Latrodectus hasseltii

Latrodectus hasseltii atau Laba-laba punggung merah adalah spesies laba-laba sangat berbisa yang mendiami Australia, Asia Tenggara, dan Selandia Baru.[2] Laba-laba ini memiliki garis merah di punggungnya, dengan garis merah untuk betina lebih gelap.[3]

Laba-laba punggung merah
Latrodectus hasselti

Betina dewasa
Jantan dewasa (lebih kecil daripada betina)
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumArthropoda
KelasArachnida
OrdoAraneae
FamiliTheridiidae
GenusLatrodectus
SpesiesLatrodectus hasselti
Thorell, 1870
Tata nama
Sinonim takson
[1]
Distribusi
EndemikAustralia

Penamaan sunting

Nama umum "laba-laba punggung merah" diambil dari ciri fisik laba-laba tersebut, yaitu memiliki garis merah membentang di punggungnya, di segmen perut. Sebagian menyebut spesies ini laba-laba bergaris (red-striped spider), laba-laba bercorak merah (red-spot spider), laba-laba joki (jockey spider),[4] laba-laba Murra-ngura, laba-laba Kapara, dan laba-laba Kanna-jeri.[5]

Mangsa sunting

 
Laba-laba punggung merah betina menjerat seekor kadal

Sebagaimana umumnya laba-laba lain, Latrodectus hasseltii biasanya memangsa serangga. Namun terkadang, ia juga menangkap binatang-binatang lebih besar yang tersangkut di jaringnya, termasuk laba-laba lain, kadal,[6] tikus, bahkan ular.[7]

Pada Maret 2019 di Victoria, Australia, seekor laba-laba punggung merah memangsa ular cokelat timur, ular paling mematikan kedua di dunia. Momen yang diabadikan oleh Robyn McLennan saat mengunjungi kilang anggur ini sempat viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan seekor ular cokelat timur yang diduga masih bayi terjebak tak berdaya di jaring laba-laba paling berbahaya se-Australia ini. Dalam berburu mangsa, laba-laba punggung merah memang dengan membangun jaring sutra dan membungkus mangsanya sebelum menyantap atau menyimpannya untuk nanti.[8]

Pemangsa sunting

Latrodectus hasseltii bukan predator puncak, sehingga ia masih memiliki pemangsa. Beberapa di antaranya adalah laba-laba rumah hitam (black house spider atau Badumna insignis), laba-laba gudang (cellar spider atau Pholcus phalangioides), dan laba-laba raksasa daddy-long-legs spider atau Artema atlanta).[9]. Jika dalam lingkungan tertentu terdapat salah satu predator tersebut dalam jumlah yang signifikan, biasanya tidak akan ditemukan laba-laba punggung merah di sana.[10]

Parasit sunting

Parasit dari Latrodectus hasseltii dewasa adalah Agenioideus nigricornis, tawon laba-laba.[11] Beberapa lebah wasps dari keluarga Eurytomidae and Ichneumonidae juga menjadi parasit dari telur laba-laba punggung merah. Sementara itu, belalang Neuroptera dan Mantispidae biasa memangsa telur-telur laba-laba punggung merah.[11]

Lokasi penyebaran sunting

 
Peta distribusi dari spesimen laba-laba punggung merah yang dilaporkan ke Atlas of Living Australia sampai September 2013.

Latrodectus hasseltii ada di seluruh tanah Australia. Data terakhir persebarannya, sebagaimana dilaporkan oleh the World Spider Catalogue, mencakup Asia Tenggara dan Selandia Baru.[1] Bahkan koloni dan individunya juga ditemukan di Inggris, Belgia, Uni Emirat Arab, Iran, dan Jepang,[12][13]

Laba-laba punggung merah di wilayah persemakmuran Prancis, Kaledonia Baru, di Pasifik, diidentifikasikan sebagai L. hasselti pada 1920, berdasarkan morfologinya. Perilaku laba-laba ini berbeda dengan kerabatnya di Australia, antara lain mereka tidak melakukan kanibalisme dan jarang menyerang manusia. Dokumentasi pertama di Kaledonia Baru adalah pada 2007.[14]

Habitat sunting

Di luar wilayah urban, laba-laba punggung merah sering ditemukan di habitat yang lebih kering, mulai dari hutan sclerophyll sampai gurun, bahkan yang segersang Gurun Simpson.[15] Laba-laba ini jadi sering ditemukan di wilayah urban pada awal abad 20,[16] dan sekarang hampir dapat ditemukan di mana-mana,[15] umumnya di Brisbane, Perth, dan Alice Springs.[17]

