Korupsi di Amerika Serikat

Korupsi di Amerika Serikat adalah tindakan penyelewengan kekuasaan yang dilakukan pejabat di pemerintahan Amerika Serikat demi mendapatkan keuntungan sendiri yang biasanya dilakukan dengan cara suap dan lain-lain. Korupsi di Amerika Serikat sudah menjadi masalah lama politik yang sangat marak pada Zaman Filsafat Demokrasi Andrew Jackson dan Zaman Sepuhan sebelum mengalami penurunan saat masa reformasi di Era Progresif Amerika Serikat.

Per tahun 2024, Amerika Serikat mempunyai 69 skor dari skala 0 ("sangat korup") ke 100 ("sangat bersih") menurut data Indeks Persepsi Korupsi terbitan Transparency International. Amerika Serikat berada peringkat ke-24 dalam indeks tersebut, dan negara yang sudah dianggap peringkat ke-1 adalah negara yang sektor umumnya paling jujur.

Sejarah sunting

Abad ke-18 sunting

Korupsi di Amerika Serikat sudah ada sejak pendirian negara tersebut. Salah satu alasan terjadinya Revolusi Amerika Serikat adalah korupsi yang terjadi dalam monarki Britania Raya. Supaya mencegah korupsi maka dibentuklah pemisahan kekuasaan.[1] Selain itu, korupsi semakin susah dengan adanya kebebasan berserikat yang memperbolehkan warga negaranya untuk membuat suatu kelompok tanpa ada campur tangan pemerintah. Ini membuktikan bahwa sistem di Amerika Serikat itu beda dengan beberapa kekuatan Eropa lainnya yang semua kelompok dan kegiatan ekonominya secara implisit dikelola oleh pemerintah.[2]

Pada saat Kongres Amerika Serikat ke-1, Menteri Keuangan Amerika Serikat Alexander Hamilton mengusulkan prakarsa ekonomi baru seperti pajak, tarif, utang, dan bank sentral. Karena usulan bisa memberikan ruang untuk korupsi berkembang besar di Amerika Serikat maka dibentulkah Partai Demokrat-Republik untuk orang yang merasa keberatan atas usulan tersebut.[2]

Abad ke-19 sunting

Korupsi menjadi masalah yang penting lagi di perpolitikan Amerika Serikat saat pemilihan umum presiden Amerika Serikat 1824 dengan salah satu calon presiden yang ikut serta bernama Andrew Jackson yang menggambarkan dirinya sebagai calon yang anti-korupsi. Permasalahan korupsi semakin buruk akibat hasil pemilihan umum Presiden yang kontroversial karena kemenangan Andrew Jackson dihalangi, sehingga kejadian ini disebut sebagai tawaran korup (corrupt bargain). Setelah Andrew Jackson menang pemilhan umum Presiden tahun 1828, muncul lagi persoalan sengketa bank sentral dalam permasalahan korupsi.[2]

Dalam tingkat pemerintahan negara bagian, pihak berwenang di negara bagian tersebut akan mengizinkan piagam badan usaha supaya pembentukan badan usaha baru menjadi sah. Namun, piagam badan usaha ini ditentang warga karena bisa berpotensi menimbulkan korupsi. Walaupun piagam badan usaha ini bisa memberikan keuntungan dalam hal perkembangan ekonomi untuk negara bagian di Amerika Serikat, tetapi piagam badan usaha ini bisa menguntungkan pihak sekutu politik. Misalnya, sekutu politik bernama Albany Regency yang memberikan imbalan piagam ke perusahaan bank karena memberikan dana atau dukungan politik ke politik sekutu tersebut. Masalah ini selesai setelah penyederahanaan proses pembentukan badan usaha pada tahun 1840-an[2]

Pada Zaman Sepuhan, Amerika Serikat mengalami peningkatan dalam hal kemakmuran dan pertumbuhan ekonomi. Namun, pertumbuhan ekonomi ini juga diiringi dengan naiknya kasus korupsi sekaligus suap dalam bidang pemerintahan dan usaha. Masalah utama yang menjadi perdebatan adalah sistem spoil yang misalnya kalau mendukung seorang politikus akan dikasih imbalan untuk kerja di lembaga pemerintah. Permasalahan sistem spoil diatasi melalui reformasi pegawai negeri.[3]

Banyak skandal korupsi yang terjadi saat masa kepresidenan Ulysses S. Grant. Presiden Grant tidak mempunyai kawakan politik apa pun dan kemampuan untuk mengelola anggota kabinetnya hanya sedikit, sehingga ada pihak yang mau mencari keuntungan karena kurangnya berpengalaman presiden Grant.[1] Contoh skandal korupsi yang terjadi pada masa kepresidenan Grant adalah kasus Whiskey Ring, skandal Star Route, dan skandal tempat perdagangan. Selain dari kasus-kasus sebelumnya, masa kepresidenan Grant juga ditandai dengan skandal Crédit Mobilier.[4]

Abad ke-20 sunting

Pada masa Era Progresif, semangat anti-korupsi di Amerika Serikat didorong dengan gerakan progresivisme. Pada Era Progresif, yang menjadi sasaran anti-korupsi adalah mesin politik dan pasar monopoli yang sekaligus keduanya dibubarkan. Tokoh yang penting dalam Era Progresif adalah Presiden Theodore Roosevelt yang penegakan hukum anti monopolinya (antitrust) sangat ketat pada masa kepresidenannya.

Referensi sunting

  1. ^ a b Genovese, Michael A. (2010). "Presidential Corruption". Dalam Genovese, Michael A.; Farrar-Myers, Victoria A. Corruption and American Politics. Cambria Press. hlm. 135–176. 
  2. ^ a b c d Wallis, John Joseph (2006). "The Concept of Systematic Corruption in American History". Dalam Glaeser, Edward L.; Goldin, Claudia. Corruption and Reform: Lessons from America's Economic History (dalam bahasa Inggris). University of Chicago Press. hlm. 23–62. ISBN 0226299570. 
  3. ^ Nevins, Allan (1927). The Emergence of Modern America, 1865–1878 . hlm. 178–202. 
  4. ^ "The Crédit Mobilier Scandal | US House of Representatives: History, Art & Archives". history.house.gov. Diakses tanggal 2015-12-28. 

Bacaan lebih lanjut sunting

Pranala luar sunting