Linggabuana
Prabu Linggabuana atau Prabu Maharaja adalah raja dari Kerajaan Sunda Galuh bersatu dan memerintah antara tahun 1350 - hingga 1357. Ia gugur dalam tragedi Perang Bubat.[1]
Linggabuana | |
---|---|
Raja Kerajaan Sunda Galuh | |
Berkuasa | 1350 – 1357 |
Pendahulu | Prabu Ragamulya Luhur Prabawa |
Penerus | Prabu Bunisora |
Informasi pribadi | |
Kematian | 1357 Alun-Alun Bubat, Wilwatikta Utara, Kerajaan Majapahit |
Pemakaman | Astana Gede Kawali, Kawali, Kerajaan Sunda Galuh |
Ayah | Prabu Ragamulya Luhurprabawa |
Ibu | Dewi Uma Lestari[butuh rujukan] |
Pasangan | Dewi Lara Linsing[butuh rujukan] |
Anak |
Biografi sunting
Ia adalah putra Prabu Ragamulya Luhurprabawa dan pernah menjadi Yuwaraja (Putra mahkota) pada masa pemerintahan ayahnya selama 10 tahun.[2][butuh sumber yang lebih baik]
Akhir Kekuasaan dan Suksesi sunting
Prabu Maharaja gugur dalam perang Bubat dan digantikan oleh adiknya Prabu Bunisora sampai kemudian Wastu Kancana putra Prabu Maharaja yang saat tragedi Bubat berusia 9 tahun, diangkat menjadi raja ketika berusia 23 tahun. Kerajaan Sunda tidak pernah dikuasai Majapahit, justru setelah tragedi Bubat (1357 M) dan Hayamwuruk meninggal (1389 M), Majapahit mengalami kemunduran dan dirundung perang saudara, Perang Paregreg (1404-1406 M). Sementara kerajaan Sunda mengalami masa kemakmuran saat pemerintahan Mahaprabu Niskala Wastu Kancana (1371–1475 M), putra Prabu Maharaja.
Referensi sunting
- ^ https://id.rodovid.org/wk/Orang:321582 diakses 12 Maret 2021
- ^ Yoseph Iskandar; 2005, hal. 195
Daftar Pustaka sunting
- Naskah Wangsakerta
- Sejarah Kerajaan di Tatar Sunda
Pranala sunting
Didahului oleh: Prabu Ragamulya Luhurprabawa |
Raja Kerajaan Sunda Galuh (1350–1357) |
Diteruskan oleh: Prabu Bunisora Suradipati |