Kemajuan sosial adalah kemajuan yang dihasilkan melalui proses sosial yang berlangsung di dalam masyarakat. Beberapa filsuf sosial mendukung gagasan bahwa kemajuan sosial merupakan manifestasi hukum alam yang mengarahkan manusia ke pemikiran ilmiah. Sementara dalam fungsionalisme, kemajuan sosial dipandang sebagai salah satu bentuk perubahan evolusioner yang serupa kejadiannya dengan makhluk hidup.

Kemajuan sosial berkaitan dengan netralitas dan objektivitas kehidupan normatif. Kehidupan yang dihasilkan akibat kemajuan sosial membuat kondisi sosial cenderung membaik. Kemajuan sosial mirip dengan peradaban. Pada masyarakat ekonomi, kemajuan sosial memiliki persamaan mendasar dengan kemajuan teknis.

Teori kejadian sunting

Manifestasi hukum alam sunting

Beberapa filsuf sosial mendukung pemikiran bahwa kemajuan sosial merupakan manifestasi dari hukum alam. Timbulnya kemajuan sosial bertujuan agar manusia dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat. Gagasan ini pertama kali berkembang melalui pemikiran sosiologi oleh Auguste Comte (1798–1857). Ia berpendapat bahwa sosiologi merupakan bagian dari sains. Di dalam sosiologi terdapat konsep-konsep yang pasti bagi kemajuan sosial. Konsep ini ialah pengembangan pemikiran manusia yang mengalami perubahan dari pemikiran teologi ke pemikiran ilmiah. Auguste Comte sendiri meyakini bahwa pemikiran ilmiah merupakan tahap akhir bagi pengembangan pemikiran manusia. Dalam pandangannya, manusia di Dunia Barat telah mencapai pemikiran ilmiah di bidang ilmu alam. Namun dalam hubungan sosial, manusia di Dunia Barat belum mencapainya.[1]

Perubahan evolusioner sunting

Pandangan bahwa kemajuan sosial merupakan sebuah bentuk perubahan evolusioner berasal dari fungsionalisme. Kemajuan sosial dianggap sama pembentukannya seperti makhluk hidup dengan analogi organik.[2]

Karakteristik sunting

Karakteristik dari kemajuan sosial selalu berkaitan dengan kehidupan normatif yang netral dan objektif. Arah dari proses sosial yang pada kondisi kemajuan sosial cenderung lebih baik daripada kondisi sosial sebelumnya. Kemajuan sosial membentuk sistem sosial dalam kondisi yang lebih baik dan lebih menguntungkan secara terus-menerus.[3]

Kemiripan sunting

Kemajuan sosial memiliki gagasan yang mirip dengan peradaban. Kemajuan sosial tampak pada penggunaan akal dan rasionalitas terhadap dogma maupun doktrin agama. Penampakan lainnya yang berkaitan dengan perabadan ialah pemudaran norma-norma lokal yang bersifat tradisional. Di sisi lain, ilmu pengetahuan alam dan teknologi mengalami perkembangan yang pesat.[4] Persamaan yang mendasar juga terdapat antara kemajuan sosial dan kemajuan teknis pada masyarakat ekonomi. Hal yang sama di antara dua jenis kemajuan ini hanya ditentukan oleh ideologi yang dianut oleh masyarakat.[5]

Referensi sunting

  1. ^ Suryono, Agus (Desember 2019). Fatmawati, Bunga Sari, ed. Teori dan Strategi Perubahan Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 118. ISBN 978-602-444-735-9. 
  2. ^ Jonse, Pip (Juli 2010). Pengantar Teori-Teori Sosial: Dari Teori Fungsionalisme hingga Postmodernisme [Introducing Social Theory]. Diterjemahkan oleh Saifuddin, Achmad Fedyani. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 66. ISBN 978-602-433-294-5. 
  3. ^ Sriyana (Desember 2020). Wurdianto, Kukuh, ed. Perubahan Sosial Budaya. Batu: Literasi Nusantara. hlm. 15. ISBN 978-623-6841-83-9. 
  4. ^ Aizid, Rizem (2018). Rusdianto, ed. Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta: Noktah. hlm. 7. ISBN 978-602-5781-01-8. 
  5. ^ Gldblatt, David (Maret 2019). Ishak, Zulkarnaen, ed. Teori-Teori Sosial Kontemporer Paling Berpengaruh. Yogyakarta: IRCiSoD. hlm. 232. ISBN 978-602-7696-79-2.