Dalam sosiologi, kepopuleran, popularitas, atau kemerakyatan adalah seberapa besar seseorang, gagasan, tempat, benda, atau konsep lain disukai atau diberikan status[1][2] oleh orang lain. Kesukaan bisa disebabkan oleh kesukaan timbal balik, ketertarikan antarpribadi, dan faktor sejenisnya. Status sosial bisa disebabkan oleh dominasi, keunggulan, dan faktor sejenisnya. Contohnya, orang yang baik hati barangkali dianggap menyenangkan sehingga lebih populer daripada orang lain dan orang kaya barangkali dianggap lebih unggul sehingga lebih populer daripada orang lain.

Terdapat dua jenis utama kepopuleran antarpribadi, yakni persepsi dan sosiometri. Kepopuleran persepsi diukur dengan bertanya kepada orang-orang siapa yang paling populer atau penting secara sosial dalam kelompok sosial[3] mereka. Kepopuleran sosiometri diukur dengan mengukur secara objektif jumlah hubungan yang dipunyai seseorang dengan orang lain dalam kelompok.[4] Seseorang bisa mempunyai kepopuleran persepsi yang tinggi tanpa mempunyai kepopuleran sosiometri yang tinggi dan sebaliknya.

Menurut psikolog Tessa Lansu di Universitas Radboud Nijmegen, "Kepopuleran berhubungan dengan menjadi titik tengah suatu kelompok dan berpengaruh terhadapnya."[5]

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ of Corporations and Taxation, Massachusetts. Dept. (1932). "Annual Report of the Commissioner of Corporations and Taxation". Annual Report of the Commissioner of Corporations and Taxation. Universitas Michigan: 101. 
  2. ^ S, Waisbord (2004). "McTV: Understanding the Global Popularity of Television Formats". Television & New Media. 5 (4): 359–383. doi:10.1177/1527476404268922. 
  3. ^ Ellison, Nicole B.; Steinfield, Charles; Lampe, Cliff (Juli 2007). "The Benefits of Facebook "Friends:" Social Capital and College Students' Use of Online Social Network Sites". Journal of Computer-Mediated Communication (dalam bahasa Inggris). 12 (4): 1143–1168. doi:10.1111/j.1083-6101.2007.00367.x . 
  4. ^ E.W., J.T., Zuckerman, Jost (2001). ""What Makes You Think You're so Popular? Self-Evaluation Maintenance and the Subjective Side of the 'Friendship Paradox.'"". Social Psychology Quarterly. 64 (3): 207–223. doi:10.2307/3090112. JSTOR 3090112. 
  5. ^ "Popularity an unconscious deterrent". [pranala nonaktif permanen]

Bacaan lanjut

sunting