Kapal induk Jepang Chiyoda

Kapal induk pesawat laut yang dikonversi menjadi kapal induk ringan milik Kekaisaran Jepang

Chiyoda (千代田, "Ladang untuk Generasi ke-1000") adalah sebuah kapal induk milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Ia sudah siap jalan pada tanggal 19 November 1937.

Chiyoda pada tahun 1944 setelah dikonversi menjadi kapal induk ringan
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Chiyoda
Dipesan 1934
Pembangun Kure Naval Arsenal
Pasang lunas 14 Desember 1936 (sebagai kapal induk pesawat laut)
Diluncurkan 19 November 1937
Mulai berlayar 15 Desember 1938
Berlayar kembali 21 Desember 1943
Reklasifikasi 15 Desember 1943 (sebagai kapal induk ringan)
Diperbarui 1942 - 1944
Nasib Tenggelam dalam Pertempuran Teluk Leyte pada 25 Oktober 1944.
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Kapal induk kelas-Chitose
Berat benaman
  • 11.200 ton panjang (11.400 t) (standar)
  • 15.300 ton panjang (15.500 t) (muat penuh)
Panjang 192,5 m (631 ft 7 in)
Lebar 20,8 m (68 ft 3 in)
Sarat air 7,5 m (24 ft 7 in)
Tenaga 56.000 shp (42.000 kW)
Pendorong
Kecepatan 28,9 kn (53,5 km/h; 33,3 mph)
Awak kapal 800 orang
Senjata

Kapal induk pesawat laut:

Kapal induk ringan:

Pesawat yang
diangkut
  • Kapal induk pesawat laut: 24 × pesawat apung
  • Kapal induk ringan: 30 × pesawat
  • Fasilitas penerbangan
  • Kapal induk pesawat laut: 4 × katapel pesawat terbang
  • Kapal induk ringan: 2 × elevator
  • Kapal induk pesawat laut Jepang Chiyoda pada tahun 1938

    Sebagai kapal induk pesawat laut sunting

    Chiyoda hampir selalu ada dimana pun kakaknya berada. Mulai sejak masa Perang Tiongkok-Jepang Kedua sampai dengan Pertempuran Midway, mereka berdua selalu bertandem. Ia hanya dua kali tidak beroperasi bersama dengan Chitose. Pertama, pada saat invasi ke Hindia Belanda dan Papua Nugini (1942) karena ia masih harus menjalani latihan bersama di daratan utama. Kedua, pada saat operasi di Kepulauan Kiska dimana Chiyoda harus membantu Akitsushima. Setelah kekalahan di Midway yang menurunkan kekuatan tempur udara Kekaisaran Jepang di front Pasifik, Chitose dan Chiyoda mengalami konversi untuk menjadi kapal induk ringan.[1]

    Sebagai kapal induk ringan sunting

    Pada Maret 1944, setelah menjadi kapal induk ringan, Chiyoda dan kakaknya berturut-turut dikirim ke Saipan, Guam, Palau, Balikpapan, dan Davao untuk menghadang pasukan Amerika di Asia Tenggara. Chiyoda juga ikut terlibat dalam mempertahankan Kepulauan Mariana, dan juga dalam Pertempuran Laut Filipina. Pertempuran terakhirnya adalah pada peristiwa Pertempuran Teluk Leyte, tepatnya di Tanjung Engano, dimana ia tewas sedikit lebih terlambat daripada rekan-rekan sesama kapal induk dan juga kakaknya.[2]

    Di saat semua rekannya di armada inti sudah tewas, termasuk Zuikaku yang menjadi kapal bendera Armada Ozawa, hanya Chiyoda yang masih bisa hidup walaupun sudah tak bisa bergerak. Hyuuga memutuskan mundur dari pertempuran untuk bisa menyelamatkan Chiyoda dengan cara menariknya, tetapi terganggu oleh rentetan tembakan meriam kapal penjelajah dari Sekutu. Hyuuga pun segera memerintahkan Isuzu untuk segera menyelamatkan para kru Chiyoda, sembari menjadikan dirinya sendiri tameng. Namun, sampai tiga kali percobaan Isuzu tak dapat menyelamatkan satu pun kru Chiyoda karena gangguan dari para pesawat pembom di udara, kapal tempur Amerika di kejauhan, dan dari bawah laut (untuk spesialis anti-pesawat dan anti-kapal selam sepertinya, ini sangat membuatnya frustasi). Sampai ketika Kapten Jo Eichiro memerintahkan Isuzu untuk meninggalkan Chiyoda sebagai umpan terakhir, barulah Isuzu menurut untuk menyusul semua kapal yang sudah terlebih dulu meninggalkan area pertempuran.[3]

    Chiyoda dihabisi dengan tembakan dari empat kapal penjelajah USS Santa Fe, Mobile, Wichita dan New Orleans[4] bersama sembilan kapal perusak, semuanya dibawah komando Laksamana Muda Laurence DuBose.[2][5] Chiyoda merupakan satu-satunya kapal dari segala bangsa di dunia yang mencatat korban jiwa terbesar sepanjang sejarah pertempuran laut Perang Dunia 2, yaitu sebanyak 1470 jiwa; dengan kata lain semua kru-nya tewas bersama dengan Chiyoda sampai titik darah terakhir (19°20′N 126°20′E / 19.333°N 126.333°E / 19.333; 126.333Koordinat: 19°20′N 126°20′E / 19.333°N 126.333°E / 19.333; 126.333).[6] Chiyoda dicoret dari daftar angkatan laut pada 20 Desember 1944.[2]

    Catatan kaki sunting

    1. ^ IJN Seaplane/Midget Submarine Carrier CHIYODA: Tabular Record of Movement
    2. ^ a b c IJN Chiyoda: Tabular Record of Movement
    3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Movements2
    4. ^ "The Leyte Operation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-24. Diakses tanggal 2018-01-16. 
    5. ^ Morison, Samuel Eliot (2007). The Two-Ocean War: A Short History of the United States Navy in the Second World War. Naval Institute Press, hal. 465. ISBN 1-59114-524-4
    6. ^ Willmont, Paul (2005). The Battle of Leyte Gulf: The Last Fleet Action. University of Indiana Press. ISBN 0253003512.  hal. 200

    Referensi sunting

    Pranala luar sunting