Laporan laba rugi

Laporan keuangan

Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.[1] Laporan laba rugi dapat dibuat pada periode satu bulan, satu tahun, berdasarkan konsep perbandingan yang disebut juga konsep pengaitan atau pemadanan, antara pendapatan dan beban yang terkait. Konsep ini diterapkan dengan memadankan beban dan pendapatan yang dihasilkan dalam periode terjanya beban tersebut. Selain itu, pada laporan laba rugi juga disajikan tentang perbandingan antara pendapatan dengan baban perusahaan. Artinya, laba terjadi jika pendapatan perusahaan tersebut lebih besar dari beban yang dikeluarkan, sebaliknya jika beban perusahaan lebih besar dari pendapatan maka perusahaan tersebut dapat dikatakan rugi.[2]

Laporan hasil keuangan (dalam bahasa Rusia) telah disetujui atas Perintah Kementerian Keuangan Rusia tanggal 2 Juli 2010

Komponen

sunting

Di dalam penyajian laporan laba rugi, perusahaan harus menyajikan laporan laba rugi tersebut dengan mengelompokkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk bertahap yang menggambarkan pendapatan atau beban yang berasal dari kegiatan utama perusahaan dan kegiatan lain atau dengan kata lain laporan laba rugi harus membedakan antara unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional. Di dalam pencatatannya, perusahaan harus menerapkan kebijakan pengakuan atas pendapatan dan beban, sehingga menjadi pedoman baku bagi penerapan kebijakan akuntansi secara konsisten.[3]

Pendapatan

sunting

Pendapatan dalam laporan laba rugi diakui apabila kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi, dan nilainya dapat diukur dengan andal. ini berarti pengakukan penghasilan terjadi bersamaan dengan saat pengajukan biaya aktiva atau penurunan kewajiban.[3] Selain itu, suatu penghasilan akan diakui sebagai penghasilan pada periode kapan kegiatan utama yang perlu untuk menciptakan dan menjual barang dan jasa itu telah selesai. Periode yang dimaksdukan tersebut diantaranya; selama produksi, pada saat produksi selesai, pada saat penjualan, dan pada saat penagiha kas.[4]

Beban dalam laporan laba rugi diakui apabila pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan atau manfaat ekonomi yang diperoleh tidak memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aktiva. Beban juga diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul kewajiban tanpa adanya pengakuan aktiva. Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Dengan demikian harus dikaitkan antara pengakuan beban dengan pengakuan penghasilan secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lain yang sama.[5]

Fungsi

sunting

Fungsi Laporan Laba Rugi adalah menunjukkan performansi atau kinerja keuangan perusahaan. Seluruh pendapatan dan biaya atau beban disajikan dalam laporan ini. Informasi yang disajikan tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa sebelumnya.[6]

Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:[7]

  • Pendapatan dari penjualan
    • Dikurangi Beban pokok penjualan
  • Laba/rugi kotor
    • Dikurangi Beban usaha
  • Laba/rugi usaha
    • Ditambah atau dikurangi Penghasilan/beban lain
  • Laba/rugi sebelum pajak
    • Dikurangi Beban pajak
  • Laba/rugi bersih

Penyajian laporan

sunting

Menurut PSAK No. 31 (revisi tahun 2000), terdapat ketentuan urutan penyajian laporan laba rugi sebagai berikut:[8]

  • Pendapatan bunga;
  • Beban bunga;
  • Pendapatan provisi dan komisi;
  • Beban provisi dan komisi;
  • Keuntungan atau kerugian penjualan efek;
  • Keuntungan atau kerugian investasi efek;
  • Keuntungan atau kerugian transaksi valuta asing;
  • Pendapatan deviden;
  • Pendapatan operasional lainnya;
  • Beban penyisihan keuangan kredit dan aktiva produksi lainnya;
  • Beban administrasi umum;
  • Beban opersional lain.

Bentuk laporan

sunting

Pada sistem pencatatan perpetual, laporan laba rugi pada perusahan jasa dan manufaktur adalah sama yakninya terdiri dari dua bentuk yaitu laporan laba rugi bentuk langsung dan bentuk tidak langsung.[9]

Contoh

sunting
LAPORAN LABA RUGI
per 31 Desember
Pendapatan Rp 235.900.000
Harga pokok penjualan Rp 212.310.000  -
Laba kotor Rp 23.590.000
 
Biaya operasional
- Biaya pemasaran Rp 3.260.000
- Biaya administrasi dan umum Rp 11.250.000  +
Rp 14.510.000
 
Laba kotor Rp 23.590.000
Biaya operasional Rp 14.510.000  -
Laba usaha Rp 9.080.000
Pendapatan lain-lain Rp 0  +
Laba sebelum bunga dan pajak Rp 9.080.000
Bunga Rp 47.180.000  +
Laba sebelum pajak Rp 56.260.000
Pajak Rp 3.971.000  -
Laba bersih Rp 52.289.000

Daftar pustaka

sunting
  • Harry I. Wolk, James L. Dodd, Michael G. Tearney. Teori Akuntansi: Isu Konseptual dalam Lingkungan Politik dan Ekonomi (2004). ISBN 0-324-18623-1.
  • Angelico A. Groppelli, Ehsan Nikbakht. Keuangan (2000). ISBN 0-7641-1275-9.
  • Barry J. Epstein, Eva K. Jermakowicz. Interpretasi dan Penerapan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (2007). ISBN 978-0-471-79823-1.
  • Jan R. Williams, Susan F. Haka, Mark S. Bettner, Joseph V. Carcello. Keuangan & Manajerial Akuntansi (2008). ISBN 978-0-07-299650-0.

Referensi

sunting
  1. ^ Carl S., Warren; Revee James M; Fess Philip E. (2005). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 25. ISBN 979-691-200-7. 
  2. ^ "LAPORAN LABA RUGI: Pengertian+Cara MUDAH membuatnya". Manajemen Keuangan |. 2020-07-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2020-10-22. 
  3. ^ a b Bastian, Indra; Suhardjono (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 73. ISBN 979-691-292-9. 
  4. ^ Harahap, Sofyan Syafri (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. hlm. 229. ISBN 979-421-368-3. 
  5. ^ Bastian, Indra; Suhardjono (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 74. ISBN 979-691-292-9. 
  6. ^ "Laporan Keuangan" (PDF). UMBY Repository. hlm. 7. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-26. Diakses tanggal 2020-10-22. 
  7. ^ "Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Laba Rugi" (PDF). USU Institutional Repository. hlm. 7. Diakses tanggal 2020-10-22. 
  8. ^ Bastian, Indra; Suhardjono (2006). Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 75. ISBN 979-691-292-9. 
  9. ^ Reschiwati (2014). Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Bogor: IN MEDIA. hlm. 37. ISBN 978-602-0946-82-5. 

Pranala luar

sunting

Lihat pula

sunting