Codex Hierosolymitanus

(Dialihkan dari Manuskrip Yerusalem)

Codex Hierosolymitanus (juga disebut Manuskrip Yerusalem, Bryennios manuscript, Jerusalem Codex, sering dikutip dengan kode naskah "H" dalam paparan ilmiah) adalah naskah dari abad ke-11, yang ditulis oleh seorang bernama Leo, dan bertarikh tahun 1056. Sebutan "Yerusalem" merujuk kepada tempat penyimpanannya di perpustakaan biara Church of the Holy Sepulchre di Yerusalem.[1] [2]

Codex ini berisi Didache, Surat Barnabas, Surat Klemens yang Pertama dan Surat Klemens yang Kedua, versi panjang dari surat-surat Ignatius dari Antiokhia dan sebuah daftar kitab-kitab dalam Alkitab yang mengikuti urutan dari Yohanes Krisostomus. Ditemukan pada tahun 1873 oleh Philotheos Bryennios, uskup metropolitan Nikomedia, di Konstantinopel. Pada tahun 1875 ia menerbitkan teks dua surat Klemens yang lebih dikenal, tanpa menyadari adanya Didache, yang baru dilihatnya ketika memeriksa naskah itu kembali.[3]

Adolf Hilgenfeld menggunakan Codex Hierosolymitanus untuk edisi cetak pertama dari Didache, yang sebelumnya diketahui tetapi tidak ada naskahnya, pada tahun 1877.[1]

Penemuan Naskah sunting

Pada tahun 1873, Philotheos Bryennios, Direktur Sekolah Tinggi Teologi Yunani di Konstantinopel, yang kemudian menjadi Metropolit kota Nikomedia, menemukan sebuah manuskrip di perpustakaan Diyor Al-Qabr Al-Muqaddas (Monastery of the Most Holy Sepulchre) di Konstantinopel (Istambul), yang berada dalam pengawasan Patriarkhal Yerusalem Bizantium Ortodoks, yang berisi beberapa naskah klasik yang sangat penting. Manuskrip itu lalu dipindahkan dari Yerusalem ke Istambul pada tahun 1680, lalu dipindahkan lagi ke Perpustakaan Patriarkhal Romawi Ortodoks, dan diberi nomor 54. Karena itu, di kalangan ilmiah, manuskrip, tersebut populer dengan nama "Manuskrip Yerusalem" (Jerusalem Codex) dan dalam bahasa Latin disebut Hierosolymitanus: 54.[1]

Manuskrip yang baru ditemukan itu mendapatkan perhatian yang luar biasa dari kalangan ilmiah. Ia menjelaskan banyak segi yang samar samar tentang sejarah awal kehidupan gereja, sehingga ia pantas di perhatikan sedemikian rupa oleh para ahli liturgis dan para bapa Manuskrip ini disalin satu orang penyalin saja, yang bernama Leon An­-Nasikh Al-Khati' (the notary and sinner: si penyalin yang banyak dosa), bertarikh dengan kalender Yunani tahun 6564, sama dengan 1056 Masehi, atau kurang lebih pertengahan abad ke-11.[1]

Isi Manuskrip Yerusalem sunting

Manuskrip ini terdiri dari 120 lembar (240 halaman), terbagi-bagi sebagai berikut:

  • Lembar 1-32: Sinopsis Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru oleh St. Yohanes Dzahabi Al-Famm (Synopsis of the Old and New Testaments, by St. Chrysostom). Bagian ini memberikan bagian-­bagian Sinopsis yang belum pernah dipublikasikan dan materi kesusastraan untuk kajian kritis terhadap teks-teks perkataan-perkataan para bapa gereja.
  • Lembar 33-51a: Surat Barnabas (The Epistle of Barnabas). Bagian ini memberikan teks Yunani Surat Barnabas, dan memungkinkan mengkaji kembali teks Surat tersebut secara lebih teliti.
  • Lembar 51a-76a: Dua Surat St. Clement dari Romawi kepada Jemaat di Korintus (The two Epistles of Clement to the Corinthians). Penemuan kedua surat ini sangat penting, karena menggenapi teks kedua surat yang pernah ditemukan dan karena seperlima surat kedua sebelumnya tidak diketahui, selain ia juga dapat menguatkan nilai kajian kritis terhadap teks tersebut.
  • Lembar 76b-80: "Didache" atau "Ajaran 12 Rasul" (The Teaching of the Twelve Apostles).
  • Lembar 81-82a: Surat Maryam Cassoboli kepada Ignatius (The Epistle of Mary of Cassoboli to Ignatius).
  • Lembar 82b-120a: Dua belas risalah karya St. Ignatius Sang Martir (Twelve Epistles of Ignatius).[3]

