Liga Sepak Bola Filipina

Liga Sepak Bola Filipina, umumnya dikenal sebagai PFL, adalah liga sepak bola profesional di Filipina yang berjalan dibawah Federasi Sepak Bola Filipina (PFF). Kompetisi ini adalah tingkat tertinggi sepak bola Filipina, menggantikan United Football League (UFL), yang sebelumnya merupakan liga tingkat tertinggi secara de facto di Filipina.[1]

Liga Sepak Bola Filipina
Badan yang mengaturLiga Futbol Inc.
NegaraFilipina
KonfederasiAFC
Dibentuk2017; 7 tahun lalu (2017)
Jumlah tim15
Tingkat pada piramida1
Piala domestikCopa Paulino Alcantara
Piala internasionalLiga Champions AFC
Piala AFC
Juara bertahan ligaKaya F.C Iloilo (Gelar ke-4)
(Liga Sepak Bola Filipina 2023)
Klub tersuksesUnited City (4 gelar)
Pencetak gol terbanyakBienvenido Marañón (71)
Televisi penyiar1 Play Sports
EXPTV
Situs webwww.pfl.org.ph
Liga Sepak Bola Filipina 2024

PFL telah memiliki empat musim sejauh ini (2017, 2018, 2019, 2020), yang semuanya dimenangkan oleh United City (yang dikenal juga sebagai Ceres–Negros pada tahun 2017 hingga 2019). Pada tahun 2018, masalah keuangan dan logistik memaksa pembubaran PFL kemudian Liga Premier Filipina (PPL) didirikan sebagai gantinya. Namun, PPL dihentikan setelah hanya satu hari pertandingan, PFL dihidupkan kembali pada pertengahan Mei 2019.

Sejarah

sunting

Awal mula

sunting

Menyusul keberhasilan tim nasional Filipina di Piala Suzuki AFF 2010, sepak bola Filipina mengalami kebangkitan. Dengan tidak adanya liga sepak bola nasional, United Football League (UFL) yang berbasis di Metro Manila menetapkan dirinya sebagai liga papan atas secara de facto di Filipina. Di bawah bimbingan Football Alliance (FA) dalam kemitraan dengan United Football Clubs Association (UFCA), UFL berkembang. Namun, federasi sepak bola Filipina menyatakan perlunya memiliki liga sepak bola nasional yang setara dengan standar yang ditetapkan oleh FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).[2] UFL, yang berada di bawah Asosiasi Sepak Bola Wilayah Ibu Kota Nasional, tidak dapat dianggap sebagai liga nasional.

Pondasi

sunting

Dengan tujuan mendirikan liga sepak bola profesional yang benar-benar nasional di Filipina, PFF meluncurkan Gugus Tugas Liga Nasional pada 2 Desember 2013.[3] Gugus tugas dipimpin oleh presiden PFF Mariano Araneta Jr. dan sekretaris jenderal Edwin Gastanes, gugus tugas tersebut juga terdiri dari ekonom Filipina Bernie Villegas, presiden UFL Randy Roxas, wakil sekretaris jenderal dan direktur kompetisi AFC Dato' Windsor John, pejabat FIFA Filipina Domeka Garamendi, direktur program kick-off AFC Yogesh Desai, komisaris UFL Bonnie Ladrido, Dino Laurena dari ABS-CBN, mantan sekretaris jenderal PFF Cyril Dofitas dan Gelix Mercader.[4][5] Gugus tugas ditugaskan untuk melakukan studi riset pasar untuk menentukan kota atau wilayah yang memungkinkan di mana klub sepak bola yang berpartisipasi dapat secara layak berbasis, serta membantu klub di Filipina untuk menyesuaikan diri dengan peraturan lisensi klub PFF, yang rancangannya diprakarsai oleh Edwin Gastanes, dengan bimbingan dari AFC. PFF menetapkan tujuan untuk meluncurkan liga nasional dalam dua hingga tiga tahun sejak pembentukan gugus tugas.[2]

Agen pemasaran olahraga Singapura, Red Card Group yang dipimpin oleh mantan pemain internasional Singapura, R. Sasikumar, membantu PFF dalam tahap awal perencanaan liga.[6]

