Kimia material
Kimia material adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari bahan-bahan organik, anorganik, dan struktur zat suatu bahan kimia.[1]
Terdapat perbedaan yang mendasar antara materi yang telah dikenal dalam kimia dan istilah material yang terdapat dalam kimia material. Ilmu kimia mempelajari sifat materi, baik itu intensif maupun sifat ekstensifnya. Akan tetapi dalam kimia material dikaji sifat-sifat materi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai fungsi tertentu. Misalnya sifat-sifat tertentu dari bahan unsur metaloid (silikon, germanium, dan arsen) yang dapat dimanfaatkan sebagai material semikonduktor. Klasifikasi material berdasarkan jenisnya, yaitu:
- Logam dan alloy
- Polimer dan komposit
- Keramik (material semen dan kaca)
- Material alamiah (kayu dan karet)
- Material elektronik dan semikonduktor
Klasifikasi material berdasarkan fungsi yaitu:
- Estetis, semata-mata aksesoris saja dan tidak memerlukan teknologi
- Struktur, mulai digunakan teknologi yang harus mempertimbangkan sifat-sifat mekanik yaitu plastisitas, kekerasan, densitas, dan sebagainya
- Fungsional, materi yang berfungsi dalam melakukan tugas tertentu, misalnya mengubah energi listrik menjadi energi cahaya (pada lampu neon), menahan panas dan fungsi yang lebih tinggi lagi, yang dikenal dengan material cerdas, yaitu yang mempunyai fungsi tertentu yang digunakan sebagai contoh sensor dan actuator.[2]
Catatan kaki
sunting- ^ "Research in chemistry | Faculty of Science | University of Helsinki". www.helsinki.fi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-03.
- ^ http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196802161994022-SOJA_SITI_FATIMAH/Material_Chemistry/pengantar_kimia_material_.pdf