KRI Teluk Penyu (513)

KRI Teluk Penyu (513) adalah kapal kedua dari landing ship tank kelas Teluk Semangka TNI Angkatan Laut.[1]

KRI Teluk Penyu tiba di Ambon pada 8 November 2014
Sejarah
Indonesia
Nama Teluk Penyu
Asal nama Teluk Penyu
Dipesan Juni 1979
Pembangun Korea Tacoma Shipyard, Masan
Mulai berlayar 20 Januari 1981
Dipensiunkan 16 Agustus 2019
Identifikasi Nomor lambung: 513
Status Dinonaktifkan
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis Landing Ship Tank kelas Teluk Semangka
Berat benaman 3,750 ton panjang (3,810 t) muatan penuh
Panjang 100 m (330 ft)
Lebar 144 m (472 ft)
Daya muat 42 m (138 ft)
Pendorong
  • 2 × mesin diesel12,800 tenaga kuda metrik (0,009414 MW)
  • 2 × poros, kemudi kembar
Kecepatan 15 knot (28 km/h; 17 mph)
Jangkauan 7.500 nmi (13.900 km; 8.600 mi) pada 13 knot (24 km/h; 15 mph)
Kapal dan pesawat
yang diangkut
2 × LCVP
Kapasitas
  • 17 × tank tempur utama
  • 1.800 t (1.772 ton panjang) kargo
Tentara 200
Awak kapal 90 (13 perwira)
Sensor dan
sistem pemroses
Decca Radar, I band
Senjata
Pesawat yang
diangkut
1 x NBO-105
Fasilitas penerbangan Helipad

Desain

sunting

Kapal ini memiliki panjang 100 m (330 ft), lebar 144 m (472 ft), dengan draft 42 m (138 ft) dan bobot perpindahan 3.750 ton panjang (3.810 t) pada muatan penuh. Kapal ini ditenagai oleh dua mesin diesel, dengan total keluaran tenaga berkelanjutan sebesar 12.800 tenaga kuda metrik (0,009414 MW) yang didistribusikan dalam dua poros. Teluk Penyu memiliki kecepatan 15 knot (28 km/jam), dengan jangkauan 7.500 mil laut (13.890 km) saat berlayar dengan kecepatan 13 knot (24 km/jam).[1]

Teluk Penyu mempunyai kapasitas 200 tentara, kargo 1.800 ton panjang (1.800 t) (termasuk 17 tank tempur utama), dan 4 LCVP di davits. Kapal tersebut memiliki personel 90 orang, termasuk 13 perwira.[1]

Kapal ini dipersenjatai dengan tiga meriam tunggal Bofors 40 mm L/70, dua meriam otomatis Rheinmetall 20 mm, dan dua senapan mesin berat DShK 12,7 mm tunggal.[1][2]

Kapal ini memiliki dek helikopter di bagian tengah kapal dan buritan untuk helikopter kecil hingga menengah seperti Westland Wasp atau MBB Bo 105.[1]

Konstruksi dan penugasan

sunting

Teluk Penyu dibangun oleh Korea Tacoma Shipyard di Masan, dipesan pada Juni 1979.[1] Dia mulai ditugaskan pada 20 Januari 1981.[1]

Pada 21 September 2007, ia menangkap MV Chokenavee 21. Kapal tersebut ditangkap saat melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia dan ditemukan sebanyak 250 ton ikan di dalam kapal.[3]

Pada 30 Januari 2016, ia mengangkut 900 eks pengikut Gafatar ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal tersebut merupakan kapal terakhir yang mengangkut eks pengikut Gafatar dari Pelabuhan Dwikora Pontianak.[4]

Dia dinonaktifkan pada 16 Agustus 2019.[5]

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g Saunders 2009, hlm. 361.
  2. ^ "Kapal TNI AL KRI Teluk Banten Sukses Hancurkan Sasaran". tni.mil.id. 22 October 2019. Diakses tanggal 18 August 2021. 
  3. ^ TNI, PUSPEN TNI, Puspen Mabes. "KRI TELUK PENYU-513, TANGKAP KAPAL IKAN THAILAND | WEBSITE TENTARA NASIONAL INDONESIA". tni.mil.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-18. 
  4. ^ "Kini Giliran KRI Teluk Penyu-513 Angkut Pengungsi Eks Gafatar". Maritimnews. Diakses tanggal 18 March 2020. 
  5. ^ "LIMA KRI PENGAWAL SAMUDERA PURNA TUGAS". koarmada2.tnial.mil.id. Diakses tanggal 22 August 2019. 

Biografi

sunting

Templat:Landing Ship Tank kelas Teluk Semangka