Kapal induk Jepang Katsuragi
Katsuragi (葛城 ) adalah kapal induk ketiga dari kelas Unryu yang digunakan oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang selama Perang Dunia II. Dengan bobot mati 22.534 ton dia dapat dipacu hingga 32 knot dengan bantuan mesin berkekuatan 104.000 shp. Untuk perlindungan sendiri kapal ini dipersenjatai dengan meriam anti serangan udara kaliber 12.7 mm dan 25 mm, serta peluncur roket kaliber 4.7 inchi.
Katsuragi saat mengangkut pasukan pada 1946
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Katsuragi |
Asal nama | Gunung Katsuragi |
Operator | Angkatan Laut Kekaisaran Jepang |
Dipesan | 25 Juni 1942 |
Pembangun | Arsenal Angkatan Laut Kure |
Pasang lunas | 8 Desember 1942 |
Diluncurkan | 19 Januari 1944 |
Selesai | 15 Oktober 1944 |
Dicoret | 15 November 1945 |
Nasib | Dibongkar 22 Desember 1946 – 30 November 1947 |
Ciri-ciri umum (saat dibangun) | |
Kelas dan jenis | Kapal induk kelas-Unryū |
Berat benaman | 22.534 ton (22.178 ton panjang) (muat penuh) |
Panjang | 227,35 m (745 ft 11 in) |
Lebar | 22 m (72 ft 2 in) |
Sarat air | 7,93 m (26 ft 0 in) |
Tenaga | 104.000 shp (78.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 32 knot (59 km/h; 37 mph) |
Awak kapal |
1.536 orang
|
Sensor dan sistem pemroses |
|
Peralatan perang elektronik dan tipuan |
|
Senjata |
|
Pelindung |
|
Konstruksi
suntingKatsuragi lahir pada tanggal 19 Januari 1944 di Kure (Hiroshima), dan merupakan si bungsu dari tiga bersaudari kelas Unryu. Ia merupakan bagian dari "Kai-Maru 5 Program" tahun 1942 yang dimaksudkan untuk menggantikan kekuatan kapal induk IJN yang menurun drastis pada Pertempuran Midway. Sama dengan kedua kakaknya, desain milik Katsuragi merupakan 'keturunan' dari Hiryū[1] namun mesin turbin dan pendidih yang dimilikinya diambil dari jenis yang sama dengan yang digunakan oleh kapal perusak kelas Akizuki.[2]
Meskipun lahir pada awal 1944, tetapi penyempurnaannya baru selesai pada 15 Oktober 1944 tepat pada masa-masa kritis kekuatan Kekaisaran Jepang di garis depan Pasifik pada Perang Dunia 2. Sampai dengan 15 Februari 1945, ia berpindah-pindah ke beberapa pangkalan di perairan Jepang sebelum benar-benar diposisikan sebagai kapal induk milik Pangkalan Kure. Pada masa-masa ini, Katsuragi memiliki kapasitas untuk membawa Air Group 601 yang terdiri dari
- 27 pesawat tempur Mitsubishi A6M 'Zero'
- 12 pesawat pembom tukik Yokosuka D4Y 'Suisei' (3 diantaranya diubah menjadi versi pengintai)
- 9 pesawat pembom torpedo Nakajima B6N 'Tenzan'.
Ia juga mendapatkan kamuflase yang intensif dalam persiapan untuk operasi militer empat hari kemudian, yakni Pertempuran Iwo Jima.
Pemboman Kure
suntingPada saat terjadinya Pertempuran Iwo Jima yang berlangsung dari 19 Februari 1945 sampai 26 Maret 1945, Air Group 601 milik Katsuragi diberangkatkan menggunakan landasan pacu yang ada di dekat Pangkalan Kure. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pilot yang mempunyai kapabilitas untuk berangkat dari dek penerbangan seperti Katsuragi. Oleh karena itu, Katsuragi tidak ikut secara langsung dalam pertempuran itu sekaligus juga tidak pernah menerbangkan pesawat-pesawatnya secara langsung dari dek penerbangannya; meskipun pada tanggal 19 Maret ia ikut bertarung mempertahankan wilayah Kure dengan hanya menggunakan senjata HA dan peluncur roket miliknya.
Satuan Tugas 58 Amerika kembali membombardir Kure pada tanggal 24 dan 28 Juli 1945. Pada serangan pertama, Katsuragi hanya mengalami luka ringan dari satu bom. Namun pada serangan kedua, satu bom menembus dek penerbangannya dan menimbulkan ledakan cukup parah pada hangar teratasnya. Tercatat hanya 13 kru tewas dan 12 lainnya luka-luka. Dengan demikian, Katsuragi menjadi satu-satunya kapal induk yang berhasil bertahan hidup sampai dengan akhir Perang Dunia 2.
Nasib
suntingSetelah diperbaiki usai perang berakhir, statusnya berubah menjadi kapal transfer spesial pada 2 Oktober 1945. Ia bekerja untuk misi repatriasi memulangkan tentara dan warga sipil Jepang kembali ke tanah kelahirannya. Misi itu ia lakukan mulai Desember 1945 sampai pada April 1946 dan telah mengangkut lebih dari 5000 tentara yang ada di Minamidaitojima, Rabaul, bahkan sampai Australia. Dia mulai dibongkar di Osaka, Jepang pada 22 Desember 1946 dan butuh waktu setahun untuk menyelesaikannya.[3]
Catatan kaki
suntingReferensi
sunting- Chesneau, Roger, ed. (1980). Conway's All the World's Fighting Ships 1922-1946. Greenwich: Conway Maritime Press. ISBN 0-85177-146-7.
- Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter; Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X.
- Lengerer, Hans (2010). Illustrated Record of the Transition of the Superstructures of BB Kongô Class: Introduction to CV Unryû Class. Katowice, Poland: Model Hobby. ISBN 978-83-60041-42-0.
- Lengerer, Hans (2010). "Katsuragi and the Failure of Mass Production of Medium Sized Aircraft Carriers". Dalam Jordan, John. Warship 2010. London: Conway. hlm. 103–21. ISBN 978-1-84486-110-1.
- Silverstone, Paul H. (1984). Directory of the World's Capital Ships. New York: Hippocrene Books. ISBN 0-88254-979-0.
- Stille, Mark (2005). Imperial Japanese Navy Aircraft Carriers 1921–1945. New Vanguard. 109. Oxford, UK: Osprey Publishing. ISBN 1-84176-853-7.
- Tully, Anthony P. (2006). "IJN Katsuragi: Tabular Record of Movement". Kido Butai. Combinedfleet.com. Diakses tanggal 23 October 2011.
- Ugaki, Matome (1991). Goldstein, Donald M.; Dillon, Katherine V, ed. Fading Victory: The Diary of Admiral Matome Ugaki, 1941–1945. Masataka, Chihaya (translator), Prange, Gordon W. (foreword). Pittsburgh, Pennsylvania: University of Pittsburgh Press. ISBN 0-8229-3665-8.