Kutu kasur atau (Kutu busuk) adalah serangga yang sering menggigit manusia dan mengambil darahnya, pada malam hari. [7] Bekas gigitannya bisa menimbulkan maslah kesehatan seperti ruam kulit, efek psikologis, dan gejala alergi . [5] Gigitan kutu busuk dapat membuat kulit kemerahan yang tidak terlihat hingga membuat kulit melepuh yang terlihat menonjol. [3] [4] Gejala-gejala ini mungkin membutuhkan waktu beberapa menit hingga beberapa hari untuk terlihat dan gigitannya bisa membuat rasa gatal muncul. [4] Untuk sebagian yang digigit oleh kutu busuk mungkin akan merasa lelah atau demam . [4] Daerah tubuh yang terbuka seringkali menjadi sasaran dari kutu busuk. [4] Gigitan dari kutu busuk belum diketahui bisa menularkan penyakit menular apa pun. [5] [7] Komplikasi gigitan kutu busuk yang bisa terjadi namun, jarang ditemukan yakni nekrosis atau vaskulitis . [4]

Bed bugs
An adult bed bug (Cimex lectularius) with the typical flattened oval shape
Informasi umum
Nama lainCimicosis, bed bug bites, bedbugs, bed bug infestation
SpesialisasiFamily medicine, dermatology
PenyebabCimex (primarily Cimex lectularius and Cimex hemipterus)[1]
Faktor risikoTravel, second-hand furnishings[2]
Aspek klinis
Gejala dan tandaNone to prominent blisters, itchy[3][4]
Awal munculMinutes to days after the bite[4]
DiagnosisBased on finding bed bugs and symptoms[5]
Kondisi serupaAllergic reaction, scabies, dermatitis herpetiformis[4]
PerawatanSymptomatic, bed bug eradication[4]
PengobatanAntihistamines, corticosteroids[4]
PrevalensiRelatively common[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Jerome Goddard; Richard deShazo (2009). "Bed bugs (Cimex lectularius) and clinical consequences of their bites". Journal of the American Medical Association. 301 (13): 1358–1366. doi:10.1001/jama.2009.405 . PMID 19336711. 
  2. ^ Kolb A, Needham GR, Neyman KM, High WA (2009). "Bedbugs". Dermatol Ther. 22 (4): 347–52. doi:10.1111/j.1529-8019.2009.01246.x. PMID 19580578. 
  3. ^ a b James, William D.; Berger, Timothy G.; et al. (2006). Andrews' Diseases of the Skin: clinical Dermatology. Saunders Elsevier. hlm. 446. ISBN 978-0-7216-2921-6. 
  4. ^ a b c d e f g h i j Ibrahim, O; Syed, UM; Tomecki, KJ (March 2017). "Bedbugs: Helping your patient through an infestation". Cleveland Clinic Journal of Medicine. 84 (3): 207–211. doi:10.3949/ccjm.84a.15024 . PMID 28322676. 
  5. ^ a b c Doggett SL, Russell R (November 2009). "Bed bugs – What the GP needs to know". Aust Fam Physician. 38 (11): 880–4. PMID 19893834. 
  6. ^ Doggett, SL; Dwyer, DE; Peñas, PF; Russell, RC (January 2012). "Bed bugs: clinical relevance and control options". Clinical Microbiology Reviews. 25 (1): 164–92. doi:10.1128/CMR.05015-11. PMC 3255965 . PMID 22232375. 
  7. ^ a b "Bed Bugs FAQs". Centers for Disease Control and Prevention. 2 May 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2018. Diakses tanggal 2 October 2018.