Laba-laba punggung merah biasanya ditemukan tidak jauh dari rumah penduduk. Lazimnya, rumah sutranya dibangun di sudut yang kering, gelap, dan terlindungi, seperti di antara bebatuan, tumpukan kayu, lubang pohon, semak belukar, tumpukan ban, gudang, kaleng dan kotak kosong, mainan-mainan anak, atau timbunan sampah.[18]

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Taxon details Latrodectus haseltii Thorell, 1870". World Spider Catalog. Natural History Museum Bern. Diakses tanggal 2019-11-18. 
  2. ^ Whyte, Robert (2017). A field guide to spiders of Australia. Clayton, VIC Australia: CSIRO Publishing. hlm. 321, 339. ISBN 9780643107076. OCLC 971943480. 
  3. ^ Augesti, Afra (2018-03-23). Kristanti, Elin Yunita; Sary, Hotnida Novita, ed. "5 Laba-Laba Pembunuh di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia". Liputan6.com. Diakses tanggal 2019-11-12. 
  4. ^ "Poisonous Spiders". The West Australian. Perth: National Library of Australia. 1938-01-08. hlm. 19. 
  5. ^ Platnick, N.; Merrett, P.; Brignoli, P. M., ed. (1990). Advances in Spider Taxonomy, 1981–1987. A Supplement to Brignoli's "a Catalogue of the Araneae Described Between 1940–1981". Manchester, United Kingdom: Manchester University Press. ISBN 0-7190-2782-9. 
  6. ^ Metcalfe, Dean C.; Ridgeway, Peter A. (2013-08-23). "A Case of Web Entanglement and Apparent Predation of the Skink Lampropholis delicata (De Vis, 1888) (Sauria: Scincidae: Lygosominae) by the Red-back Spider Latrodectus hasseltii Thorell, 1870 (Aranea: Araneomorpha: Theridiidae) in an Autochthonous Mesic Habitat in Coastal Southeast Australia" (PDF). Herpetology Notes. 6: 375–77. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-10-29. Diakses tanggal 2019-11-18. 
  7. ^ Malpass, Luke (2015-03-03). "Spider v snake: Redback spider wins, snake dies from likely poisoning". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 2019-11-18. 
  8. ^ Sartika, Resa Eka Ayu (2019-03-07). Sartika, Resa Eka Ayu, ed. "Memangsa atau Dimangsa, Laba-laba Ini Makan Ular Paling Mematikan". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-11-15. 
  9. ^ "Redback Spider". Museum Queensland. Diakses tanggal 2019-11-18. 
  10. ^ Sutherland & Tibballs 2001, hlm. 387.
  11. ^ a b Krogmann, Lars; Austin, Andrew D. (2011). "Systematics of Australian Agenioideus Ashmead (Hymenoptera: Pompilidae) with the First Record of a Spider Wasp Parasitizing Latrodectus hasselti Thorell (redback spider)". Australian Journal of Entomology. 51 (3): 166–74. doi:10.1111/j.1440-6055.2011.00850.x. 
  12. ^ "Venomous Aussie redback spiders invading Japan". The Independent (dalam bahasa Inggris). 2009-11-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-30. Diakses tanggal 2018-03-30. 
  13. ^ "Redback spiders found in Tokyo for first time". ABC News (dalam bahasa Inggris). 2014-10-20. Diakses tanggal 2018-03-30. 
  14. ^ Maillaud, Claude; Jourdan, Hervé; Winkel, Ken; Arnaud, Gaëlle; Lafforgue, Patrick; Durand, Francis (2009-12-01). "Latrodectism in New Caledonia: First Report of Presumed Redback Spider (Latrodectus hasselti) Envenomation". Wilderness & Environmental Medicine. 20 (4): 339–43. doi:10.1580/1080-6032-020.004.0339. 
  15. ^ a b Brunet 1997, hlm. 148.
  16. ^ McKeown 1963, hlm. 188.
  17. ^ Nimorakiotakis, B.; Winkel, K.D. (2004). "Spider bite—the redback spider and its relatives" (PDF). Australian Family Physician. 33 (3): 153–57. PMID 15054982. 
  18. ^ "Beware the Red-Back spider". Western Mai. Perth: National Library of Australia. 18 March 1954. hlm. 3.