KRI Pulau Rote (721)

Kapal Republik Indonesia (721) atau yang biasa disebut KRI Pulau Rote (721) merupakan Kapal perang milik Indonesia. Kapal ini adalah jenis kapal survei penyapu ranjau yang bertugas sejak tahun 1993 bersama (Pusat Hidro - Oseanografi ) Pushidrosal.[1] KRI Pulau Rote (721) mendukung pelaksanaan tugas-tugas pokok Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) secara signifikan (penting). Tugas-tugas operasi survei dan pemetaan yang diemban oleh KRI Pulau Rote (721) tersebut sesuai dengan fungsi asasi sebagai kapal bantu Hidro-Oseanografi (BHO).[2] KRI Pulau Rote (721) merupakan salah satu kapal bekas milik Jerman yang dibeli oleh Indonesia. Pada periode tahun 1992 - 1993, dunia alutsista di Indonesia fokus pada momen pembelian armada kapal perang bekas milik Jerman. Saat itu Indonesia membeli 39 kapal perang dengan jenis korvet, LST (landing ship tank), dan penyapu ranjau. Pengadaan kapal-kapal tersebut sempat menuai kontroversi karena besarnya biaya yang harus dikeluarkan. Namun pada akhirnya kehadiran 39 kapal perang tersebut memang sangat berarti bagi kekuatan tempur armada TNI AL. Kapal penyapu ranjau kelas kondor yang dibeli berjumlah 9 unit. Sesuai dengan tugasnya, armada kelas kondor masuk dalam arsenal Satran (Satuan Kapal Penyapu Ranjau) TNI AL, baik Satran Koarmabar dan Satran Koarmatim. Kapal yang dibuat sekitar tahun 1970-an.

Spesifikasi sunting

Alutsista adalah kependekan dari alat utama sistem pertahanan.[3] Alutsista merupakan peralatan perang yang didalamnya terdapat segala senjata perang (segala alat yang digunakan untuk melukai musuh dalam perang) dan kendaraan perang. Di Indonesia, alutsista dimiliki oleh Tentara nasional Indonesia (TNI). Fungsi Alutsista di Indonesia adalah sebagai alat untuk mempertahankan kedaulatan negara daris erangan negara luar, selaian itu juga untuk melambangkan kekuatan suatu negara oleh banyak orang. Indonesia memiliki alutsista berupa pesawat tempur sergap dan taktis, pesawat pengangkut, helikopter tempur dan umum, kendaraan lapis baja tank, kendaraan tempur lapis baja, kapal perang, kapal angkut, kapal kelas prigat, kapal selam, kapal kelas kovert, kapal kelas kondor, artileri jarak jauh, kendaraan angkut logistik, meriam, rudal, pistol, peluncur roket dan senjata anti tank. Untuk melaksanakan tugasnya sebagai penyapu ranjau, kapal ini dilengkapi dengan teknologi deteksi sonar MG-11/Tamir-II . Sementara untuk menetralisisr ranjau yang berhasil dideteksi, kapal ini menggunakan peralatan Double Oropesa Sweep, yaitu alat penyapu ranjau (APR) mekanik yang dilengkapi gunting ledak (Explosive Cutter) yang berguna untuk menyapu ranjau jangkar. Selain sebagai penyapu ranjau, kapal ini juga mempunyai tugas lain yaitu sebagai armada kapal patroli. KRI Pulau Rote memiliki dimensi 56,22 x 7,78 x 2,46 meter. DItenagai oleh 2 mesin diesel 2 shaft yang menghasilkan tenaga 4.400 bhp. Kapal ini memiliki berat 479 ton dan mampu melaju dengan kecepatan jelajah mencapai 18 knot. Kapal ini juga dilengkapi sistem persenjataan yaitu 2 kanon 2M3 berlaras ganda kaliber 25 mm dan SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7 m.[4]

Penghapusan sunting

Pada Rabu, 28 Agustus 2019, Kapal Republik Indonesia Pulau Rote akhirnya dihapus dari kedinasan aktif TNI Angkatan Laut Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa penghapusan ini dipimpin oleh Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI angkatan Laut (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos.,S.H.,M.H mewakili Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksmana TNI Siwi Sukma Adji, S.E.,M.M. Peristiwa ini merupakan momentum membanggakan sekaligus mengharukan bagi sejarah TNI Angkatan Laut.[5] Upacara penghapusan dilaksanakan dengan khidmat, diawali dengan penaikan bendera merah putih dan penurunan bendera ular-ular perang.

  1. ^ dianeko_LC (2019-09-03). "Penghapusan KRI Pulau Rote-721 TNI AL". LANCER DEFENSE. Diakses tanggal 2020-01-09. 
  2. ^ "PUSAT HIDROGRAFI & OSEANOGRAFI TNI AL". pushidrosal.id. Diakses tanggal 2020-01-09. 
  3. ^ godam64. "Arti Singkatan alutsista / Kepanjangan Dari alutsista - Kamus Akronim Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 2020-01-11. 
  4. ^ "Kondor Class: Penyapu Ranjau TNI AL dari Era Perang Dingin". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2013-08-27. Diakses tanggal 2020-01-10. 
  5. ^ "KAPUSHIDROSAL PIMPIN UPACARA PENGHAPUSAN KRI PULAU ROTE-721 -". 2019-08-30. Diakses tanggal 2020-01-10. [pranala nonaktif permanen]