Lord Rayleigh (John William Strutt) (12 November 1842 – 30 Juni 1919) adalah seorang fisikawan Inggris.[1]

The Lord Rayleigh
John William Strutt, Baron Rayleigh Ketiga.
Lahir(1842-11-12)12 November 1842
Langford Grove, Maldon, Essex, England
Meninggal30 Juni 1919(1919-06-30) (umur 76)
Terling Place, Witham, Essex, England
KebangsaanUnited Kingdom
AlmamaterUniversity of Cambridge
Dikenal atasDiscovery of argon
Rayleigh waves
Rayleigh scattering
Rayleigh criterion
Duplex Theory
Theory of Sound
Rayleigh flow
PenghargaanNobel Prize for Physics (1904)
Karier ilmiah
BidangPhysics
InstitusiUniversity of Cambridge
Pembimbing doktoralEdward John Routh
Mahasiswa doktoralJ. J. Thomson
George Paget Thomson
Jagdish Chandra Bose
Tanda tangan

Saat masih kecil dan remaja, dia sering menderita sakit sehingga pendidikannya terganggu.[1] Pada tahun 1861, Rayleigh masuk ke Trinity College, Cambridge untuk mempelajari matematika hingga lulus pada tahun 1865.[1] Setahun kemudian dia mendapatkan beasiswa di Trinity hingga tahun 1871, dimana dia menikah dengan Evelyn.[1] Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1872, Rayleigh terpaksa mengurus perkebunan peninggalan keluarganya yang berluas 7000 hektare.[1] Hal itu dilakukannya hingga tahun 1876, kemudian dia menyerahkan pengelolaan tanah perkebunan tersebut kepada adiknya.[1]

Pada tahun 1877-1878, dia mempublikasikan Teori Suara dan selama hidupnya, Rayleigh telah menulis 466 artikel ilmiah.[2] Di bidang akustik, dia mempelajri tentang hamburan (hamburan Rayleigh) batasan difraksi, gelombang permukaan, fenomena resonansi, timbal balik, gaya radiasi, kavitasi, relaksasi, dan persepsi dwirungu (binaural perception).[2] Dia meraih nobel dalam bidang fisika pada tahun 1904 atas penemuan gas argon dan kontribusinya dalam kemajuan sains.[2]

Hamburan Rayleigh sunting

Hamburan Rayleigh merupakan fenomena hamburan cahaya matahari. Ia menjelaskan bahwa fenomena pewarnaan langit merupakan sebaran radiasi elektromagnetik oleh partikel-partikel yang berada pada radius kurang dari 1/10 panjang radiasi gelombang.[3] SInar matahari yang terpancar dari luar angkasa telah terhambur oleh partikel-partikel penyusun atmosfer. Hamburan sinar matahari tersebut menyebabkan langit berwarna biru pada pagi hari dan berwarna merah pada senja atau fajar.

Di Indonesia terdapat salah satu peristiwa unik yang melibatkan konsep teori ini. Peristiwa tersebut adalah langit Jambi yang berwarna merah. Pada peristiwa tersebut, partikel-partikel atmosfer menjadi cukup padat sehingga cahaya matahari dengan spektrum pendek hingga medium menjadi terhambur. Maka dari itu, cahaya matahari yang dapat melewati kepadatan ini adalah cahaya dengan spektrum panjang.[4] Hal inilah yang menyebabkan langit Jambi menjadi warna merah

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f (Inggris) "Lord Rayleigh". The Nobel Foundation 1904. Diakses tanggal 21 Mei 2010. 
  2. ^ a b c (Inggris) Wells PN (2007). "Lord Rayleigh: John William Strutt, third Baron Rayleigh". IEEE Trans Ultrason Ferroelectr Freq Control. 54 (3): 591–6. 
  3. ^ Azanella, Luthfia Ayu. Wedhaswary, Inggried Dwi, ed. "Lord Rayleigh, Penemu Fenomena Langit Merah seperti yang Terjadi di Jambi". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-22. 
  4. ^ Dewi, Retia Kartika. Hardiyanto, Sari, ed. "Viral Langit Merah di Jambi, dari Titik Api hingga Hamburan Rayleigh". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-22.