Kenya Airways

perusahaan penerbangan Kenya

Kenya Airways adalah maskapai penerbangan nasional negara Kenya yang menjadi salah satu perusahaan terdepan di Afrika dalam bidang penerbangan.

Kenya Airways
IATA ICAO Kode panggil
KQ KQA KENYA
Didirikan22 Januari 1977
Mulai beroperasi4 Februari 1977
PenghubungBandar Udara Internasional Jomo Kenyatta, Nairobi
Kota fokusBandar Udara Internasional Moi
Program penumpang setiaFlying Blue
Lounge bandara
  • JV Lounge
  • Simba Lounge
AliansiSkyTeam
Anak perusahaan
  • African Cargo Handling Limited (100%)
  • Kenya Airfreight Handling Limited (51%)
  • Precision Air (49%)
Armada43
Tujuan56
SloganThe Pride of Africa
Kantor pusatNairobi, Kenya
Tokoh utama
  • Evanson Mwaniki (Chairman)
  • Taitus Naikuni (CEO)
Situs webwww.kenya-airways.com

Sejarah Hingga Kini

sunting
Armada dan livery Kenya Airways
Vickers VC-10 East African Airways, pendahulu Kenya Airways di London Heathrow
Douglas DC-9 Kenya Airways sedang dalam persiapan lepas landas (1989).
Airbus A310-300 Kenya Airways di Roma (1999)
Kenya Airways Boeing 737-700 (2007)
Kenya Airways Boeing 777-300ER di Amsterdam (2014)

Pada awal tahun 1950an, Inggris yang menjajah daerah Afrika di bagian timur mendirikan perusahaan penerbangan yang bernama "East African Airways" yang terdiri dari negara Kenya, Uganda & Tanzania. Maskapai ini pada awalnya menikmati kesuksesan awal mereka dengan operasionalisasi armada jet seperti, De Havilland Comet IV Series & Vickers VC10, kemudian ketika Inggris mulai meninggalkan negeri tersebut, maskapai ini mulai kewalahan untuk menangani masalah yang terus bertambah dan ditambah lagi dengan krisis ekonomi yang merebak ke negara Uganda & Tanzania, akhirnya menambah parah derita maskapai baru ini dan mengakibatkan buruknya hubungan di antara ketiga negara tersebut. Pada bulan Januari 1977, akhirnya secara bersamaan, ketiga negara ini melikuidasi maskapai ini dan membuat entitas maskapai dengan nama mereka sendiri-sendiri (Air Tanzania, Uganda Airlines, dan Kenya Airways sendiri).

Sementara itu di Kenya, pemerintah yang tidak ingin transportasi udara yang dikenal cepat itu terbengkalai, akhirnya dengan terpaksa ikut campur tangan dalam pendirian maskapai ini dengan mencari personel dan aset dari maskapai sebelumnya, kemudian pada tanggal 4 Februari maskapai ini resmi beroperasi dengan didukung armada sebanyak 4 pesawat Fokker F27, 2 pesawat Douglas DC-9 dan 4 armada Boeing 707-300 yang dibeli dari British Midland & Northwest Airlines. Kemudian setelah mengalami berbagai perkembangan pesat, maskapai ini mengakuisi 6 pesawat Airbus A310-300, hal ini menjadikan Kenya Airways sebagai pengguna pertama dari Afrika dan pesawat Douglas DC-9 yang sudah tua diganti dengan armada baru Boeing 737-200 dan dengan ini semua, Kenya Airways memperkenalkan berbagai rute jauh seperti ke Mumbai di India; Lagos di Nigeria dan Johannesburg di Afrika Selatan.