Dua bagian terakhir (bagian 5 dan 6 atau lembar 81-120) berkaitan dengan Ignatius, yang memungkinkan orang untuk membaca kembali sebuah karya yang telah dihasilkan oleh peneliti Jerman, Funk, pada tahun 1881, dan oleh peneliti Inggris, Father Lightfoot, di London, pada tahun 1885.[1]

Publikasi Manuskrip yang Ditemukan sunting

Pada tahun 1876, atau dua tahun setelah ditemukannya Manuskrip Yerusalem, yang disebut oleh Bryennios dengan "Jerosalem Codex", Metropolit Philotheos Bryennios mempublikasikan "Dua Surat Clement" dengan disertai pengantar dan catatan-catatan, di Jerman, ketika ia berada di Institut Katolik yang lama di kota Bonn. Para sarjana patristik menyambut baik karya tersebut, yang menunjukkan ketelitian dan keahliannya yang tinggi dalam penyuntingan teks, berkat studinya pada para tetua ahli di Madrasah Jerman.[2]

Metropolit Bryennios menyebutkan bagian-bagian lain dari manuskrip itu di dalam karyanya tersebut, dan apa yang disinggungnya tentang "Ajaran Dua Belas Rasul" segera memicu perhatian para peneliti, di antaranya Lightfoot dan lain-lain. Bryennios juga menerbitkan bagian-bagian lain dari manuskrip yang ditemukan itu bagi para peneliti Jerman.[2]

Pada akhir tahun 1883, para archbishop (uskup besar) telah mempublikasikan di Konstantinopel leks "Ajaran Dua Belas Rasul" (Didache), disertai dengan pendahuluan dan catatan-catatan kaki. Pada pendahuluan buku baru itu Bryennios menyebutkan bahwa Ajaran Dua Belas Rasul itu baru pertama kalinya diterbitkan, bersama dengan beberapa pendahuluan dan analisis terhadap Ringkasan Perjanjian Lama karya St. Yohanes "Si Mulut Emas" (Chrysostom), di samping bagian lain manuskrip itu yang belum pemah diterbitkan.[4]

Tak lama setelah publikasi Manuskrip tersebut, pada bulan Januari 1884, satu buah naskah Didache yang dipublikasikan oleh Bryennios sampai ke Jerman, lalu segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman, dan dipublikasikan pada tanggal 3 Februari pada tahun yang sama. Setelah itu, naskah itu segera diterjemahkan dari bahasa Jerman ke dalam bahasa Inggris, dan dipublikasikan di Amerika pada tanggal 28 Februari 1884, atau pada bulan dan tahun yang sama dengan munculnya terjemahan dalam bahasa Jerman. Pada bulan Mei 1884, sebelum berakhinya tahun tersebut, dipublikasikan teks Didache dalam bahasa Inggris terjemahan langsung dari bahasa Yunani oleh pimpinan para diakon (archdiacon) yang bernama Farrar. Sepanjang tahun itu, Didache telah menjadi buah bibir dan dibahas dalam berbagai artikel. Tak kurang dari lima puluh judul di dalam berbagai koran dan majalah di Eropa Barat dan Amerika membahas kejadian terpenting tahun itu, yaitu ditemukannya "Ajaran Dua Belas Rasul". Schaff menyebutkan judul-judul artikel tersebut dalam karyanya "Sejarah Gereja Masehi" (Tarikh Al-Kanisah Al-Mosihiyyah).[2]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e "The Development of the Canon of the New Testament: Codex Hierosolymitanus". NT Canon.org. 
  2. ^ a b c d "The New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge: Bryennios, Philotheos". Christian Classics Ethereal Library. 
  3. ^ a b Schaff, Philip (1819-1893). Ante-Nicene Fathers Volume 7 (ANF07). Fathers of the Third and Fourth Centuries: Lactantius, Venantius, Asterius, Victorinus, Dionysius, Apostolic Teaching and Constitutions, Homily. Originally printed in 1885, Christian Classics Ethereal Library; 1.1 edition (June 8, 2009).
  4. ^ Rudolf Knopf: Der erste Clemensbrief untersucht und herausgegeben), Hinrichs: Leipzig 1899, in: Texte und Untersuchungen zur Geschichte der altchristlichen Literatur, Band 20, Heft 1 (Neue Folge, 5. Bd., Heft. 1).

Pranala luar sunting