Kutu buku adalah istilah populer untuk setiap hewan kecil (semuanya serangga) yang membuat lubang (mengebor atau menggerek) buku.

beberapa kutu buku

Kutu buku sejati adalah serangga kecil (di bawah 1 mm), bertubuh lunak tak bersayap anggota ordo Psocoptera (biasanya Trogium pulsatorium), yang memakan kapang dan bahan organik lainnya pada barang-barang tak terawat, termasuk pada jilidan buku atau bagian lainnya. Sebenarnya, hewan ini tidak termasuk jenis kutu dalam pengertian entomologi, karena hanya memiliki 6 kaki. Sedangkan kutu mempunyai 8 kaki.

Serangga lainnya yang disebut kutu buku adalah gegat Lepisma saccharina (ordo Thysanura) dan beberapa kecoa (ordo Blattodea) kecil, yang juga memakan kapang serta kertas yang usang/lapuk dan sisa-sisa perekat organik di buku. Perekat modern ternyata kurang disukai oleh serangga ini. Karena kerusakan buku memerlukan suhu dan kelembaban tinggi, serangan serangga ini lebih banyak terjadi di tempat-tempat tersebut.

Tineola bisselliella dan Hofmannophila pseudospretella menyukai kain penjilid. Buku bersampul kulit menarik berbagai serangga, seperti Dermestes lardarius serta larva Attagenus unicolor dan Stegobium paniceum. Larva kumbang Xestobium rufovillosum dan kumbang penggerek kayu Anobium punctatum (yang biasa membuat lubang pada kayu perabotan) suka membuat "terowongan" menembus kayu dan kertas.

Arti konotatif

sunting

Dalam bahasa Indonesia, kutu buku juga memiliki arti kiasan, yaitu orang yang sangat gemar sekali membaca aneka buku (sehingga orang tersebut sangat kurang memperhatikan pergaulan atau penampilannya).