Lembaga Basa jeung Sastra Sunda

yayasan pemelihara bahasa Sunda

Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBBS; bahasa Indonesia: Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda) adalah sebuah yayasan yang bertujuan untuk memelihara serta melestarikan bahasa dan sastra Sunda. LBBS didirikan di Bandung pada tanggal 20 September 1952. Dalam perkembangannya, Lembaga Basa jeung Sastra Sunda telah menerbitkan banyak kamus bahasa Sunda, buku pedoman Ejaan Bahasa Sunda, dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan kesusasteraan Sunda.

Lembaga Basa Jeung Sastra Sunda
Tanggal pendirian20 September 1952
Kantor pusatBandung
Ketua
Darpan
Situs webLembaga Basa jeung Sastra Sunda

Setiap tahunnya, lembaga ini sering memberikan "Hadiah Sastra LBSS", yakni hadiah sastra tahunan yang diberikan oleh LBBS kepada para sastrawan Sunda.[1]

Tujuan sunting

LBBS didirikan dengan tujuan utama untuk memelihara bahasa dan sastra Sunda dengan arti yang luas. Tujuan ini tersurat dalam Anggaran Dasar LBBS Pasal 14, yaitu:[2]

  1. Mengumpulkan bahan-bahan yang sesempurna-sempurnanya mengenai lahirnya bahasa dan sastra Sunda, baik yang berupa hasil pengamatan sekarang maupun yang berupa bahan-bahan tertuIis pada waktu yang sudah lalu;
  2. Memajukan pengetahuan mengenai bahasa dan sastra Sunda dengan mengadakan kongres-kongres, dan sayembara-sayembara serta menulis karangan-karangan;
  3. Memajukan dan membantu siapa saja yang sungguh-sungguh mempunyai hasrat yang sejalan dengan tujuan lembaga itu; dan
  4. Memajukan LBSS dengan segala macam jalan yang sah, yang bermanfaat untuk lembaga itu, dan yang dapat menjadi sarana kemajuannya.

Kegiatan sunting

Dalam perkembangannya, LBBS mengalami pasang surut. Meskipun begitu, kegiatan yang dilaksanakan oleh LBBS tetap berlangsung, tercatat ada beberapa kegiatan yang pernah dilaksanakan oleh LBBS, di antaranya yaitu:[3]

  1. Kongres bahasa Sunda, yang dilaksanakan pada:[3]
    1. tahun 1954,
    2. tanggal 21 sampai dengan 22 JuIi 1956,
    3. tanggal 26 sampai dengan 28 Desember 1958, dan
    4. tanggal 28 sampai dengan 30 JuIi 1961.
  2. Penerbitan majalah Kalawarta, semenjak tahun 1957 hingga pada tahun 1964. Majalah Kalawarta mengalami masa kejayaan pada tahun 1958-1960.[3]
  3. Pembentukan panitia-panitia khusus untuk melaksanakan berbagai macam program LBBS, di antaranya:[4]
    1. Panitia Buku Pengajaran bahasa Sunda yang bertugas untuk memeriksa atau memberi petunjuk dalam penyusunan buku pelajaran bahasa Sunda. Buku-buku yang telah diterbitkan di antaranya Taman Sekar dan Kadaga (Bacaan, Kasusastraan, Tata Basa).
    2. Panitia Ejaan bahasa Sunda yang sejak kongresnya yang pertama pada tahun 1952, LBBS telah menaruh perhatian dalam ejaan bahasa Sunda. Dari Kongres ini lahirlah konsep Ejaan bahasa Sunda yang diserahkan kepada pemerintah untuk mendapat pengesahan. Namun, ejaan itu tidak pernah disahkan oleh pemerintah. Meskipun begitu, ejaan ini kemudian dipakai dalam majalah Kalawarta. Di samping itu, sekolah-sekolah dan masyarakat umum dianjurkan agar mempergunakan ejaan tersebut. Agar penggunaan Ejaan bahasa Sunda ini semakin meluas, maka dikeluarkanlah pedoman ejaan yang diberi nama Palanggeran Ejahan Basa Sunda ku Aksara Laten. Ejaan ini disempurnakan pada tahun 1972 dan disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Ejaan bahasa Sunda yang disesuaikan dengan EYD itulah yang berlaku bagi penulisan bahasa Sunda.
    3. Panitia Istilah yang hingga sekarang belum berhasil mereproduksi karyanya.
    4. Panitia Kamus Umum yang telah sukses menyusun kamus umum bahasa Sunda yang diterbitkan pada tahun 1976. Meskipun kamus itu masih jauh dari kata sempurna.
  4. Dalam bidang sastra, LBSS menyelenggarakan kegiatan:[4]
    1. perlombaan deklamasi (membaca puisi), mengarang, hadiah sastra,
    2. siaran sastra di RRI, dan
    3. pagelaran gending karesmen.
  5. Lembaga ini telah mendapat pengakuan di forum nasional dan selalu ikut dalam kegiatan ballasa di forum nasional, baik dalam percaturan bahasa nasional maupun bahasa daerah.[5]
  6. LBSS juga turut serta dalam pembinaan bahan pelajaran bahasa Sunda di sekolah-sekolah, dan[6]
  7. Bekerja sama dengan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.[6]

Rujukan sunting

Catatan kaki sunting

Daftar pustaka sunting

Pranala luar sunting