Malam Pengantin

film Indonesia

Malam Pengantin adalah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1975 dengan disutradarai oleh Lukman Hakim Nain. Film ini dibintangi antara lain oleh Lenny Marlina, Fadly, dan Tanty Yosepha.

Malam Pengantin
SutradaraLukman Hakim Nain
ProduserYudi Astomo Cahaya
Ditulis olehIndra Wijaya
Yudhi Astomo Cahaya
PemeranLenny Marlina
Fadly
Tanty Yosepha
Sofia WD
W.D Mochtar
Asfal Fuad
Sulastri
Aedy Moward
Aminah Cendrakasih
Torro Margens
Awang Darmawan
Usman Effendy
Affandi S. Yasin
Doddy Sukma
DistributorBayuadhi Cine Film
Tanggal rilis
1975
Durasi117 menit
NegaraIndonesia

Sinopsis

sunting

Ibu guru Lestari (Lenny Marlina) berhenti mengajar setelah menikah dengan Rama (Fadly) yang baru pulang dari luar negeri. Lestari anak tunggal dan yatim piatu ternyata mandul. Suatu hari ia berjumpa lagi dengan Shinta (Tanty Josepha) murid kesayangan yang tidak betah betah hidup dengan ibu tirinya, apalagi ayahnya seorang sopir truk yang pemabuk, meninggal karena kecelakaan.

Shinta pun diajak tinggal dirumah Lestari, ketika ditemuinya lagi saat kecelakaan di tengah jalan. Keinginan orang tua Rama akan keturunan membuat mereka mengajak Lestari berobat ke Tokyo sambil meninggalkan Rama dan Shinta sendirian di rumah. Akibatnya tentu saja sudah diduga Lestari, sekembali dari Tokyo tentu mengamuk dulu sebelum merestui perkawinan Rama dan Shinta, karena ia sadar tidak dapat memberikan keturunan. Karena kesalahpahaman Shinta lari.

Rama atas desakan bekas ibu guru yang baik sekali itu mencari Shinta yang diketemukan jadi penyanyi kelab malam. Maka dengan tanpa sepengetahuan Lestari mereka bermalam pengantin. Lalu muncul masalah lagi Rama menuduh Shinta selingkuh dan tak mau mengakui bayi yang ditinggal pergi ibunya. Datanglah Lestari. Di atas sakit ia berdiri megah dan ditangannya tergeletak bayi merah. Kepada khalayak yang memenuhi rumah sakit ia berseru akan membunuh bayi yang tak ada pemiliknya itu. Suasana sangat dramatis yang tak tercapai karena lupa hal-hal yang kecil seperti kepanikan pegawai rumah sakit maupun khalayak yang berkerumun di bawah.

Pranala luar

sunting