Kuil Yunju (hanzi: 云居寺 ; pinyin: Yúnjū Sì) adalah sebuah kuil Buddha yang terletak di Distrik Fangshan, 70 kilometer dari barat daya Kota Beijing dan berisi koleksi prasasti sutra Buddha yang diukir di atas batu terbesar di dunia. Kuil Yunju juga berisi satu dari hanya dua balok kayu Tripitaka Buddha Tiongkok yang masih ada di dunia serta salinan langka dari cetakan dan manuskrip Tripitaka Buddha Tiongkok. Tempat ini juga memiliki banyak pagoda bersejarah yang berasal dari Dinasti Tang dan Liao.

Kuil Yunju
Aula Guanyin di Kuil Yunju
Agama
AfiliasiBuddha
Lokasi
NegaraChina
Koordinat39°36′29″N 115°46′04″E / 39.60806°N 115.76778°E / 39.60806; 115.76778Koordinat: 39°36′29″N 115°46′04″E / 39.60806°N 115.76778°E / 39.60806; 115.76778

Sejarah sunting

Tidak ada catatan mengenai kapan Kuil Yunju dibangun. Akan tetapi, pembangunannya diperkirakan dilakukan selama masa Dinasti Qi Utara (550-570 M).[1] Kuil ini terdiri dari enam halaman dengan jalur tengah; utara; dan selatan. Aula utama terletak di jalur tengah, sementara tempat tinggal para biksu berada di jalur utara dan selatan.[2]

Prasasti sutra-sutra Buddha yang berada di kuil ini diperkirakan diukir pada masa Dinasti Sui (sekitar 605 M), ketika Biksu Jing Wan dan para biksu lainnya memutuskan untuk mengukir sutra-sutra Buddha di batu untuk memastikan agar umat-umat di masa mendatang mengikutinya dengan benar. Sutra-sutra ini diukir pada masa Dinasti Sui, Tang, Liao, Jin, Yuan, Ming, dan enam dinasti; menghasilkan 1.122 sutra, 3.752 volume, dan 14.278 balok batu.[3]

Sutra-sutra yang ditulis di atas kertas berjumlah sekitar 22.000 volume. Sutra-sutra ini ditulis pada masa Dinasti Ming (1.368-1.644 M) oleh Biksu Zu Hui. Sutra-sutra di atas balok kayu berjumlah 77.000 balok kayu dan dinamakan Long Zang, dan diukir pada tahun 1.733-1.738 M.[4] Salah satu sutra kertas yang berharga adalah Avatamsaka Sutra, yang ditulis oleh Biksi Zuhui dengan mengorbankan lidahnya.[5]

Di Kuil Yunju, terdapat dua menara di sisi utara dan selatan kuil yang dibangun oleh Dinasti Liao (907-1125 M). Sepasang menara ini berbentuk oktagonal dan merupakan gaya arsitektur yang jarang dijumpai pada zamannya. Menara utara dinamakan Pagoda Arhat, dengan tinggi melebihi 30 meter. Tidak hanya kedua menara tersebut, terdapat pula empat menara kecil lainnya di bagian utara Stupa dengan ukiran gambar-gambar Buddha. Menara-menara ini dibangun pada masa Dinasti Tang (618-907 M) dan mengitari sebuah menara besar, membentuk Wajra. Ada pula sepuluh menara kuno lainnya yang dibangun di gunung, yang dibangun untuk Biksu Jing Wan.[4][5]

Kuil Yunju ini ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1957. Penemuan awal adalah 10.000 prasasti sutra batu, diikuti dengan penemuan Bukit Shijing yang berupa sembilan buah gua dengan 4.196 sutra batu di dalamnya. Gua Leiyin kemudian ditemukan pada tahun 1981, yang menjadi tempat penyimpanan "sarira" atau sisa kremasi sang Buddha dan empat pilar batu berisi 1.056 ukiran Buddha.[5]

Pada tahun 1942, kuil ini hancur selama perang melawan penjajahan Jepang. Seluruh bagian kuil hancur, kecuali menara bagian utara dan empat menara dari Dinasti Tang.[5] Kuil ini diperbaiki pada tahun 1949.[4]

Galeri sunting

 
Istana Sakyamuni
 
Menara Drum
 
Pagoda Taiji
 
Pagoda Kaiyuan
 
Pagoda Jingyun
 
Prasasti Batu Fangshan

Referensi sunting

  1. ^ "Yunju Temple, Beijing Temple of Cloud Dwelling – 1,000 Years' History". www.travelchinaguide.com. Diakses tanggal 2024-04-13. 
  2. ^ "Yunju Temple Pagoda and Stone-Carved Sutra at Fangshan County". en.chinaculture.org. Diakses tanggal 2024-04-13. 
  3. ^ "Ancient Temples in Beijing | Yunju Temple". english.visitbeijing.com.cn. Diakses tanggal 2024-04-13. 
  4. ^ a b c "Yunju Temple, Beijing Temple of Cloud Dwelling – 1,000 Years' History". www.travelchinaguide.com. Diakses tanggal 2024-04-13. 
  5. ^ a b c d "Ancient Buddhist texts discovery signals rebirth of Yunju Temple". SHINE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-04-13.