Kesehatan hewan adalah optimalnya kondisi tubuh hewan secara umum sehingga hewan tersebut mampu beraktivitas dan menjalani hidup dengan baik dan normal. Saat membahas kesehatan hewan, biasanya objek yang dimaksud adalah hewan nonmanusia, baik hewan domestik maupun satwa liar. Kesehatan hewan penting untuk dijaga demi kesejahteraan hewan itu sendiri dan karena hewan memiliki berbagai peran dalam kehidupan manusia. Kesehatan manusia dapat dipengaruhi oleh kesehatan hewan, misalnya dalam aspek keamanan pangan asal hewan dan penularan zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan vertebrata ke manusia. Dari sudut pandang manusia, terutama terhadap hewan ternak yang memberikan manfaat ekonomi, kesehatan hewan sering kali tidak hanya dinilai dari ketiadaan penyakit, tetapi juga dari kemampuan hewan untuk mencapai produktivitas tertinggi.[1][2]

Ciri hewan yang sehat di antaranya adalah tidak menderita penyakit dan mampu berperilaku secara alami.

Hal-hal yang memengaruhi kesehatan hewan disebut determinan kesehatan (kadang juga disebut determinan penyakit). Determinan tersebut mencakup faktor intrinsik hewan, misalnya gen, spesies, umur, dan perilaku hewan, maupun faktor ekstrinsik, misalnya mikroorganisme patogenik dan parasit, cuaca dan iklim, kondisi tempat tinggal, serta cara pemeliharaan. Konsep segitiga epidemiologi mengasosiasikan dan mengklasifikasikan determinan-determinan tersebut menjadi tiga kelompok: inang, agen, dan lingkungan.[3]

Ada berbagai cara untuk menjaga kesehatan hewan, di antaranya memberikan diet sehat, menerapkan higiene dan sanitasi, serta menguatkan kekebalan tubuh hewan, misalnya dengan vaksinasi. Kesehatan hewan dipelajari dalam kedokteran hewan, zoologi, dan peternakan. Kedokteran hewan mempelajadi cara diagnosis, penanganan, dan pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan pada hewan; zoologi mempelajari berbagai hal pada hewan, termasuk kesehatannya; sedangkan peternakan mempelajari produksi dan manajemen kesehatan pada hewan ternak. Ada banyak orang yang bekerja secara profesional dalam bidang kesehatan hewan, misalnya dokter hewan, paramedis hewan, dan peneliti hewan. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, muncul inisiatif Satu Kesehatan, yakni suatu upaya kolaboratif untuk mengintegrasikan kesehatan manusia, kesehatan hewan, dan kesehatan lingkungan.[4][5]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Ducrot, Christian; Bed'Hom, Bertrand; Béringue, Vincent; Coulon, Jean-Baptiste; Fourichon, Christine; Guérin, Jean-Luc; Krebs, Stéphane; Rainard, Pascal; Schwartz-Cornil, Isabelle (24 Agustus 2011). "Issues and special features of animal health research". Veterinary Research. 42 (1): 96. doi:10.1186/1297-9716-42-96. ISSN 1297-9716. PMC 3170600 . PMID 21864344. 
  2. ^ Gunnarsson, Stefan (7 November 2006). "The conceptualisation of health and disease in veterinary medicine". Acta Veterinaria Scandinavica. 47 (1): 71. doi:10.1186/1751-0147-47-71. ISSN 0044-605X. PMC 5478901 . 
  3. ^ Thrusfield, Michael; Christley, Robert (2018). Veterinary epidemiology (edisi ke-4). Hoboken, NJ: Wiley Blackwell. hlm. 86–88. ISBN 978-1-118-28026-3. OCLC 1010702743. 
  4. ^ "One Health". Centers for Disease Control and Prevention. Diakses tanggal 1 Januari 2023. 
  5. ^ Kaplan, Bruce (29 Juni 2020). "History of the One Health Initiative team and website". One Health Initiative. Diakses tanggal 1 Januari 2023.