Pengenalan

sunting

Liga Sepak Bola Filipina secara resmi dikenalkan pada 7 September 2016 dan akan menggantikan United Football League (UFL) sebagai liga sepak bola papan atas Filipina.[7]

Sedikitnya enam tim dari seluruh Filipina direncanakan menjadi bagian dari PFL, dengan klub-klub dari UFL diundang untuk bergabung. Klub diberi waktu hingga Desember 2016 untuk secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan PFL.[8] Kompetisi liga dijadwalkan akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2017.[1]

Pada 1 April 2017, PFF mengkonfirmasi partisipasi 8 klub dari - Ilocos United dan Stallion Laguna dari Luzon; JPV Marikina, Kaya FC–Makati (sekarang Kaya FC-Iloilo) dan FC Meralco Manila (sekarang Loyola FC) dari Metro Manila; Ceres–Negros (sekarang United City) dan Global Cebu (sekarang Global FC) dari Visayas; Davao Aguilas dari Mindanao.[9]

Pengenalan resmi PFL terjadi pada 21 April 2017 di Shangri-La at the Fort di Taguig.[10]

Digantikan oleh Liga Premier Filipina

sunting

Pada akhir 2018, Triple CH yang dipimpin oleh pengusaha Filipina yang berbasis di Thailand, Bernie Sumayao, menjadi komisaris baru liga.[11][12] Sumayao berjanji untuk melakukan reformasi keuangan dan struktural di liga; termasuk perubahan nama liga menjadi "Liga Premier Filipina" (PPL) mulai musim 2019, kebijakan sponsor yang lebih menguntungkan, dan penghapusan biaya waralaba demi biaya pendaftaran klub yang lebih murah.[11]

Sedikitnya delapan tim diproyeksikan bermain di musim perdana PPL itu. Meskipun demikian, liga telah menerima aplikasi dari beberapa klub baru yang ingin bergabung dengan PFL.[11]

Kebangkitan

sunting

Liga Premier Filipina (PPL) dihentikan setelah Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) mengumumkan bahwa mereka telah mencabut sanksi liga pada 3 Mei 2019, karena ketidakpatuhannya terhadap perjanjian dengan PFF.[13] Liga Sepak Bola Filipina (PFL) dihidupkan kembali, dengan musim ketiga direncanakan akan dimulai dalam tahun 2019.[14] Format baru berjalan sesuai rencana, dengan Ceres–Negros menjuarai musim ketiga berturut-turut meskipun ada kesulitan manajerial internal.[15]

PFL mendapatkan kesepakatan sponsor selama tiga tahun dengan Qatar Airways pada 26 Januari 2020, dengan perusahaan Qatar tersebut menjadi mitra Maskapai dan Sponsor Utama PFL.[16] Negosiasi untuk kesepakatan terjadi pada awal November 2019. Liga ini secara resmi berganti nama menjadi "Liga Sepak Bola Filipina yang dipersembahkan oleh Qatar Airways".[17][18]

Riwayat juara

sunting

Organisasi

sunting

Liga Sepak Bola Filipina, dan juga Piala PFF, dikelola oleh Liga Futbol Inc.[19] Red Card Global yang berbasis di Singapura, sebuah agen pemasaran olahraga yang memiliki hak komersial eksklusif untuk PFL.[20] Setiap klub harus membayar biaya waralaba untuk berpartisipasi dalam liga.[7] Pada April 2017, biaya waralaba dipatok sebesar $500.000 oleh PFF yang dapat dibayarkan oleh klub anggota dalam jangka waktu lima tahun.[21]

Liga bersifat profesional, klub mendapatkan bagian dari pendapatan siaran dan sponsor liga. Setiap klub diperbolehkan untuk dibantu oleh liga dalam mencari sponsor mereka sendiri.[1]

Pada Oktober 2018, Federasi Sepak Bola Filipina dianugerahi penghargaan Pengembangan Liga oleh Konfederasi Sepak Bola Asia atas organisasi PFL-nya.[22]

