai "Mamma Ciociara" sekarang didirikan untuk mengenang seluruh ibu yang berusaha untuk mempertahankandiri mereka sendiri dan putri-putri mereka.[4][5]

Pada 1957, penulis Italia Alberto Moravia menulis novel La Ciociara yang berdasarkan pada pemerkosaan massal tersebut. Karya tersebut berdasarkan pada pemerkosaan massal tersebut. Karya tersebut merupakan drama dari seorang ibu dan putrinya, yang keduanya diperkosa oleh Goumiers. Novel tersebut dibuat dalam sebuah film, Two Women, yang disutradarai oleh Vittorio de Sica dan dibintangi oleh Sophia Loren. Pada 1960, Loren memenangkan Academy Award untuk Aktris Terbaik. Peristiwa tersebut merupakan pertama kalinya seorang aktris memenangkan sebuah Academy award untuk pemeran yang tidak memakai bahasa Inggris.

Catatan sunting

  1. ^ Prancis: Corps Expéditionaire Français (CEF) or Corps Expéditionaire Français en Italie (CEFI)
  2. ^ "Seduta Notturna Di Lunedì 7 Aprile 1952" (PDF) (dalam bahasa Italia). Chamber of Deputies. 
  3. ^ "1952: Il caso delle "marocchinate" al Parlamento" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 2008-11-22. 
  4. ^ (Italia) Mamma Ciociara
  5. ^ (Italia) La Mamma Ciociara

Referensi sunting

Pranala luar sunting