Kapal perusak Jepang Sazanami (1931)

kapal perusak kelas Fubuki

Sazanami (, "Desiran ombak")[1] adalah kapal ke-19 dari kelas Fubuki, yang dibangun untuk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang setelah Perang Dunia I. Ketika mulai bertugas, kapal-kapal dari kelas Fubuki merupakan yang terkuat di dunia.[2] Mereka menjadi kapal perusak tercanggih pada era 1930-an, dan masih menjadi senjata yang ampuh dalam masa Perang Pasifik.

Sazanami pada 15 April 1940
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Sazanami
Asal nama Kapal perusak Jepang Sazanami (1899)
Dipesan 1923 (tahun fiskal)
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Maizuru
Nomor galangan Perusak No. 53
Pasang lunas 21 Maret 1930
Diluncurkan 6 Juni 1931
Mulai berlayar 19 Mei 1932
Dicoret 10 Maret 1944
Nasib Tenggelam pada 14 Januari 1944
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal perusak kelas-Fubuki
Berat benaman
Panjang
  • 111,96 m (367,3 ft) (perpendikuler)
  • 115,3 m (378 ft) (garis air)
  • 118,41 m (388,5 ft) (keseluruhan)
  • Lebar 10,4 m (34 ft 1 in)
    Sarat air 3,2 m (10 ft 6 in)
    Tenaga 50.000 ihp (37.000 kW)
    Pendorong
    Kecepatan 38 knot (44 mph; 70 km/h)
    Jangkauan 5.000 nmi (9.300 km) pada 14 knot (26 km/h)
    Awak kapal 219 orang
    Senjata
    Catatan dinas
    Operasi:

    Sejarah operasional sunting

    Pra Perang Dunia II sunting

    Setelah selesai dibangun, Sazanami ditmasukkan ke Armada Kedua. Sejak tahun 1937, selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua Sazanami mendukung pendaratan pasukan Jepang di Shanghai dan Hangzhou. Mulai tahun 1940, dia ditugaskan untuk patroli dan mendukung pendaratan pasukan Jepang di Tiongkok bagian selatan, dan berpartisipasi dalam Invasi Indochina Prancis.

    Perang Dunia II sunting

    Pada saat penyerangan Pearl Harbor, Sazanami dimasukkan ke Divisi Perusak ke-7 dari Armada Udara Pertama, dan berangkat dari Pangkalan Udara Angkatan Laut Tateyama sebagai bagian dari kekuatan yang membombardir Atol Midway pada tahap pembukaan Perang Pasifik.[3]

    Sazanami kemudian menjadi bagian dari pasukan pengawal untuk kapal induk Hiryū dan Sōryū selama penyerangan udara terhadap Ambon. Dia kemudian menjadi bagian dari pasukan pengawal untuk kapal penjelajah Nachi dan Haguro selama invasi Jepang ke timur Hindia Belanda. Pada Pertempuran Laut Jawa tanggal 2 Maret, Sazanami membantu menyerang kapal selam USS Perch.[4] Dia kembali ke Arsenal Angkatan Laut Yokosuka untuk diperbaiki pada akhir bulan Maret.

    Pada akhir bulan April, Sazanami mengawal kapal induk Shōhō menuju Truk, dan kemudian bergabung dengan armada Laksamana Takeo Takagi pada Pertempuran Laut Karang.[5] Di penghujung pertempuran, dia menyelamatkan 225 korban selamat, dan kembali ke Yokosuka melalui Saipan. Lalu ia bermarkas di Distrik Jaga Ōminato untuk melakukan patroli perairan utara sampai pertengahan bulan Juli.

    Pada tanggal 14 Juli, Sazanami dipindahkan ke Armada Gabungan. Setelahnya, ia mengawal kapal tempur Yamato dan kapal induk Taiyō di Pertempuran Solomon Timur pada tanggal 24 Agustus. Sepanjang bulan September, Sazanami ditugaskan dalam beberapa misi transportasi "Tokyo Ekspres" ke berbagai lokasi di Kepulauan Solomon.[6] Pada awal Oktober, Sazanami mengawal Taiyō yang rusak menuju ke Arsenal Angkatan Laut Kure untuk perbaikan, sekaligus pergi ke dermaga kering di Arsenal Angkatan Laut Yokosuka untuk perbaikan Sazanami-nya sendiri. Dia kembali aktif bertugas sebagai pengawal Taiyō pada 1 November 1942. Mulai bulan Februari 1943, Sazanami mulai bertugas untuk mengawal untuk Unyō dan/atauTaiyō antara Yokosuka bolak-balik menuju Truk dan Kavieng sampai bulan Desember 1943. Sazanami menjadi kapal bendera untuk Laksamana Matsuji Ijuin selama Pertempuran Horaniu, dimana ia mendukung pendaratan pasukan di Vella Lavella. Setelah membantu mengevakuasi pasukan Jepang yang masih bertahan dari Rekata pada akhir bulan. Setelahnya, Sazanami kembali berperan sebagai pengawal untuk berbagai kapal induk sampai akhir tahun 1943.

    Nasib sunting

    Pada tanggal 1 Januari 1944, Sazanami telah dipindahkan ke Armada Kelima. Pada tanggal 12 Januari, Sazanami berangkat dari Rabaul untuk bergabung dengan konvoi kapal tanker yang berlayar dari Palau menuju Truk. Dia ditenggelamkan oleh kapal selam USS Albacore sekitar 300 mil laut (560 km) arah tenggara dari Yap di titik 05°15′N 141°15′E / 5.250°N 141.250°E / 5.250; 141.250. 153 awaknya meninggal; sedangkan 89 awak yang selamat diangkut oleh kakaknya, Akebono.

    Pada tanggal 10 Maret 1944, Sazanami dicoret dari daftar angkatan laut.[7]

    Referensi sunting

    1. ^ Nelson. Japanese-English Character Dictionary. Page 563
    2. ^ Globalsecurity.org. "IJN Fubuki class destroyers". 
    3. ^ Nevitt, Allyn D. (1997). "IJN Sazanami: Tabular Record of Movement". Long Lancers. Combinedfleet.com. Diakses tanggal 2016-07-24. 
    4. ^ Brown. Warship Losses of World War II
    5. ^ Morison. Coral Sea, Midway and Submarine Actions, May 1942-August 1942.
    6. ^ D’Albas. Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II.
    7. ^ Nishidah, Hiroshi (2002). "Fubuki class destroyers". Materials of the Imperial Japanese Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-11. Diakses tanggal 2018-11-01. 

    Daftar pustaka sunting

    • D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X. 
    • Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X. 
    • Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8. 
    • Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. US Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X. 
    • Nelson, Andrew N. (1967). Japanese–English Character Dictionary. Tuttle. ISBN 0-8048-0408-7. 
    • Watts, Anthony J (1967). Japanese Warships of World War II. Doubleday. ASIN B000KEV3J8. 
    • Whitley, M J (2000). Destroyers of World War Two: An International Encyclopedia. London: Arms and Armour Press. ISBN 1-85409-521-8. 

    Pranala luar sunting