Pemerintah Kenya yang sangat bangga dengan performa ekonomi dan manajemen maskapai, membuat Kenya Airways ditawari untuk masuk saham dan diprivatisasi pada tahun 1986, tetapi barulah pada tahun 1995, maskapai ini masuk saham dengan kepemilikan Pemerintah Kenya (29,8%) dan KLM (26,73 %). Selain berhasil memasuki pasar saham, maskapai ini tidak hanya merasakan manfaatnya hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga secara manajerial seperti penyatuan Frequent Flyer "Msafiri" ke "Flying Blue", pembaruan armada dengan membeli pesawat Boeing 767-300 dan Boeing 777-200ER. Pada tahun 2002, maskapai ini berhasil membukukan lebih dari 1 juta penumpang dan lebih dari 23.500 ton barang selama setahun tersebut, hal ini membuat dewan maskapai ingin meningkatkan prestasi, pada tahun 2003 maskapai tersebut menunjuk seorang teknokrat Kenya, Taitus Naikuni yang sebelumnya juga mengubah total wajah kementerian transportasi Kenya untuk menjadi CEO baru maskapai yang sedang berkembang ini ini akhirnya membuat program pembangunan jangka panjang maskapai dengan nama "Project Mawingu" yang namanya diambil dari bahasa swahili yaitu "awan". Pada tahun 2007, dampak rencana Naikuni mulai terlihat, tercatat oleh Kenya Airways, hampir lebih dari 2 Juta penumpang & 61.000 ton kargo berhasil diangkut.

Kini maskapai ini merupakan salah satu maskapai anggota SkyTeam. Selain itu maskapai mengoperasikan lebih banyak penerbangan lintas benua daripada maskapai penerbangan Afrika lainnya.

pada 23 November 2021 tentang Kerangka Kemitraan Strategis (SPF), ditandatangani pada upacara yang dihadiri oleh Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dan Presiden Kenya Uhuru Kenyatta. Kenya Airways dan South African Airways sekarang akan bekerja sama untuk "meningkatkan lalu lintas penumpang, peluang pengangkutan dan perdagangan secara umum dengan memanfaatkan kekuatan Afrika Selatan, Kenya dan Afrika", jelas sebuah komunikasi.

Armada

sunting

Armada sekarang

sunting

Pada Januari 2015, maskapai ini mengoperasikan pesawat sbb:[1]

Armada Kenya Airways
Armada Penumpang
Pesawat Dalam pelayanan Pesanan Opsi Penumpang Catatan
C Y Total
Boeing 737-300 2 16 100 116
Boeing 737-700 4 16 100 116
Boeing 737-800 7 16 129 145
Boeing 777-200ER 4 28 294 322
Boeing 777-300ER 3 1[butuh rujukan] 28 372 400[2]
Boeing 787–8 6 3[butuh rujukan] 4 30 204 234
Embraer 190 15 12 84 96[3]
Armada Kargo
Boeing 737-300F 2[4]
Total 43 4 4

Armada terdahulu

sunting

Maskapai ini sebelumnya pernah mengoperasikan pesawat sbb:[5]

Referensi

sunting
  1. ^ "Fleet". Kenya Airways. Diakses tanggal 19 January 2015. 
  2. ^ "Boeing Delivers Kenya Airways' First 777-300ER" (Siaran pers). Boeing. 25 October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 June 2014. 
  3. ^ "Kenya Airways acquires a new Embraer to growing fleet KQ proud owner of the 900th E-Jet Manufactured by Embraer" (Siaran pers). Kenya Airways. 11 October 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 October 2012. Diakses tanggal 13 October 2012. 
  4. ^ "Kenya Airways Fleet". ch-aviation GmbH. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-19. Diakses tanggal 2015-01-30.  
  5. ^ "SubFleets for: Kenya Airways". AeroTransport Data Bank. 17 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-09. Diakses tanggal 2015-01-30. 
  6. ^ Guttery (1998), hlm. 98.
  7. ^ "Air transport". Flight International: 7. 8 November 1986. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-05. Diakses tanggal 1 August 2012. Kenya Airways has just taken delivery of a second Airbus A310-300. 
  8. ^
  9. ^ a b c d e
  10. ^ "Kenya Airways introduces its first Boeing 737–300". Flightglobal.com. Flight International. 14 May 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-18. Diakses tanggal 18 May 2012. The aircraft - central to the hub's regional development - are replacing two 737-200s leased from GPA. 
  11. ^ Geoff Thomas (23 July 2002). "Kenya Airways chooses Trent 800 for Boeing 777 order". Flightglobal.com. Flight Daily News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-18. Diakses tanggal 18 May 2012. The airline is currently celebrating its silver jubilee – and its links with Rolls-Royce began with Dart engines for Fokker F27s...moving more recently to RB211-535s on its Boeing B-757s. 
  12. ^ "Kenya Airways to focus on Asia, with new Beijing and Shanghai routes, as 787s and more 777s arrive". Centre for Aviation. 18 March 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-19. Diakses tanggal 2015-01-30. 

Lihat pula

sunting