Kebocoran gas adalah kebocoran gas alam atau produk serupa dari jalur pipanya atau media penyimpanan lainnya menuju ke area di mana seharusnya gas tersebut tidak berada. Kebocoran gas dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan. Kebocoran gas kecil di dalam ruangan yang tertutup dapat terakumulasi hingga mencapai konsentrasi yang mematikan manusia atau menimbulkan ledakan.[1] Kebocoran gas alam dan gas refrigeran seringkali membahayakan dikarenakan potensi pemanasan global dan penipisan ozon dari gas-gas tersebut.[2]

Kerusakan terhadap alam dan lingkungan

sunting

Kebocoran gas dapat menyebabkan kerusakan atau bahkan membunuh tanaman.[3][4] Selain kebocoran gas alam dari pipa, munculnya gas metana dan gas lainnya dari tempat pembuangan akhir dapat menyebabkan klorosis dan nekrosis pada rerumputan dan pepohonan.[5] Gas yang keluar dapat bermigrasi hingga sejauh 100 kaki (30 m) dari sumber kebocoran menuju vegetasi yang terpapar.[6]

Metana merupakan gas asfiksian yang dapat mengurangi konsentrasi normal oksigen di dalam udara yang dihirup makhluk hidup. Hewan-hewan kecil dan burung juga sensitif terhadap gas beracun seperti karbon monoksida yang terkadang terdapat di dalam gas alam. Frase "kenari di dalam tambang" berasal dari penggunaan burung kenari di dalam tambang tertutup karena mereka sensitif terhadap gas beracun dan dapat menjadi detektor keberadaan gas beracun di dalam tambang batu bara.[7]

Metana, yang merupakan komponen utama dari gas alam, merupakan gas rumah kaca yang sangat poten hingga 120 kali lebih mampu memerangkap panas dibandingkan gas karbon dioksida. Sehingga pelepasan gas alam mentah menyebabkan dampak yang lebih buruk daripada pelepasan gas yang telah dibakar secara sengaja.[8]

Penelitian

sunting

Di tahun 2012, profesor Nathan Pillips dari Universitas Boston bersama dengan mahasiswanya berkendara sepanjang 785 mil (1.263 km) jalan raya kota Boston sambil membawa sensor gas, dan menemukan kurang lebih 3300 kebocoran.[8] Conservation Law Foundation membuat peta yang menunjukan sekitar 4000 kebocoran yang dilaporkan kepada Massachusetts Department of Public Utilities.[8] Di bulan Juli tahun 2014, Environmental Defense Fund merilis versi Google Earth Street View kota Boston yang sudah dilengkapi lokasi kebocoran gas berdasarkan sensor gas yang terpasang pada mobil pembuat peta yang berkendara sepanjang jalan kota Boston. Peta ini juga mencakup seberapa parah tingkat kebocorannya, melengkapi hasil studi sebelumnya yang hanya mencatat lokasi kebocoran. Peta ini dapat digunakan oleh pekerjaan umum untuk memprioritaskan perbaikan berdasarkan seberapa kebocoran di suatu lokasi, juga untuk meningkatkan kesadaran publik akan bahayanya kebocoran gas.[8]

Di tahun 2017, Rhode Island merilis perkiraan setidaknya dari 15.7 juta metrik ton gas rumah kaca yang lepas ke atmosfer, sepertiganya berasal dari kebocoran pipa gas alam. Diperkirakan untuk memperbaiki seluruh kebocoran dibutuhkan dana $1.6 miliar hingga $4 miliar setiap tahun.[9]

Referensi

sunting
  1. ^ Trevor A. Kletz (2001). Learning from Accidents. Gulf Professional Publishing. ISBN 075064883X. 
  2. ^ Stocker, Thomas (ed.). Climate change 2013 : the physical science basis : Working Group I contribution to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change. New York. ISBN 978-1-10741-532-4. OCLC 881236891. 
  3. ^ Lindsay, Jay (March 26, 2007). "Trust Targets Gas Leaks That Kill Trees". The Washington Post. Diakses tanggal 2013-11-28. 
  4. ^ Joyce, Christopher. "Boston's Leaky Gas Lines May Be Tough On The Trees". NPR. National Public Radio. Diakses tanggal 2013-11-28. 
  5. ^ Fraedrich, Bruce R. "Gas Injury to Trees: Identification and Treatment" (PDF). Bartlett Tree Research Laboratories. Diakses tanggal 2013-11-28. 
  6. ^ Baniecki, John F. "Gas Leak". Tree Problems. West Virginia University Extension Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 3, 2013. Diakses tanggal 2013-11-28. 
  7. ^ Doherty, Peter (2013). Their Fate is Our Fate: How Birds Foretell Threats to Our Health and Our World. Melbourne University Publishing Limited. ISBN 978-1-61519-182-6. 
  8. ^ a b c d Struck, Doug (July 16, 2014). "Google Earth captures city's leaky gas pipelines". Boston Globe. Diakses tanggal 2014-07-18. 
  9. ^ Kuffner, Alex (12 September 2019). "R.I. greenhouse-gas emissions rise 45% in new calculation of methane leaks". Providence Journal. Diakses tanggal 13 September 2019. 

Pranala luar

sunting