Lalu (gelar)
Lalu atau biasa disingkat L merupakan gelar yang digunakan sebagai penanda dari keturunan bangsawan suku Sasak. Gelar Lalu terletak didepan nama kaum Laki- laki masyarakat Suku Sasak. Pada masa Hindia Belanda gelar Lalu juga digunakan sebagai penanda kaum terpelajar, karena pada masa itu hanya pemilik gelar Lalu yang didiberikan keleluasaan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk menempuh pendidikan.
Latar Belakang
suntingDalam adat Suku Sasak garis keturunan Lalu hingga saat ini masih memiliki pengaruh yang cukup kuat, baik dalam politik, sosial dan budaya masyarakat adat Suku Sasak, terutama di wilayah pedaleman Pulau Lombok , meskipun secara strata sosial ekonomi kelompok ini sudah setara dengan masyarakat pada umumnya, tak seperti masa kolonial Hindia Belanda.
Garis Keturunan
suntingGelar Lalu diperoleh berdasarkan garis keturunan ayah. Seorang pemuda Suku Sasak, yang memiliki gelar Lalu menikah dengan perempuan dari keturunan bangsawan sasak Baiq ataupun perempuan yang bukan dari garis keturunan bangsawan sekalipun, secara otomatis anak dari hasil perkawinan tersebut akan memperoleh gelar Lalu untuk anak kaki - laki dan gelar Baiq untuk anak perempuan.
Tokoh Terkenal
sunting- Lalu Sudarmadi, Komisaris Utama PT. ASDP Indonesia Persero
- Lalu Gita Ariadi, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Pj. Gubernur NTB
- Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Plh. Kabid Humas Polda NTB
- Lalu Pathul Bahri, Bupati Kabupaten Lombok Tengah
- Lalu Suprapta, Mantan Sahsisoslpol Polri
- Lalu Rudy Irham Srigede, Komandan Korem 162/Wira Bhakti (2021 – 2022).
- Lalu Serinata, Gubernur NTB (2003 – 2008)
- Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, ulama, tokoh muda Nahdlatul Wathan
- Lalu Putria, Datu Siledendeng, budayawan, anggota Majelis Agung Raja Sultan (MARS) Indonesia (2018 – sekarang)
- Lalu Muhammad Iqbal, duta besar Indonesia untuk Republik Turki (2019 – sekarang)
- Lalu Muhammad Zohri, atlet, Juara dunia junior atletik 2018.
- Lalu Husni, akademisi, Rektor Universitas Mataram (2018 – sekarang)
- Lalu Sofyan Dwipahadi, PNS (2006 - sekarang)
- Lalu MF Aziz Al-Azhari,akademisi,Pendiri Safarnama(pergerakan dibidang pemberdayaan masyarakat lokal terkait pengelolaan limbah organik dan an-organik)