Lihat Juga

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ United City menjuarai musim 2020, saat itu mereka tidak mempunyai kandang resmi.
  2. ^ United City adalah klub yang sama dengan Ceres–Negros.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Ceres FC ready to apply for PFL license". The Visayan Daily Star. 15 Oktober 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-18. Diakses tanggal 16 October 2016. 
  2. ^ a b Bautista, Roehl Niño (2 December 2013). "Philippine Football Federation set to launch national league". GMA News. Diakses tanggal 8 September 2016. 
  3. ^ "PFF to Establish National League in 2016". Philippine Football Federation. 2 Desember 2013. Diakses tanggal 9 September 2016. 
  4. ^ "PFF To Brief Interested Clubs On Philippines Football League". 6 September 2016. Diakses tanggal 9 September 2016. 
  5. ^ Guerrero, Bob (2 December 2013). "PFF announces national football league to launch in 2015 or 2016". Passionate Fan. Yahoo! Sports. Diakses tanggal 9 September 2016. 
  6. ^ Tan, Noah (11 November 2016). "Sasikumar a key player in new Philippines pro football league". Today. Mediacorp Press Ltd. Diakses tanggal 11 November 2016. 
  7. ^ a b Guerrero (6 September 2016). "PFF one step closer to launching nationwide pro football league". Rappler. Diakses tanggal 8 September 2016. 
  8. ^ Del Rosario, Paolo (6 September 2016). "PFF bares plans for national football league". CNN Philippines. Diakses tanggal 8 September 2016. 
  9. ^ Doble, Henry (1 April 2017). "8 teams for PFL inaugural kickoff". Sun Star Bacolod. Diakses tanggal 1 April 2017. 
  10. ^ Jacinto, Christian (22 April 2017). "Finally, a national league for the Philippines after launch of PFL". Sport Interactive Network Philippines. Diakses tanggal 22 April 2017. 
  11. ^ a b c Guerrero, Bob (8 Desember 2018). "Bernie Sumayao looks to transform Philippine club football". Rappler. Diakses tanggal 8 December 2018. 
  12. ^ Saldajeno, Ivan Stewart (16 Desember 2018). "New PPL chief saddened by Davao Aguilas pullout". Philippine News Agency. Diakses tanggal 16 December 2018. 
  13. ^ "PFF Terminates Agreement With League Operator". Tiebreaker Times. 4 Mei 2019. Diakses tanggal 4 Mei 2019. 
  14. ^ Del Carmen, Lorenzo (4 Mei 2019). "PFF sinks PPL, promises to revive PFL". Tiebreaker Times. Diakses tanggal 4 Mei 2019. 
  15. ^ Tupas, Cedelf P. (2020-05-11). "Ceres completes big year despite ownership troubles". INQUIRER.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 14 Februari 2021. 
  16. ^ Cabanlong, Xy-Zha (29 Januari 2020). "PFF-Qatar Airways seals deal for PFL Sponsorship". Dugout Philippines. Diakses tanggal 29 January 2020. [pranala nonaktif permanen]
  17. ^ "Nonong Araneta remains as PFF president". Tiebreaker Times. 29 November 2019. Diakses tanggal 2 Desember 2019. 
  18. ^ "Philippines Football League Embarks On Path To Return Of Competition". Philippine Football Federation. 13 Juli 2020. Diakses tanggal 13 Juli 2020. 
  19. ^ "Philippines Football League (PFL) partners Sportradar for multiyear data, OTT and integrity services". CalvinAyre.com. 22 Februari 2018. Diakses tanggal 22 Februari 2018. 
  20. ^ Osman, Shamir (13 April 2017). "Phillippines [sic] reiterates opposition to ASL after launch of new pro league". The New Paper. Diakses tanggal 22 April 2017. 
  21. ^ Biantan, Jack (10 April 2017). "Biantan: Aguilas FC lucky to have Jefferson Cheng". Sun Star Cagayan de Oro. Diakses tanggal 12 April 2017. 
  22. ^ "Philippine FF receives League Development Award". Asian Football Confederation. 31 Oktober 2018. Diakses tanggal 1 November 2018.